DALAM MADU BERISI EMPEDU
Tantangan Hari ke-304
#TantanganGurusiana
*
Dalam Madu Berisi Empedu
*
Tak pernah kusadari kisah ini berakhir sudah
Perjalanan tidak sampai tujuan
Engkau memilih berpisah daripada terus melangkah
Menjemput takdirmu tanpa aku di sampingmu
*
Kata-kata manis ternyata membuatku menangis
Janji setia hanyalah sekadar di bibir saja
Engkau campakkan tanpa belas kasihan
Habis manis sepah dibuang
*
Dulu engkau bilang tak kan mungkin cinta menghilang
Kasih kan selalu menemani hingga maut menjemput
Dulu setia selalu terucap membuat aku makin terlelap
Terbuai janji yang tak pernah engkau tepati
*
Dalam madu berisi empedu
Indah di bibir terasa sakit seperti tak mungkin berakhir
Tak kusangka secepat itu engkau berlalu meninggalkan luka di hatiku
Luka yang membekas entah sampai kapan terobati
*
Percuma kutunggu jika cinta tak lagi bersemai di hati
Tak mungkin kunanti karena rindu sudah membatu
Biarlah kucari jalan sendiri
Dengan sisa cinta yang masih setia menemani cerita
*
Doaku terpanjat semoga cinta hadir menyapa
Menemani hari yang tidak boleh berhenti
Menjalani waktu yang kian memburu
Sampai kutemukan hati yang tak mudah menyakiti
*
Sarolangun, 13 November 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap mas Kepsek... Sukses selalu
Terima kasih apresiasinya Mas Burhani. Sukses selalu
Keren, diksinya menawan, ungkapan kekecewaan yg diramu indah, sukses selalu pak
Terima kasih apresiasinya Bu Yurlina. Sukses selalu dan salam literasi
Puisi Bapak selalu keren. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Terima kasih apresiasinya Bu Siti Ropiah. Sukses selalu juga untuk ibu dan keluarga
Puisi tetap menawan walau berisi empedu. Sehat dan sukses selalu
Terima kasih apresiasinya Bu Elvina. Sukses dan sehat selalu juga untuk ibu dan keluarga
Keren banget Pak puisinya, diksinya indah menawan, sukses selalu untuk Bapak
Terima kasih apresiasinya Pak Sunindio. Sukses selalu juga untuk bapak dan keluarga
Kata-kata manis ternyata membuatku menangis. Keren puisinya Bapak Suhargo
Terima kasih apresiasinya Pak Bambang Herru. Sukses dan sehat selalu
Puisinya keren banget Pak sukses selalu ya Pak
Terima kasih apresiasinya Bu Inah. Sukses selalu juga untuk ibu dan keluarga
Mantap betul puisinya Pak. Salam sehat dn sukses Pak. Barakallah
Terima kasih apresiasinya Bu Yessy. Sukses selalu juga untuk ibu dan keluarga
Luar biasa diksinya..makna cinta yang sesungguhnya ternyata bisa sulit dimengerti...apik puisinya
Terima kasih apresiasinya Pak Eko. Sukses selalu
Dalam manis dan indah, yang tersisa hanya pahit di lidah. Mantab puisinya, Pak.
Terima kasih apresiasinya Bu Yuniar. Sukses
Puisi yg cakep. Terharu membacanya Pak. Keren banget. Salam sehat dan sukses selalu.
Terima kasih apresiasinya Bu Amini. Sukses selalu juga untuk ibu dan keluarga
Pilihan diksi yang bernas.
Terima kasih apresiasinya Bu Eni. Sukses selalu
Puisi yang indah dan keren pak kepsek... Menyentuh jiwa dan mempesona, luar biasa bapak sangat piawai memilih aksara cantik... Salam santun dan sukses selalu buat bapak yang super
Terima kasih apresiasinya Bu Trisna. Sukses selalu juga untuk ibu dan keluarga
Puisi yang indah dan keren pak kepsek... Menyentuh jiwa dan mempesona, luar biasa bapak sangat piawai memilih aksara cantik... Salam santun dan sukses selalu buat bapak yang super
Kereeen bingitss puisinya, Pak. Sukses selalu.
Terima kasih apresiasinya Bu Hendrawati. Sukses selalu juga untuk ibu dan keluarga
Aamiin. Mantap puisinya, Pak. Semoga sukses selalu.
Terima kasih apresiasinya Bu Novita. Sukses selalu juga untuk ibu dan keluarga
Keren sekali Pak puisinya..sehat dan sukses selalu Pak
Terima kasih apresiasinya Bu Erida. Sukses selalu juga untuk ibu dan keluarga
Keren diksinya Pak....di dalam madu terasa empedu....Tetap berbuat baik ealaluoun disakiti....sukses selalu...salam Literasi
Walaupun
Waduh? Semoga hanya puisi aja ya Pak. Pahit e Pak madunya kalau kecampur empedu. Sukses terus dalam berkarya.
Terima kasih apresiasinya Pak Asmin. Sukses selalu
Puisi yang kerenbarokallah
Barokallah p. Suhargo..mantap puisinya
Terima kasih apresiasinya bu. Sukses selalu dan salam literasi
Mantap pak, sukses selalu.
Terima kasih apresiasinya Bu Sry. Sukses selalu juga untuk ibu dan keluarga
Amin,,mntap pak,,puisinya oke bget,,sukses selalu ya pak..
Terima kasih apresiasinya Bu Yulia. Sukses selalu juga untuk ibu dan keluarga
Semoga do'anya diijabah Allah. Madunya tak berempedu. Aamiin
Aamiin. Terima kasih apresiasinya Pak Yusrin. Sukses selalu
Uhhh... Sakitnya hati, kau menyakiti.Walau pun sikapmu bigitu, aku selalu berdoa kau bahagia bersamanya.Mantap Pak,... Hati yg terluka. Sukses selalu buat Bapak.
Terima kasih apresiasinya Bu Anni. Sukses dan sehat selalu juga untuk ibu dan keluarga
Sae pak puisinipun. Ikut hanyut dengan kata-katanya. Sukses dan sehat selalu pak. Salam literasi
Matur nuwun. Sukses selalu
Wah ini pasnya di buat musikalisasi pak Suhargo, lagunya secawan madu, hehe. Romantis, sendu dan pilu. Salam sukses selalu pak
Terima kasih apresiasinya Pak Sukadi. Sukses selalu dan salam literasi
Masyaa Allah, ungkapan dan pilihan katanya ikut merasakan....Meng-inspirasi...salam sukses Pak..
Terima kasih apresiasinya bu Ruminten. Sudah saya follback. Sukses dan sehat selalu
Membaca puisi Bapak ..jadi teringat masa lalu....keren....,sehat selalu Bapak....
Terima kasih apresiasinya bu Sri. Sukses dan sehat selalu juga untuk ibu