Suhargo

Tenaga pendidik di SDN 224 Mekarsari Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

DI ANTARA DERAS HUJAN

Tantangan Hari ke-288

#TantanganGurusiana

DI ANTARA DERASNYA HUJAN

Dolet memeluk adiknya yang kedinginan. Hujan deras disertai kilat dan petir seakan tidak mau berhenti. Di bawah sebuah emperan ruko, mereka berlindung dari cucuran air hujan yang semakin deras. Sudah dua hari ini Kiara adiknya, sakit demam. Dolet terpaksa mengajak adiknya berjualan tisu di perempatan jalan. Semenjak sakit, Kiara tidak mau ditinggalkan sendiri di gubuk kecil tempat tinggal mereka. Katanya dia tetap ingin membantu kakaknya berjualan.

Meskipun hujan begitu deras, Dolet merasakan tubuh adiknya bertambah panas. Terlihat bibirnya kering dan mukanya pucat. Kiara tidak mau minum obat penurun panas yang dibeli Dolet dari toko obat. Katanya pahit. Dalam kebingungannya, Dolet teringat kedua orang tuanya yang meninggal akibat gempa bumi. Keduanya meninggal terkena reruntuhan atap rumah. Kebetulan Dolet dan Kiara sedang bermain di halaman rumah ketika gempa terjadi. Mereka selamat dari musibah yang telah merenggut ratusan nyawa orang itu. "Maafkan, Dolet, Mak, Pak. Dolet tidak bisa menjaga Kiara," gumamnya lirih sambil memeluk adiknya.

Tubuh Kiara dirasakan semakin panas. Namun, perlahan-lahan panasnya menurun. Bahkan hilang sama sekali. Dingin. Tubuh Kiara berubah menjadi dingin sekali. Matanya terpejam. Bibirnya pucat. Dolet tidak mendengar lagi denyut jantung adiknya. Sekali lagi Dolet menempelkan telinga ke dada adiknya. Detak jantung itu sudah tidak ada lagi. "Tidak!" teriaknya keras, "jangan tinggalkan Mas sendirian!" jerit Dolet di antara derasnya hujan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Endingnya itu lho mas.... Sedihnya pake banget.. Sukses selalu

28 Oct
Balas

Terima kasi apresiasinya Mas Burhani. Sukses selalu dan salam literasi

28 Oct

Sedih, ikut larut dlm cerita, sukses selalu pak

28 Oct
Balas

Terima kasih apresiasinya Bu Yurlina. Sukses selalu juga untuk ibu dan keluarga

28 Oct

Mengharu biru Pak. Keren Pentigrafnya. Sukses selalu dan barakallahu fiik

28 Oct
Balas

Terima kasih apresiasinya Bu Siti Ropiah. Sukses selalu dan salam literasi

28 Oct

Aku ikut sedih bacanya. sehat dan sukses selalu buat Bapak

28 Oct
Balas

Terima kasih apresiasinya Bu Elvina. Sukses selalu untuk ibu dan keluarga

28 Oct

Twist yang mengharukan.... Mantap pak. Tetap semangat, semoga selalu sehat. Salam literasi.

28 Oct
Balas

Terima kasih apresiasinya Pak Muslih. Sukses selalu juga untuk bapak dan keluarga

28 Oct

Innalilahi wainnailaihi roji'un, ikut hanyut dalam kesedihan membaca Pentigraf Bapak, keren banget, sukses selalu untuk Bapak

28 Oct
Balas

Terima kasih apresiasinya Pak Sunindio. Sukses selalu juga untuk bapak dan keluarga

28 Oct

Innalilahi wainnailaihi roji'un, pentigraf yg mngharu biru Bapak

28 Oct
Balas

Terima kasih apresiasinya Pak Herru. Sukses selalu juga untuk bapak dan keluarga

28 Oct

Sedih bacanya, pak. Mengharu biru pentigrafnya. Salam sehat dan sukses, Pak

28 Oct
Balas

Terima kasih apresiasinya Bu Yessy. Sukses selalu juga untuk ibu dan keluarga

28 Oct

Ya Allah, sedihnya. Mengapa banyak diantara kita tidak hadir bagi anak-anak malang seperti itu. Pentigraf yang bikin sesak ini... Mantul Pak, seperti biasanya.

28 Oct
Balas

Terima kasih apresiasinya Bu Yuniar. Sukses selalu untuk ibu dan keluarga

28 Oct

Ya Allah... Sedih sekali pak.. Sampai airmata tak terasa mengalir.. Miris sekali nasih diua beradik ini... Semoga syurga Allah buat Kiara.. Berat beban hidup mereka...

28 Oct
Balas

Terima kasih apresiasinya Bu Trisna. Sukses selalu juga untuk ibu dan keluarga. Aamiin.

28 Oct

Akhir yg begitu menyedihkan. Innalillahi wa inna ilaihi raji'uun.

29 Oct
Balas

Sedihnya. Mantap pentigrafnya, Pak. Semoga sukses selalu.

28 Oct
Balas

Terima kasih apresiasinya Bu Novita. Sukses selalu juga untuk ibu dan keluarga

28 Oct

Sukses berkarya Pak Su. Salam Pejuang!!

28 Oct
Balas

Terima kasih apresiasinya Bu Sri. Sukses selalu juga untuk ibu dan keluarga

28 Oct

Inna lillahi wa inna ilaihi raaji'un. semoga Adeknya dimasukin ke surganya ALLAH. Luar biasa. Salam sukses dan salam Literasi

28 Oct
Balas

Terima kasih apresiasinya Pak Musdar. Sukses selalu juga untuk bapak dan keluarga

28 Oct



search

New Post