suhari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
792.Jangan Gundah Gulana,Apalagi Bersedih Hati!

792.Jangan Gundah Gulana,Apalagi Bersedih Hati!

Kondisi senang pasti pernah dirasakan setiap manusia,sebagaimana rasa gundah gulana,sedih,susah,hingga putus asa juga pernah singgah dalam hati setiap manusia. Rumus dasar adalah tidak ada kesenangan terus menerus dan tidak ada pula kesedihan yang abadi selama masih hidup di dunia. Senang dan susah yang abadi adanya hanya di akhirat,yakni senang di Surga dan sedih di Neraka. Bersyukur ketika senang dan sabar ketika susah menjadi sifat terbaik bagi seorang muslim sebagaimana yang Allah Swt kehendaki. Yakin bahwa kesenangannya tidak akan bertahan seumur hidup,yakin pula kesedihannya bersifat sementara. Keduanya akan dipergilirkan secara bergantian seperti putaran roda,kadang di atas tapi tak jarang pula harus di bawah menahan beban yang tidak ringan. Keduanya sangat dibutuhkan untuk menggerakkan bahtera kehidupan menuju tempat keabadian akhirat.

Senang terhadap masa yang akan datang adalah sebuah harapan positip dan sanggup memberikan dorongan yang sangat kuat sekali. Sedang kegundahan menatap masa depan dan kesedihan atas masa lalu adalah dua sifat negatip yang melemahkan. Maka tak aneh jika Nabi Muhammad saw telah mengajarkan sebuah doa meminta perlindungan dari kegundahan, kesedihan dan kelemahan tersebut.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنِ، وَالعَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالبُخْلِ وَالجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ

“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan terhadap masa depan dan kesedihan atas sesuatu yang telah berlalu, dan dari kelemahan dan kemalasan, dan dari kekikiran dan sifat pengecut, dan dari himpitan hutang dan penindasan orang.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik ra). Sebuah doa yang seharusnya dilantunkan setiap bermunajat kepada Allah swt. Dzat yang sanggup menghilangkan segala bentuk kesedihan dan mendatangkan aneka rasa senang.

Sifat gundah dan sedih merupakan penyakit hati berbahaya yang harus segera diobati jika telah menyerang. Kedua sifat ini mempunyai daya rusak yang luar biasa dalam melemahkan semangat seseorang. Rasa malas berbuat kebaikan hingga selalu berburuk sangka yang tak jarang berujung dengan sifat putus asa akan menempel erat pada diri orang yang suka gundah dan sedih. Padahal putus asa sangat dibenci Allah Swt. Tidak selayaknya seorang muslim yang beriman kepada Allah Swt dan hari akhir memiliki sifat tercela tersebut. Allah Swt berfirman menjelaskan.

يَا بَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ

“Wahai anak-anakku, pergilah kalian dan carilah berita mengenai Yusuf dan saudaranya, dan janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tidaklah ada yang berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir.” (QS. Yusuf: 87). Dalam ayat lain juga dijelaskan bahwa.

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آَتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Al Hadid: 22-23).

Terhadap penyakit yang membahayakan kesehatan dan keselamatan akhirat tersebut haruslah segera disembuhkan dengan mencari obat yang manjur. Sebab jika dibiarkan akan menjadi penyakit akut yang sulit disembuhkan. Dampaknya kehancuran hidup dunia menjadi nyata adanya dan kesengsaraan hidup di akhirat tidak bisa dihindari lagi. Imam Ibnul Qoyyim ra pernah berkata dalam menguraikan hakikat kedua sifat buruk tersebut berikut tips dalam menghadapinya. Beliau berkata sangat gamblang sekali.

وَكِلَاهُمَا مِنَ الْعَجْزِ، فَإِنَّ مَا مَضَى لَا يُدْفَعُ بِالْحُزْنِ؛ بَلْ بِالرِّضَى، وَالْحَمْدِ وَالصَّبْرِ وَالْإِيمَانِ بِالْقَدَرِ، وَقَوْلِ الْعَبْدِ قَدَّرَ اللَّهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ. وَمَا يُسْتَقْبَلُ لَا يُدْفَعُ أَيْضًا بِالْهَمِّ، بَلْ إِمَّا أَنْ يَكُونَ لَهُ حِيلَةٌ فِي دَفْعِهِ، فَلَا يَعْجِزُ عَنْهُ، وَإِمَّا أَنْ لَا تَكُونَ لَهُ حِيلَةٌ فِي دَفْعِهِ، فَلَا يَجْزَعُ مِنْهُ، وَيَلْبَسُ لَهُ لِبَاسَهُ، وَيَأْخُذُ لَهُ عُدَّتَهُ، وَيَتَأَهَّبُ لَهُ أُهْبَتَهُ اللَّائِقَةَ بِهِ، وَيَسْتَجِنُّ بِجُنَّةٍ حَصِينَةٍ مِنَ التَّوْحِيدِ وَالتَّوَكُّلِ، وَالِانْطِرَاحِ بَيْنَ يَدَيِ الرَّبِّ تَعَالَى، وَالِاسْتِسْلَامِ لَهُ وَالرِّضَى بِهِ رَبًّا فِي كُلِّ شَيْءٍ

"Kegundahan dan kesedihan adalah kelemahan, maka masa lalu janganlah dihadapi dengan kesedihan, akan tetapi hadapilah dengan: Rida,memuji Allah,sabar,beriman kepada takdir-Nya,dan mengucapkan doa,

قَدَّرَ اللَّهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ

Allah sudah menakdirkan, dan Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.” Dan masa depan janganlah dihadapi dengan kegundahan. Kondisi manusia menghadapi masa depan terbagi dua:Orang yang sudah memiliki persiapan, sehingga ia tidak lemah dan orang yang belum memiliki persiapan, maka janganlah gelisah dan goncang, akan tetapi hendaklah ia mempersiapkan diri dan menguatkan diri dengan persiapan yang layak, dan membentengi diri dengan perisai pelindung, yaitu tauhid,tawakkal,berpasrah diri di hadapan Rabb subhanahu wa ta’ala,berserah diri dan tunduk kepada-Nya,dan meridhoi-Nya sebagai Rabb dalam segala sesuatu." (Zaadul Ma’ad: 2/327).

Contoh sukses orang yang sanggup menyikapi sifat gundah dan sedih terhadap sesuatu yang kurang menyenangkan atau pekara mengkhawatirkan dalam urusan rezeki adalah seperti yang Allah Swt fimankan.

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ

“Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahateliti terhadap (keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha Melihat.” (QS. Asy-Syuura: 27). Dalam menafsirkan ayat mulia tersebut Ibnu Katsir ra berkata:

ولكن يرزقهم من الرزق ما يختاره مما فيه صلاحهم

“Akan tetapi di Dia memberikan rezki kepada mereka, dengan rezki yang Dia pilih yang di dalamnya ada kemaslahatan mereka.

وهو أعلم بذلك، فيغني من يستحق الغنى، ويفقر من يستحق الفقر كما جاء في الحديث المروي

“Dan Dia lebih tahu akan hal itu, maka Dia pun menjadikan kaya orang yang berhak untuk kaya, dan menjadikan miskin siapa saja yang berhak untuk miskin. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan:

إن من عبادي لمن لا يصلحه إلا الغنى، ولو أفقرته لأفسدت عليه دينه، وإن من عبادي لمن لا يصلحه إلا الفقر، ولو أغنيته لأفسدت عليه دينه

“Sesungguhnya ada diantara hamba-Ku orang yang tidak pantas baginya kecuali kaya. Kalau seandainya Aku jadikan dia sebagai orang miskin, niscaya kemiskinannya akan merusak agamanya. Dan diantara hamba-Ku ada orang yang tidak pantas baginya kecuali miskin. Kalau seandainya Aku jadikan dia orang kaya, niscaya kekayaannya akan merusak agamanya.” (Tafsir Ibnu Katsiri surat Asyuura ayat 27). Kondisi terburuk sekalipun tidak boleh disikapi dengan kegundahan dan kesedihan yang berlebihan,karena hanya akan mendatangkan sifat lemah dan malas hingga berputus asa dari rahmat Allah Swt. Semoga kita bisa selalu hidup bahagia penuh optimis terhadap masa depan akhirat. Amin []

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post