#Tagur hari ke-389

Tantangan Gurusiana

Allah Subhanahu wata’ala telah menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk seluruh umat manusia di muka bumi agar tidak tersesat. Melalui Al-Qur’an pula ilmu pengetahuan dipelajari baik ilmu pengetahuan umum maupun ilmu-ilmu agama.

Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan, bahwa segala sesuatu datangnya dari Allah Swt termasuk ilmu pengetahuan. Dialah yang Maha mengatahui dan yang menjadikan kita tahu tentang banyak hal di dunia ini baik di daratan, di udara, lautan, hingga ke langit.

Namun, kita harus sadar bahwa ilmu tersebut bisa sewaktu-waktu diambil oleh pemiliknya sehingga manusia berada dalam kesesatan dan kemunafikan.

Adapun cara Allah mengambil ilmu di dunia ini bukan dengan cara melenyapkannya seketika, melainkan mengambil orang-orang yang ahli ilmu dalam hal ini mereka adalah ulama.

Rasulullah saw bersabda,” Sesungguhnya Allah Swt tidak mengangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah mengangkat ilmu dengan mewafatkan para ulama. Ketika tidak tersisa lagi satu orang ulamapun, manusia akan ikut kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh itu) berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Imam Bukhari)

Sedangkan Imam Nawawi dalam Syarh Nawawi lishahih Muslim berkata, “ Hadist di atas menjelaskan bahwa maksud diangkatnya ilmu sebagaimana pada hadist-hadist sebelumnya secara mutlak. Bukanlah menghapuskannya dari dada para penghafalnya, akan tetapi maknanya adalah wafatnya para pemilik ilmu tersebut. Kemudian manusia menjadikan orang-orang bodoh untuk memutuskan segala sesuatu dengan kebodohan mereka. Akhirnya mereka pun sesat dan menyesatkan orang lain.”

Dari apa yang disabdakan Rasullulah di atas jelas bahwa ketika kita mendengar kabar tentang wafatnya seorang ulama maka kita sudah pasti harus bersedih. Sebab, kembalinya para ulama menghadap Allah Swt berarti mulai hilangnya ilmu yang ada di dunia sehingga resiko akan tersesatnya umat manusia menjadi lebih besar.

Dalam kitab Hilyan Al-Auliya, Ayyub Rahimakumullah pernah berkata, ”Sesungguhnya ketika aku diberitakan mengenai wafatnya seorang ahlus sunah, ketika itu pula seolah-olah aku kehilangan sebagian anggota tubuhku.”

Sementara itu dalam Sahih Al-Hakim diriwayatkan dari Abdullah bin Amr ra berkata, “Sesungguhnya termasuk tanda-tanda datangnya hari kiamat adalah direndahkannya para ulama dan diangkatnya orang jahat,” (Jami’ul Ulum wal Hakim)

Dengan demikian, kita semua sebagai umat muslim harus senantiasa belajar menuntut ilmu agar bisa menjaga apa yang menjadi petunjuk bagi manusia di muka bumi ini.

Kita juga berharap agar para ulama yang ada diberi umur panjang supaya kita orang awam selalu berada di jalan Allah Swt dan mengikuti apa yang diajarkan Nabi Muhammad Saw. Sebab ulama adalah pewaris nabi

Wallahu ‘alam bishawwab

Pariaman, 29 Mei 2021