Ternyata Dusta
Tantangan Hari ke-332
#TantanganGurusiana
*
Ternyata Dusta
Oleh: Suhargo
*
Bagai disambar petir kata itu terlalu getir
Tak kusangka cerita berakhir dengan nestapa
Engkau memilih hati lain dibandingkan hubungan yang sudah terjalin
Secepat itu engkau berubah padahal aku tak pernah bersalah
*
Dosa apa yang telah kuperbuat hingga engkau berkhianat
Ketulusan tak pernah engkau hiraukan
Kasih sayang menghilang tak ada yang dikenang
Aku seperti tak pernah membuatmu berteman senyuman
*
Janjimu merenda cerita bersama ternyata dusta
Hanya karena tak bermahkota engkau rela menghapus cerita
Mencampakkan hati yang sudah lama menyayangi
Menggores luka hingga sulit untuk dilupa
*
Begitu tega memainkan irama hingga semua tampak berwarna
Padahal hitam malah makin mencekam
Karena putih yang engkau janjikan hanya sekadar kiasan
Tak pernah nyata dan penuh tipu durjana
*
Air mata yang pernah menguras iba
Ternyata palsu belaka
Engkau hanya menganggapku pengghibur semata
Setelah pelangi menyapa engkau lupa ada awan yang juga berjasa
*
Kini kusadar cintaku telah kesasar
Hatimu bukan milikku
Rinduku tak lagi milikmu
Aku tak ingin larut dalam pusaran cerita yang penuh derita
*
Sarolangun, 11 Desember 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Saya kehabisan kata-kata ketika membaca setiap bait puisi mas Kepsek.. Selalu keren menewen.. Sukses selalu mas
Terima kasih apresiasinya Mas Burhani. Sukses selalu
Puisi nan selalu menawan. jangan ada dusta diantara kita. sehat dan sukses selalu Bapak
Terima kasih apresiasinya Bu Elvina. Sukses selalu juga untuk ibu sekeluarga
Seperti kisahku waktu SMA, Pak. Terima kasih, Pak. Semoga tak ada lagi dusta hhh
Terima kasih apresiasinya Bu Inah. Sukses selalu
Selalu keren puisinya, Pak. Sehat dan sukses selalu...
Terima kasih apresiasinya Bu Yuria. Sukses selalu dan salam literasi
Keren Pak. Dusta mendatangkan luka. Namun asa kan selalu ada. Salam sukses Pak
Terima kasih apresiasinya Bu Yessy. Sukses selalu dan salam literasi
Dusta membuat nestapa. Super keren puisinya, Pak.
Terima kasih apresiasinya Bu Yuniar. Sukses selalu
Keren dan selalu indah puisinya pak Suhargo, bapak kepala sekolah yang super dan hebat... Salam santun dan sukses selalu buat bapak yang luar biasa
Terima kasih apresiasinya Bu Trisna. Sukses selalu juga untuk ibu sekeluarga
Maafkan ya jika dia berdusta tapi jadi catatan dalam hati deh mantap Pak
Terima kasih apresiasinya Bu Andi. Sukses selalu
Pak Su bernaluri semesta. Sukses menangkap ide sekitar. Zuper duper.
Terima kasih apresiasinya Bu Sri. Sukses selalu
Mantap Pak. Dilarang berdusta ya. Sukses selalu ya Pak. Salam.
Terima kasih apresiasinya Bu Anni. Sukses selalu
Wou puiei yg indah bapak.....pengalaman hati yg membuat lara....wku bisa sangat merasakan lo Pwk n akhirnya aku buat puisi kusunting rinduku...sukses sll nggih Pak, tetap semangat keep smileKini kusadar cintaku telah kesasarHatimu bukan milikkuRinduku tak lagi milikmuAku tak ingin larut dalam pusaran cerita yang penuh derita
Terima kasih apresiasinya Bu Titik. Sukses selalu dan salam literasi