146. Menjadi Berkah Bagi Orang Lain
Hidup manusia akan lebih bernilai jika bisa memberikan kebaikan dan manfaat orang lain. Hidupnya tidak hannya untuk diri sendiri, tapi untuk menghidupkan kehidupan sesama. Sebenarnya, kebaikan yang orang terima darinya adalah kebaikan untuk dirinya juga. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri. Demikian pernyataan Allah Swt dalam surat Al-Isra', ayat 7.
Manusia yang suka menebar kebaikan adalah manusia yang berkah hidupnya, sesuai dengan keinginan Allah Swt dalam menciptakannya. Manusia semacam ini dicintai sesama,banyak kawan minin lawan. Hidup tenang jauh dari permusuhan. Bumi merindukan langit membanggakan. Indah segalanya meski dalam suka maupun duka. Dekat pahala jauh dosa. Siapa yang tidak ingin hidup demikian? Tentu semua ingin meraihnya.
Barokah atau berkah adalah bertambah dan berkembangnya sesuatu. Sedang hakikat keberkahan adalah langgengnya kebaikan dan berlipat-lipatnya atau bertambahnya kebaikan. Apa yang Allah Swt berikan berupa nikmat waktu,harta,tenaga,keluarga, dan lainnya menjadi sumber kebaikan untuk dirinya dan orang lain. Nikmat tersebut tidak ditahannya untuk kebanggaan, tapi segera digunakan sesuai peruntukannya. Dia hanya berpikir bagaimana semua nikmat yang ada segera berubah menjadi tabungan pahala. Semua dilakukan karena sadar bahwa kebaikan tersebut datangnya dari Allah Swt semata.
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Katakanlah: ‘Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali Imron: 26).
Ada nasihat indah dari Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah ra agar hidup menjadi berkah. Beliau menuturkan.
فإن بركة الرجل تعليمه للخير حيث حل، ونصحه لكل من اجتمع به،قال الله تعالى إخبارا عن المسيح (عليه السلام): {وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ} أي معلما للخير، داعيا إلى الله، مذكرا به، مرغبا في طاعته، فهذا من بركة الرجل، ومن خلا من هذا فقد خلا من البركة، ومحقت بركة لقائه والاجتماع به، بل تمحق بركة من لقيه، واجتمع به...
Maka sesungguhnya keberkahan seseorang, ketika ia mengajarkan kebaikan sesuai dengan keadaannya, dan menasehati siapa pun yang bersamanya. Allah Ta'ala berfirman mengabarkan tentang (Nabi Isa) al masih, alaihissalam (yang artinya) :’Dia (Allah) yang telah menjadikan aku keberkahan dimanapun aku berada’. (QS.Maryam:31). Yaitu :Mengajarkan kebaikan, Mengajak (berdakwah) kepada Allah, Mengingatkan kepada Allah, Mendorong atau memotivasi untuk taat kepada-Nya. Itulah (tanda) keberkahan seseorang, dan barangsiapa yang kosong dari hal tersebut, sungguh ia kosong dari keberkahan, terhapus keberkahan dari bertemu dan berkumpul dengannya, bahkan dihapuskan keberkahan siapa pun yang bertemu dan berkumpul dengannya. (Risalatu Ibnil Qoyyim Ilaa Ahadi Ikhwanihi, hal.3).
Mengajarkan kebaikan dan menasihati siapa pun yang bersamanya sesuai dengan kondisi yang ada merupakan pembuka keberkahan hidup. Mengajarkan kebaikan berarti peduli agar sesama berbuat baik juga. Begitu juga dengan menasihati, akan menjadikan orang lain bisa lebih baik lagi dalam berbuat. Keduanya merupakan investasi kebaikan atau pahala yang akan mengalir terus menerus meskipun jasad telah terkubur. Kebaikan atau pahala terus menerus adalah bukti nyata keberkahan hidup. Orang lain akan ingat kebaikan yang pernah diterimanya, lalu berdoa tulus untuknya.
Mengajak kepada Allah Swt atau berdakwah dengn menyerukan kebaikan serta mencegah kemaksiatan menjadi salah satu jalan menuju keberkahan hidup. Da’i hidupnya bukan untuk dirinya sendiri, tapi untuk umat manusia. Dakwah adalah cinta kasih, hanya mereka yang berhati tulus saja yang peduli nasib atau kebaikan hidup orang lain. Dakwah merupakan aktifitas mulia warisan para Nabi dan Rasul. Hidup penyeru kebaikan akan berkah seperti kehidupan para kekasih Allah Swt tersebut. Namanya harum di dunia maupun akhirat karena lantunan doa orang untuknya.
Mengingatkan kepada Allah Swt dan memotivasi orang lain untuk taat kepada-Nya menjadi aktifitas berikutnya yang harus dilakukan ketika menginginkan keberkahan hidup. Ingat dan taat kepada Pencipta adalah inti hidup. Semua fasilitas hidup disiapkan Allah Swt, tujuannya untuk digunakan sebagai sarana mengingat dan mentaati-Nya. Entah lewat ibadah mahdhoh atau lainnya, seperti membayar zakat,haji,puasa,bersodaqoh,dan lainnya. Semua ibadah tersebut akan sampai kepada tujuannya, jika diniatkan dalam rangka mengingat dan mentaati-Nya. Orang yang suka berdikir mengingat Allah Swt, maka orang tersebut akan diingat Allah Swt. Banyak cara Allah Swt mengingatnya, bisa jadi dengan menjadikan namanya harum dan selalu diingat orang lain dengan lantunan do’a untuknya. Lihatlah, betapa harum dan berkahnya kehidupan para wali-Nya. Meskipun telah ribuan tahun terkubur jasadnya, tapi namanya senantiasa disebut manusia untuk didoakan. Benar-benar hidup yang berkah.
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (Al-Baqarah, ayat 152).
Semua itu adalah tanda keberkahan seseorang. Kita bisa mengukur diri sendiri, seberapa banyak amalan atau tanda tersebut ada pada diri ini. Barangsiapa yang kosong dari tanda-tanda tersebut, berarti keberkahan belum bisa diharapkan. Keberkahan akan terhapus dari dirinya, tidak hanya itu saja, bahkan keberkahan juga akan dihapuskan dari siapa pun yang bertemu dan berkumpul dengannya. Sudah dirinya tidak mendapatkan keaikan atau keberkahan, orang lain juga tidak bisa mendapat manfaat,apalagi keberkahan. Sungguh hidup yang perlu disesali. Semoga hidup kita menjadi berkah dengan memproduksi kebaikan yang berlimpah dan terus-menerus. Amin []
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar