suhari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
789.Menjadi Yang Terbaik

789.Menjadi Yang Terbaik

Manusia tercipta dalam keadaan sama semua. Tidak ada yang lebih baik juga mulia satu diantara yang lain. Setelah menjalani kehidupan dengan ujian yang ada,baru terlihat siapa yang mulia siapa yang biasa saja serta siapa yang hina dihadapan Allah Swt. Ukuran kemulian menurut Allah Swt adalah ketakwaan,meskipun manusia menjadikan unsur keduniaan sebagai standar kemuliaan sebagaimana disampaikan oleh Sahabat Ibnu ‘Abbas ra.

كرم الدنيا الغنى، وكرم الآخرة التقوى

“Mulianya seseorang di dunia adalah karena kaya. Namun muliany seseorang di akhirat karena takwanya.” Demikian dinukil dalam tafsir Al Baghowi. (Ma’alimut Tanzil: 7/348).

Seorang muslim tidak boleh terpengaruh dengan pandangan mayoritas manusia yang menjadikan capaian isi dunia sebagai standar kemuliaan. Sebab kemuliaan sejati adalah kemuliaan di akhirat yang sesuai dengan ketentuan Allah Swt. Hidup yang sesungguhnya adalah kehidupan akhirat. Rasulullah saw ketika melihat suatu perkara dunia yang membuat beliau takjub selalu mengucapkan.

لبيك إن العيش عيش الآخرة

“Aku penuhi panggilanmu ya Allah, sungguh kehidupan yg hakiki adalah kehidupan akherat.” (HR. Bukhari dan Muslim). Imam Syafi’i ra mengatakan: “Rasulullah saw mengucapkannya ( “Innal ‘Aisya ‘Aisyul Akhirah“) di momen yang paling membahagiakan dan di momen yang paling menyusahkan.” (Nihayatul Mathlab, karya Al Juwaini: 4/237-238). Apalagi Allah Swt dengan jelas telah berfirman menjelaskan kreteria manusia yang paling mulia.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13). Ayat mulia ini dikomentari Imam Ath Thobari ra dengan berkata, “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian –wahai manusia- adalah yang paling tinggi takwanya pada Allah, yaitu dengan menunaikan berbagai kewajiban dan menjauhi maksiat. Bukanlah yang paling mulia dilihat dari rumahnya yang megah atau berasal dari keturunan yang mulia.” (Tafsir Ath Thobari: 21/386). Ibnu Katsir ra juga berkata: “Sesungguhnya kalian bisa mulia dengan takwa dan bukan dilihat dari keturunan kalian” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim:13/169).

Jika semua manusia sama kedudukannya,maka keimanan menjadi penentu mulia tidaknya seseorang. Orang yang beriman menjadi mulia sedangkan yang tidak beriman menjadi hina. Orang beriman menjadi mulia karena semua sisi kehidupannya menjadi baik yang bisa mendatangkan pahala. Dari Shuhaib ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda:

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim). Kebaikan ini akan mengantarkannya pada kehidupan yang sebenarnya,yakni Surga yang penuh kenikmatan. Sedang bagi orang yang ingkar Allah Swt menjadi hina bahkan seburuk-buruknya makhluk.

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (QS. Al Bayyinah: 6).

إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِنْدَ اللَّهِ الَّذِينَ كَفَرُوا فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.” (QS. Al Anfal: 55). Mufassir As Sa’di menyatakan, “Mereka dikatakan sejelek-jelek makhluk karena mereka mengetahui kebenaran namun mereka meninggalkannya. Akhirnya mereka menuai kerugian di dunia dan akhirat.” (Taisir Al Karimir Rahman: 932).

Status menjadi mulia karena beriman kepada Allah Swt belumlah berakhir dan menjamin tetap mulia terus. Seseorang yang beriman kepada Allah Swt harus terus berusaha mempertahankan keimanannya dengan istiqomah sampai ajal tiba. Tidak ada jaminan sekali beriman akan tetap beriman terus sehingga tetap mulia. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari,seorang mukmin akan teruji dan terlihat kwalitas keimanannya sehingga layak menjadi manusia yang paling mulia. Seorang mukmin yang terbaik adalah yang paling bermanfaat dan bersabar sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Rajab Al Hambal ra:

وفي الجملة فخير الناس ، أنفعهم للناس ، وأصبرهم عـلى أذى الناس كما وصف الله المتقين بذلك في قوله

تعالى الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ لطائف المعارف ٢٣١

"Dan secara umum, sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia dan paling bersabar terhadap gangguan manusia, sebagaimana Allah ta'ala sifatkan dengannya bagi orang-orang yang bertakwa dalam firman-Nya,

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

"Yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."(QS. Ali Imran: 134). (Lathaifu Al Ma'arif:231).

Beriman dan menebar kemanfaatan adalah satu paket yang tidak bisa dipisahkan. Orang beriman pasti akan membuktikan keimanannya dengan amal salih yang bermanfaat untuk dirinya dan orang lain. Tidak ada iman tanpa amal salih dan tidak dianggap amal salih bagi yang belum menyatakan keimanan. Yang menentukan dan menerima amal hanyalah Allah Swt.

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang salih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (QS. An-Nuur: 55-56). Mukmin demikianlah yang terbaik karena banyak manusia yang bisa mendapatkan manfaat darinya dengan amal perbuatannya.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni). Demikian sabda Nabi Muhammad saw. Dan dalam berinteraksi dengan sesama atau ketika beramal salih selalu dilandasi dengan kesabaran tanpa batas. Berusaha selalu memberikan kemanfaatan maksimal sehingga banyak yang terpuaskan dengan kehadirannya. Allah Swt pun menjadi puas dengan dirinya. Itulah diantara indikator manusia terbaik versi Allah Swt,yakni beriman,bermanfaat,dan bersabar. Semoga kita termasuk hamba yang demikian. Amin []

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillaah, keren mantap ulasannya, sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang taqwa,.... sehat dan sukses ya pak

09 Apr
Balas

Trims,Bu Zuyyinah. Amin. Semoga ibu juga demikian

10 Apr

Keren ulasannya pak

09 Apr
Balas

Trims,Pak Mustamin

10 Apr



search

New Post