suhari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
772.Kehidupan Seorang Pengembara

772.Kehidupan Seorang Pengembara

Pengembara adalah seseorang yang mengembara atau berkelana dari satu tempat ke tempat lainnya. Yang pasti pengembara tidak banyak membawa perbekalan,karena perjalanannya hanyalah sementara waktu saja. Tidak akan menetap pada tempat tersebut. Sisi lain dari pengembara adalah seseorang tanpa tempat tinggal tetap atau pekerjaan pasti yang mengembara dari tempat ke tempat lain dan hidup dengan cara mengandalkan pemberian atau ketersediaan alam sekitar. Hidupnya sangat sederhana meskipun alam sangat memanjakannya. Sadar diri bahwa tempat yang sedang dipijaknya bukanlah tempatnya yang sebenarnya dan harus sesegera mungkin meneruskan pegembaraannya demi sebuah tujuan yang lebih besar.

Begitulah kehidupan seorang muslim di dunia ini. Dunia adalah tempat pengembaraan yang pasti akan berujung pada kematian. Dan sebaik apa pun dunia sebagai tempat pengembaraan,hanyalah sebuah tempat sementara dan penuh permainan semata. Allah Swt berfirman.

ٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا لَعِبٞ وَلَهۡوٞ وَزِينَةٞ وَتَفَاخُرُۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٞ فِي ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَوۡلَٰدِۖ كَمَثَلِ غَيۡثٍ أَعۡجَبَ ٱلۡكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصۡفَرّٗا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمٗاۖ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ عَذَابٞ شَدِيدٞ وَمَغۡفِرَةٞ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٰنٞۚ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ

“Ketahuilah oleh kalian, kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan, serta tempat kalian bermegah-megah dan berbangga-bangga akan banyaknya harta dan anak. Permisalannya seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya menguning kemudian hancur. Dan di akhirat kelak ada azab yang pedih dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”(QS.Al-Hadid: 20). Imam Ibnu Katsir ra berkata:“Dunia adalah perhiasan yang akan binasa dan merupakan tipuan bagi orang yang cenderung kepadanya. Dia tertipu dengan dunia dan menjadi terlena karenanya, sehingga meyakini bahwa dunia adalah negeri yang tidak ada negeri selainnya dan kehidupan yang tidak ada lagi kehidupan setelahnya. Padahal dunia ini sangat rendah dan hina, teramat kecil bila dibandingkan dengan kehidupan akhirat.”(Tafsir Ibnu Katsir: 4/335).

Seorang muslim harus paham dan sadar bahwa negeri akhirat adalah tujuan puncak dari pengembaraannya. Seindah dan semenarik apa pun dunia,hanyalah sebuah tempat pengembaraan yang harus segera ditinggalkan demi keindahan,dan pesona yang lebih menjanjikan di akhirat kelak. Tidak boleh tergoda apalagi menghentikan pengembaraannya karena pesona dunia. Seorang muslim hendaknya tidak menghabiskan seluruh hidupnya di dunia ini hanya untuk mengambil pesona perhiasan yang sifatnya fana. Setiap saat dirinya sedang meninggalkan dunia tempat pengembaraannya menuju ke kampung halaman yang sesungguhnya yaitu akhirat. Nabi Muhammad saw pun jauh hari telah mewanti-wanti agar menjadi pengembara atau musafir yang benar,yakni fokus pada tujuan akhirnya,kampung akhirat.

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: أَخَذَ رَسُولُ اللهِ ﷺ بِمَنْكِبَيَّ، فَقَالَ: كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ

وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ: إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ المَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ. رَوَاهُ البُخَارِيُّ

“Dari Ibnu ‘Umar ra berkata: Rasulullah saw memegang kedua pundakku, lalu bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau seorang musafir.” Ibnu ‘Umar ra berkata, “Jika kamu memasuki sore hari, maka jangan menunggu pagi hari. Jika kamu memasuki pagi hari, maka jangan menunggu sore hari. Manfaatkanlah sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR. Bukhari). Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani ra berkata:“Hadits ini adalah asas yang menekankan kepada seorang hamba untuk mengosongkan hatinya terhadap dunia, zuhud terhadapnya, menghinakannya, merendahkannya, dan qana’ah (merasa cukup) dari dunia dengan bekal yang sekadarnya dalam menjalani hidupnya.”( Fathul Bari, 11/238).

Tugas pengembara adalah melanjutkan perjalanannya sehingga sampai pada tujuan dengan selamat. Boleh mengambil sesuatu yang dibutuhkan bahkan yang diinginkan asalkan tidak menyebabkan tertundanya atau terputusnya perjalanan. Sangat tidak masuk akal ketika ada pengembara yang sibuk mengumpulkan remeh temeh yang ditemuinya dalam pengembaraannya dan menghabiskan waktunya. Begitu banyak yang harus dibawanya menjadikan perjalanannya terhambat bahkan sangat dimungkinkan tidak akan pernah bisa finish sesuai tujuan awal pengembaraannya. Pengembara yang demikian adalah pengembara yang bodoh lagi tertipu. Semua bekal yang dikumpulkan dalam perjalanan tidak akan membantunya menuju akhir pengembaraan,malah memberatkan dan menghalanginya. Demikianlah gambaran seorang muslim yang hidupnya di dunia sibuk mengumpulkan harta benda,jabatan,juga cinta lawan jenisnya sehingga lupa perjalanan yang sebenarnya menuju akhirat. Harta,jabatan,dan cintanya tidak bisa membantu memperlancar perjalannan menuju akhiratnya,yang ada justeru menjadikan sebab kesibukan yang luar biasa sehingga hilanglah tujuan akhirat yang sangat penting tersebut. Dunia berikut isinya sangatlah kecil dan tidak layak dibela,dikumpulkan sedemikian rupa dengan melupakan akhirat. Dunia ini sangat remeh di sisi Allâh Swt,sehingga jangan sampai seorang muslim memandangnya besar dan agung. Nabi Muhammad saw banyak memberikan gambaran tentang remehnya dunia di sisi Allâh Swt.

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِالسُّوقِ دَاخِلاً مِنْ بَعْضِ الْعَالِيَةِ وَالنَّاسُ كَنَفَتَهُ فَمَرَّ بِجَدْىٍ أَسَكَّ مَيِّتٍ فَتَنَاوَلَهُ فَأَخَذَ بِأُذُنِهِ ثُمَّ قَالَ أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنَّ هَذَا لَهُ بِدِرْهَمٍ فَقَالُوا مَا نُحِبُّ أَنَّهُ لَنَا بِشَىْءٍ وَمَا نَصْنَعُ بِهِ قَالَ أَتُحِبُّونَ أَنَّهُ لَكُمْ قَالُوا وَاللَّهِ لَوْ كَانَ حَيًّا كَانَ عَيْبًا فِيهِ لأَنَّهُ أَسَكُّ فَكَيْفَ وَهُوَ مَيِّتٌ فَقَالَ فَوَاللَّهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ

“Dari Jabir bin Abdillâh, bahwa Rasûlullâh saw pernah melewati sebuah pasar. Beliau saw masuk dari ‘Aliyah (nama tempat) dan para sahabat berada di sekelilingnya. Beliau saw mendapati bangkai seekor kambing yang kecil telinganya, lantas beliau angkat batang telinga bangkai kambing tersebut seraya berkata: “Siapakah di antara kalian yang mau membeli kambing ini dengan satu dirham?” Para sahabat menjawab: “Kami tidak suka sama sekali, apa yang bisa kami perbuat dari seekor bangkai kambing?” Rasûlullâh saw bersabda lagi: “Bagaimana jika kambing itu untuk kalian?” Para sahabat menjawab: “Demi Allâh, apabila kambing itu masih hidup kami tetap tidak mau karena dia telah cacat, yaitu telinganya kecil, bagaimana lagi jika sudah menjadi bangkai!” Rasûlullâh akhirnya bersabda: “Demi Allâh, dunia itu lebih hina di sisi Allâh daripada seekor bangkai kambing ini bagi kalian.”(HR Muslim). Demikianlah seindah apa pun yang dijumpai seorang pengembara dalam perjalanannya,ternyata tidak lebih dari nilai seekor bangkai anak kambing yang cacat. Sudah cacat,bangkai lagi. Tentu orang yang waras dan sadar tujuan akhiratnya tidak akan tergoda sedikit pun dengan pesona dunia sebagai tempat pengembaraan. Semoga kita selamat dalam pengembaraan dan finish di terminal akhirat berupa Surga-Nya. Amin []

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

18 Mar
Balas

Trims,Pak Dede. Salam literasi

19 Mar



search

New Post