Suhaimi, S.Pd

Lahir di Pariaman, 04 November 1970. Guru IPA di MTsN 2 Kota Pariaman. Pendidikan S.1 IKIP Padang Nama istri Nurul Hidayaty Suhaimi, dan karuniai 3...

Selengkapnya
Navigasi Web

Rindu di Antara Hujan

#Menulis hari ke-411

Tetes demi tetes air langit membasuh wajahku

Membasahi tanah yang telah kering

Bulir itu terpecah saat membentur bumi

Setiap tetesnya mengandung rindu yang terpendam

Tak dapat kucercah segala rasa rindu yang kian mendesak

Ingin segera kucurahkan atau sekedar ku ucap

Mataku menerawang pada masa laluku

.

Di mana aku dengan tanpa segan melompat pada punggung tegapmu

Di mana aku dengan lantang meminta mainan.

Atau sekedar merengek minta dibelikan permen lolipop

Aku tersenyum dalam lamunku

.

Masihku ingat jelas garis tegas rahangmu menjadikan engkau semakin tampan

Masih pula ku rekam suara tegasmu namun penuh kasih

Atau rentang kekarnya tanganmu yang dengan mudah mengendongku

Atau sekedar menaikkan ku pada kursi yang tinggi

Aku mengingat kembali kecup bibirmu di pipiku

Terasa hangat hingga hatiku bergetar

.

Aku selalu tertawa kala kumis tipis terhias di antara hidung dan mulutmu menyentuh pipiku

Membuat aku geli hingga tertawa

Aku kembali teringat belai tanganmu di antara helaian rambutku

.

Mengantarkan aku pada pada alam mimpi

Akupun teringat kembali pelukkan hangatmu yang mendekap segala kesedihanku

Saat aku terjatuh ku lihat pancaran kekhawatiran di matamu

Dengan lembut kau ucapkan kalimat yang membuatku kuat

.

Engkau memberi pesan lewat semua kata-katamu

Katamu aku tak boleh menjadi anak yang cengeng

Katamu aku harus menjadi anak yang kuat

Meski engkau terkesan galak

Namun semua itu menjadikanku kuat.

Ayah ...

Aku menitipkan rindu ku ini pada ribuan tetes hujan

Tak usah kau khawatir aku di sini baik-baik saja

Tak perlu kau cemas aku di sini selalu tersenyum

.

Untukmu ayah aku menitipkan rindu pada hujan yang menyejukkan hati

Akan segera kutelepon engkau ayah untuk sekedar berbagi cerita dan kabar

Meski kini kita jauh, setidaknya aku masih dapat mendengar suaramu. Merekam tawamu

Aku tau saat kita berbicara lewat telepon

Matamu berbinar cerah dan senyummu terkembang

Karena aku pun demikian

.

Ayah..

Rindu ini di antara derasnya hujan

Semoga tetesnya menyampaikan padamu

Ayah...

Sayangku sebanyak tetes hujan ini

Tak tak terhitung

Ayah...

Aku sayang ayah

Pariaman, 20 Juni 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post