suhari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
790.Sabar dan Tergesa-gesa

790.Sabar dan Tergesa-gesa

Setiap kebaikan niscaya akan berhadapan dengan keburukan. Dan setiap sifat tersebut akan memiliki lawan atau kebalikannya untuk dipilih. Jika memilih baik maka menjadi benar dan berpahala,jika memilih yang buruk akan mendapatkan celaan dan siksa. Itulah kondisi manusia di dunia yang akan selalu menghadapi Dua jalan,jalan kebaikan dan jalan keburukan. Firman Allah Swt sangat jelas sekali mengabarkannya.

وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ

“Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan.” (QS.Al-Balad: 10). Ibnu Jarir ra mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ya'qub, telah menceritakan kepada kami Ibnu Aliyyah, dari Abu Raja yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Al-Hasan mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan Kami telah memmjukkan kepadanya dua jalan. (Al-Balad: 10) Telah diceritakan kepada kami bahwa Nabi Saw. pernah bersabda.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّهُمَا النَّجْدَانِ نَجْدُ الْخَيْرِ وَنَجْدُ الشَّرِّ، فَمَا جَعَلَ نَجْدَ الشَّرِّ أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنْ نَجْدِ الْخَيْرِ

“Hai manusia, sesungguhnya keduanya adalah dua jalan, yaitu jalan kebaikan dan jalan keburukan, maka apakah yang membuat jalan keburukan lebih disukai olehmu daripada jalan kebaikan?” (Tafsir Ibnu katsir).

Diantara dua jalan atau pilihan yang akan senantiasa manusia hadapi untuk dipilih salah satu dari keduanya adalah jalan kesabaran dan jalan ketergesaan,yakni terburu-buru. Dalam segala hal,baik dalam urusan pekerjaan,muamalat, maupun ibadah sifat tergesa-gesa adalah tidak baik. Pada dasarnya sifat tergesa-gesa adalah terlarang karena tidak disukai Allah Swt karena merupakan tabiat dari setan musuh-Nya. Dari Ibnu ‘Abbas ra, beliau berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda pada Asyaj ‘Abdul Qois ra.

إن فيك لخصلتين يحبهما الله : الحلم والأناة

“Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sifat yang dicintai oleh Allah, yaitu sabar dan tidak tergesa-gesa.” (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 586). Rasulullah saw juga bersabda yang diriwayatkan oleh Anas ra.

التَّأَنيِّ مِنَ اللهِ وَ العُجْلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ

“Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan.” (HR. Abu Ya’la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro). Sedangkan tentang sabar banyak informasi tentangnya hingga pujian bagi siapa saja yang sanggup menghiasi dirinya dengan sifat mulia tersebut. Allah Swt telah berfirman di banyak ayat tentang sifat sabar ini.

وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

“Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa“. (QS.Al-Baqarah: 177). Orang yang sabar adalah orang-orang yang dicintai Allah Swt sebagaimana firman-Nya.

وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ

“Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.“ (QS.Ali Imran:146). Pelaku sabar akan mendapatkan balasan yang lebih baik daripada amalnya dan Allah Swt akan melipat gandakannya tanpa terhitung.

وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.“ (QS. An-Nahl: 96).

قُلْ يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10). Dan puncaknya bahwa keberuntungan pada hari kiamat dan keselamatan dari Neraka akan mejadi milik orang-orang yang sabar.

وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِم مِّن كُلِّ بَابٍ سَلَامٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ

“Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan) :’Salamun ‘alaikum bima shabartum’. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’d: 23-24).

Muslim cerdas dan peduli keselamatan akhiratnya akan lebih memilih bersikap sabar setiap saat daripada tergesa-gesa dalam berbuat. Ketergesaan adalah tabiat setan yang dicangkokkan pada hati manusia. Siapa saja yang lebih memilih bersikap tergesa-gesa akan banyak kesalahan dalam perbuatannya. Jika kesalahan demi kesalahan yang diperbuatnya,maka setan akan bergembira mendapatkan teman di Neraka kelak. Sungguh sifat berbahaya yang harus dijauhi. Namun ada Lima perkara yang boleh segera atau tergesa-gesa dilakukan karena menyegerakan perkara tersebut adalah termasuk kebaikan. Dalam Hilyatul Auliya’ karya Abu Nu’aim Al Ashbahani ra disebutkan perkataan berikut ini dari Hatim Al Ashom ra.

كان يقال العجلة من الشيطان إلا في خمس إطعام الطعام إذا حضر الضيف وتجهيز الميت إذا مات وتزويج البكر إذا أدركت وقضاء الدين إذا وجب والتوبة من الذنب إذا أذنب

Ketergesa-gesaan biasa dikatakan dari setan kecuali dalam lima perkara: Menyajikan makanan ketika ada tamu,mengurus mayit ketika ia mati,menikahkan seorang gadis jika sudah bertemu jodohnya,melunasi utang ketika sudah jatuh tempo,segera bertaubat jika berbuat dosa.” (Hilyatul Auliya’: 8/78).

Memberi suguhan kepada tamu harus di segerakan, baik itu merupakan hidangan atau minuman, karena ini bentuk memuliakan tamu dan juga sedekah. Nabi Muhammad saw bersabda.

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya dia memuliakan tamunya.” (HR. Muttafaq ‘alaih). Mengurus jenazah harus di segerakan, tidak boleh ditunda-tunda lagi karena itu adalah hak mayit untuk segera dimandikan, dikafani, dishalati kemudian dikuburkan. Dari Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw bersabda.

أَسْرِعُوا بِالْجَنَازَةِ ، فَإِنْ تَكُ صَالِحَةً فَخَيْرٌ تُقَدِّمُونَهَا إِلَيْهِ ، وَإِنْ تَكُ غَيْرَ ذَلِكَ فَشَرٌّ تَضَعُونَهُ عَنْ رِقَابِكُمْ

“Segerakanlah pengurusan jenazah. Jika dia orang baik, berarti kalian menyegerahkan dia untuk mendapat kebaikan. Jika dia bukan orang baik, berarti kalian segera melepaskan keburukan dari tanggung jawab kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim). Menikahkan anak perempuan jika sudah berumur harus disegerakan, karena hal ini menjadi kewajiban orang tua dan dengan hal tersebut juga dapat mencegah terjadinya fitnah. Nabi Muhammad saw bersabda.

إِذَا أَتَاكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ خُلُقَهُ وَدِينَهُ فَزَوِّجُوهُ ، إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ

“Jika datang kepada kalian seorang pelamar putri kalian yang kalian ridai akhlaknya dan agamanya maka nikahkanlah, jika kalian tidak melakukannya maka akan terjadi fitnah (bencana) di muka bumi dan kerusakan yang luas.” (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah ra). Imam Al-Munawi ra berkata:

المراد إن لم تزوجوا من ترضون ذلك منه ونظرتم إلى ذي مال أو جاه يبق أكثر النساء بلا زوج والرجال بلا زوجة فيكثر الزنا ويلحق العار فيقع القتل ممن نسب إليه العار فتهيج الفتن وتثور المحن

“Maknanya, apabila kalian tidak menikahkan putri kalian dengan orang yang kalian ridhoi akhlak dan agamanya, lalu kalian lebih mengutamakan orang yang memiliki harta atau kedudukan, sehingga kebanyakan wanita akan tetap dalam kondisi tanpa suami dan kaum lelaki tanpa istri, maka akan terjadi banyak perbuatan zina dan orang yang menanggung malu, dan bisa jadi muncul pembunuhan dari orang yang menanggung malu tersebut, sehingga fitnah-fitnah akan semakin berkobar dan bencana-bencana semakin meluas.” (Faidhul Qodir: 1/313). Membayar hutang jika sudah jatuh tempo, karena bisa jadi orang yang memberi pinjaman juga sedang membutuhkannya. Dari Tsauban ra, Rasulullah saw bersabda.

مَنْ فَارَقَ الرُّوحُ الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِىءٌ مِنْ ثَلاَثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ مِنَ الْكِبْرِ وَالْغُلُولِ وَالدَّيْنِ

“Barangsiapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan dia terbebas dari tiga hal:Sombong, ghulul (khianat), dan hutang, maka dia akan masuk Surga.” (HR. Ibnu Majah). Taubat dari setiap dosa yang telah diperbuat harus disegerakan. Tidak boleh menunda-nunda taubat, sebab bisa jadi ajal sudah dekat dan datang tiba-tiba. Dari Abu Bakr Ash-Shiddiq ra, Rasulullah saw bersabda.

مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ». ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ الآيَةَ (وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ) إِلَى آخِرِ الآيَةِ

“Tidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik, kemudian berdiri untuk melakukan shalat dua raka’at kemudian meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya.” Kemudian beliau membaca ayat ini: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah). Semoga kita selalu bisa memilih bersikap sabar dan menjauhi sifat tergesa-gesa. Amin []

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post