suhari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
369. Bahaya Beramal Tanpa Ilmu

369. Bahaya Beramal Tanpa Ilmu

Manusia tidak bisa lepas dari aktifitas dalam kehidupannya. Setiap saat pasti akan ada aktifitas atau perbuatan yang muncul dari dalam dirinya. Entah berupa ucapan,perbuatan anggota badan,atau hanya sekedar detakan keinginan hati. Semuanya dianggap sebagai amal manusia yang berakibat timbulnya pahala dan atau dosa. Tidak ada satu pun aktifitas manusia yang bebas nilai. Yang ada hanyalah berstatus mubah atau netral,tidak berpahala juga tidak berdosa,namun lebih sering condong kepada salah satunya. Sehingga kewaspadaan tinggi sangat diperlukan bagi yang menghendaki kehidupan lebih baik.

Karena setiap aktifitas pasti mengakibatkan pahala dan dosa,maka mengetahui status dari setiap perbuatan yang hendak diperbuatnya menjadi perlu dan wajib hukumnya. Beraktifitas tanpa mengetahui status perbuatan adalah tindakan bodoh dan nekad yang berbahaya. Seperti orang yang sedang bermain judi,tidak pasti nasibnya apakah beruntung atau malah buntung. Berbuat tanpa ilmu jelas lebih berbahaya daripada judi,karena bisa merusak nilai perbuatan dan dirinya sendiri. Benarlah pernyataan Umar bin Abdil Aziz ra yang menuturkan :

"من عمل على غير علم كان ما يفسد أكثر مما يصلح"

"Barangsiapa yang beramal tanpa berdasarkan ilmu, maka itu lebih banyak merusak dibanding memperbaiki." ( Jami' Bayan Ilmi wa Fadhlihi : 1/131, Al-Faqih wal Mutafaqqih : 1/19). Kerusakan tersebut muncul karena diabaikannya syarat dan ketentuan sebuah perbuatan yang tergolong ibadah. Padahal sebuah ibadah pastinya mempunyai aturan tersendiri yang datangnya dari Allah Swt sebagai Sang Pencipta. Ia beribadah mengikuti hawa nafsunya sendiri dan tidak mau tahu dengan aturan yang ada. Aneh jadinya, mengharap dapat pahala dari Allah Swt tapi tidak mau mengikuti aturan main dari-Nya. Padahal setiap amal pasti ada dan membutuhkan ilmu tentangnya. Sahabat Mu’adz bin Jabal ra mengatakan.

العِلْمُ إِمَامُ العَمَلِ وَالعَمَلُ تَابِعُهُ

“Ilmu adalah pemimpin amal dan amalan itu berada di belakang setelah adanya ilmu.” (Al Amru bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Mungkar, hal. 15). Mana mungkin bisa sukses jika berani mendahului,menentang,bahkan melawan pemimpin yang akan mengarahkan setiap langkahnya.

Allah Swt telah menetapkan sunnatullah,hukum alam,atau kausalitas sebagai pijakan manusia dalam berusaha. Allah Swt juga telah tetapkan kreteria amalan yang bisa diterima-Nya dan akan mendapatkan pahala. Siapa saja yang berani menentang aturan main atau sunnatullah tersebut dijamin tidak akan pernah sampai pada tujuan. Hanya kelelahan demi kelelahan saja yang didapat tanpa ada hasil atau pahala. Ibarat seseorang yang sedang menuju kesuatu tempat,namun jalan yang ditempuhnya tidaklah benar,maka kemungkinan tersesat sangatlah besar sekali. Orang tersesat tentu akan mengalami kerugian yang besar sekali. Rugi waktu,rugi tenaga,rugi biaya,dan aneka kerugian lainnya. Imam Hasan Al Bashri ra menggambarkan yang demikian dengan berkata :

العَامِلُ عَلَى غَيْرِ عِلْمٍ كَالسَّالِكِ عَلَى غَيْرِ طَرِيْقٍ وَالعَامِلُ عَلَى غَيْرِ عِلْمٍ مَا يُفْسِدُ اَكْثَرُ مِمَّا يُصْلِحُ فَاطْلُبُوْا العِلْمَ طَلَبًا لاَ تَضُرُّوْا بِالعِبَادَةِ وَاطْلُبُوْا العِبَادَةَ طَلَبًا لاَ تَضُرُّوْا بِالعِلْمِ فَإِنَّ قَومًا طَلَبُوْا العِبَادَةَ وَتَرَكُوْا العِلْمَ

“Orang yang beramal tanpa ilmu seperti orang yang berjalan bukan pada jalan yang sebenarnya. Orang yang beramal tanpa ilmu hanya membuat banyak kerusakan dibanding mendatangkan kebaikan. Hendaklah kalian menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh, namun jangan sampai meninggalkan ibadah. Gemarlah pula beribadah, namun jangan sampai meninggalkan ilmu. Karena ada segolongan orang yang rajin ibadah, namun mereka meninggalkan belajar.” (Miftah Daris Sa’adah :1/300). Nasihat yang sangat berharga sekali,kapal tidak mungkin bisa berjalan di daratan dan sampai kapan pun tidak akan pernah sampai pada tempat yang hendak ditujunya. Amal tanpa ilmu pun demikian,tidak mungkin sampai pada tujuannya,yakni Allah Swt. Amal tanpa tujuan hanyalah bisa menghantarkan kepada kepuasan fisik pelakunya semata,laksana hewan yang berktifitas makan. Tanpa ilmu pun aktifitas atau amalan hewan bisa memuaskan nafsu perutnya.

Agar amalan sampai pada tujuan dan bermanfaat,ilmu menjadi kuncinya. Belajar ,paham, melakukan atau beribadah menjadi rangkaian produksi pahala yang harus dilakukan. Tanpa proses demikian tidak akan ada manfaat dari suatu amalan meskipun sebaik dan sebanyak apa pun. Imam Al Muhallab ra mengatakan :“Amalan yang bermanfaat adalah amalan yang terlebih dahulu didahului dengan ilmu. Amalan yang di dalamnya tidak terdapat niat ingin mengharap ganjaran, dan merasa telah berbuat ikhlas, maka ini bukanlah amalan (karena tidak didahului dengan ilmu). Sesungguhnya yang dilakukan hanyalah seperti amalannya orang gila yang pena diangkat dari dirinya.“ (Syarh Al Bukhari libni Baththol: 1/144). Ya tepat sekali analognya,seperti orang gila yang sedang berbuat sesuatu. Tentu tidak ada orang normal yang menganggapnya. Justeru orang sekitar akan sangat terganggu dengan aktifitas orang gila karena bisa menimbulkan banyak bahaya atau ancaman. Ibnul Munir ra berkata menjelaskan: “Yang dimaksudkan oleh Al Bukhari bahwa ilmu adalah syarat benarnya suatu perkataan dan perbuatan. Suatu perkataan dan perbuatan itu tidak teranggap kecuali dengan ilmu terlebih dahulu. Oleh sebab itulah, ilmu didahulukan dari ucapan dan perbuatan, karena ilmu itu pelurus niat. Niat nantinya yang akan memperbaiki amalan.” (Fathul Bari: 1/108).

Dengan demikian begitu pentingnya kewajiban beramal yang berlandaskan ilmu yang benar,yakni Al Qur'an dan As sunnah,serta yang ditunjuk oleh keduanya berupa Ijma’ maupun Qiyas. Kesemuanya hanya bisa dirujuk kepada ulama’ yang mumpuni dibidangnya. Mendekat untuk mengambil hikmah ilmu dari mereka adalah jalan menuju pemahaman yang benar. Akan banyak bahaya yang ditimbulkan dari amalan tanpa didasari oleh ilmu. Tanpa ilmu tapi berani beramal niscaya akan terjerumus kedalam lembah kesesatan,menyelisihi jalan yang lurus,menyerupai kaum Nashrani, amalannya pasti tertolak dan tidak mendapatkan pahala, juga berpotensi membatalkan amalan atau pahala lainnya,dan yang jelas hanya menuruti hawa nafsu saja. Padahal, menuruti hawa nafsu adalah sumber kehancuran dan berujung pada siksa yang pedih. Apalagi memperturutkan hawa nafsu dalam urusan agama,tentu lebih membahayakan lagi. Imam Ibnu Taimiyyah ra berkata:

واتباع الأهواء في الديانات أعظم من اتباع الأهواء في الشهوات

“Mengikuti hawa nafsu dalam beragama (syubhat) lebih parah dibandingkan mengikuti hawa nafsu dalam urusan syahwat.” (Al-Istiqomah, Ibnu Taimiyyah). Firman Allah Swt berikut hendaknya menjadi pegangan seorang muslim dalam beramal,yakni menjadikan ilmu sebagai komandonya amalan agar tidak tersesat.

يَا دَاوُودُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ

“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (QS. As Shod:26). Semoga semua aktifitas atau amal perbuatan kita telah berdasarkan ilmu sehingga bermanfaat,berkah,lagi berpahala. Amin []

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga tindakan kita selalu didasarkan pada ilmu . Aamiin. Salam sukses pak

27 Jan
Balas

Mantap ulasannya. Bermanfaat. Barokallah Pak.

12 Sep
Balas



search

New Post