suhari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
778.Keutamaan dan Kemuliaan Beramal Baik

778.Keutamaan dan Kemuliaan Beramal Baik

Beramal atau berbuat baik adalah kewajiban yang Allah Swt perintahkan kepada manusia. Bahkan diantara tujuan utama manusia diciptakan di dunia ini adalah untuk berbuat baik dengan beribadah kepada Allah Swt. Ibadah dengan makna yang luas,yakni menaati semua perintah-Nya dan menjauhi segala sesuatu yang dilarang-Nya.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ

“Dari Abu Hurairah ra, dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,‘Apa saja yang aku larang terhadap kalian, maka jauhilah. Dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian, maka kerjakanlah semampu kalian. Sesungguhnya apa yang membinasakan umat sebelum kalian hanyalah karena mereka banyak bertanya dan menyelisihi Nabi-Nabi mereka.” (HR.Bukhâri dan Muslim). Demikian standar beribadah bagi seorang muslim jika ingin tetap dalam kebaikan.

Allah Swt perintahkan manusia untuk beribadah atau berbuat baik bukan untuk Allah Swt,tapi untuk kebaikan dirinya sendiri. Alah Swt tidak mendapat sedikit pun keuntungan dari ibadah yang dilakukan hamba-Nya. Begitu pula Allah Swt tidak akan mengalami kerugian sedikit pun jika tidak ada hamba-Nya yang menentang-Nya. Dalam hadits qudsi, Allah Swt berfirman.

يَا عِبَادِى لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِى مُلْكِى شَيْئًا يَا عِبَادِى لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِى شَيْئًا

“Wahai hamba-Ku, kalau orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu bertakwa seperti orang yang paling bertakwa di antara kalian, tidak akan menambah kekuasaan-Ku sedikit pun. Jika orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu berhati jahat seperti orang yang paling jahat di antara kalian, tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku sedikit pun juga.” (HR. Muslim). Ibadah atau kebaikan yang seseorang lakukan hanyalah untuk dirinya sendiri.

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri.”(QS.Al Isra’: 7).

Semua bentuk ibadah pastinya mengandung hikmah untuk kebaikan bagi yang mengerjakannya,meskipun seseorang tidak harus mengetahui hikmah dibalik ibadah yang akan dilakukan. Paham tidak paham akan hikmah suatu ibadah tetap wajib dilakukan karena merupakan kewajiban. Terhadap kewajiban harus berprinsip samikna wa atho’na,kami dengar kami laksanakan. Contoh pelaksanaan ibadah yang jelas Allah Swt informasikan hikmahnya adalah sholat.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-‘Ankabut: 45). Setiap muslim yang istiqomah menjalankan ibadah sholat seharusnya menjadikan dirinya menjadi lebih baik lagi dengan cara meninggalkan semua perbuatan keji dan mungkar. Jika sholat rajin tapi maksiat jalan juga,berarti ada yang bermasalah dalam pelaksanaan sholatnya. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah (13: 298) dengan sanad yang hasan dari ‘Abdullah bin Mas’ud ra, ia berkata: “Shalat tidaklah manfaat kecuali jika shalat menjadikannya taat pada Allah.” Lantas Ibnu Mas’ud membacakan ayat, “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” Dalam Majmu’ Al-Fatawa (10: 753), Ibnu Taimiyah ra berkata: “Mengerjakan ketaatan mengakibatkan seseorang akan meninggalkan maksiat. Begitu pula meninggalkan maksiat mengakibatkan seseorang akan melakukan ketaatan. Karenanya shalat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Karenanya shalat mengakibatkan seseorang itu akan tercegah dari melakukan dosa dan kedua, seseorang akan terus mengingat Allah.”

Demikian pula dengan ibadah atau amal kebaikan lainnya pasti akan mendatangkan hikmat bagi pelakunya di dunia ,dan di akhirat akan mendatangkan pahala yang sangat dibutuhkan sekali. Begitu pula dengan kemaksiatan atau penentangan terhadap ketetapan Allah Swt dan Rasul-Nya,sudah pasti akan mendatangkan keburukan bagi pelakunya di dunia ini disadari maupun tidak. Di akhirat akan mendapatkan dosa yang mengharuskan untuk di siksa di Neraka. Ibnu Abbas ra berkata:

إن للحسنة لنورا في القلب، وضياء في الوجه، وقوة في البدن، وزيادة في الرزق، ومحبة في قلوب الناس

وإن للسيئة لظلمة في القلب، وغبرة في الوجه، وضعفاء في البدن، ونقصا في الرزق، وبغضة في قلوب الخلق

“Sesungguhnya amalan kebaikan itu akan memberikan sinar di dalam kalbu, cahaya pada wajah, kekuatan pada badan, menambah rezeki, dan menanamkan kecintaan pada kalbu manusia. Sesungguhnya amalan jelek (dosa) akan memberikan kegelapan dalam kalbu, kegelapan (berdebu) pada wajah, kelemahan pada badan, mengurangi rezeki, dan menanamkan kebencian pada kalbu manusia.”(Al-Istiqamah karya Ibnu Taimiyah 1/351). Untuk itu seorang muslim wajib menjadikan amal kebaikan atau ibadah selalu menjadi prioritas dan konsentrasi penuh terhadapnya. Tidak pernah meremehkan atau malas berbuat kebaikan walaupun sangat remeh penilaian manusia kepadanya. Setiap kebaikan pasti Allah Swt catat dan balas sekecil apapun adanya. Rasulullah saw berkata pada Jabir bin Sulaim ra

وَلاَ تَحْقِرَنَّ شَيْئًا مِنَ الْمَعْرُوفِ وَأَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَأَنْتَ مُنْبَسِطٌ إِلَيْهِ وَجْهُكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعْرُوفِ

“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi). Semoga kita tercatat sebagai hamba yang suka dan rajin beramal kebaikan sehingga banyak hikmat dan pahala yang didapat. Amin []

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillaah, tulisannya mantap, keren, sukses selalu pak Suhari

24 Mar
Balas

Trims,Bu zuyyinah. Amin. Semoga ibu juga sukses selalu

25 Mar



search

New Post