Suhainah Hafidz

Memiliki nama lengkap Suhainah, S.Pd.SD. Lahir di Simbur Naik pada tanggal 28 September 1987. Aktif mengajar di SDN 68/X simbur Naik sejak tahun 2009 dan ...

Selengkapnya
Navigasi Web

HILANG

Kehilangan sesuatu yang bahkan belum menjadi milikku. Itu hanyalah titipan, amanah. Saya hanya perantara saya. Sebagai wali kelas, walimurid menitipkan tabungan anaknya ke saya sebagai wali kelas. Mereka rutin menabung setiap hari sebagai bekal persiapan mereka jika nanti pada saat akan lulus memerlukan banyak uang.

Beresiko memang, makanya uang tabungan anak tidak saya simpan di dalam dompet, tapi biasanya saya setorkan ke dalam rekening. Ini menjaga agar tidak hilang di tangan, atau malah khilaf dipakai buat shopping dan nanti harus mengganti di akhir semester. Meskipun sudah berhati-hati, tetap saja manusia kadang khilaf. Tapi ini bukan khilaf uangnya dibelanjakan.

Pagi ini, saat KBM belum dimulai, anak-anak kembali menyetorkan tabunga mereka, kegiatan rutinitas setiap hari di pagi hari. Namun alangkah terkejutnya saya, ketika melihat uang tabungan anak tidak ada lagi. Untuk memastikan, saya membuka setiap halaman buku, dan juga memeriksa isi tas. Ternyata sudah tidak ada. Bahkan tak ada yang tersisa seribu rupiah pun.a

Saya meraih HP dan menelepon suami, menanyakan kemungkinan dia yang menyimpannya, jika tidak maka hilanglah uang itu. Benar, suami tidak menyimpannya. Saya menutup telpon dan mengenal nafas berat.

Kemaren sore, saya membaca chat di Grup keluarga bahwa Mamak lagi sakit. Otak saya tiba-tiba kacau saat itu, tidak bisa berfikir dengan begitu jernih seiring dengan mengalirnya air mata. Yang saya fikirkan saya harus pulang ke rumah Mamak dan meliha keadaanya. Hari sudah terlalu sore memang, tapi saya tidak bisa menghentikan hati saya untuk tidak khawatir. Maka setelah suami mempersiapkan barang-barang, kami langsung pulang dengan kedua anak kami.

Saat itu, saya sedang kalut, dan suami juga sangat buru-buru karena waktu magrib sudah hampir tiba. Mungkin dia terkhilaf pada saat mengunci pintu belakang. Dan dia juga lupa menyimpan/membawa uang yang masih ada di dalam tas. Uang itu sekarang sudah tidak ada lagi di sini.

Pencuri mengambilnya dengan cara mengendap-endap, atau tanpa rasa takut tak bisa aku bayangkan. Namun, Serapi dia menghilangkan jejak, tetap saja ada yang mungkin dia lupakan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post