suhari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
795.Doa Terpenting Bagi Seorang Hamba

795.Doa Terpenting Bagi Seorang Hamba

Manusia adalah hamba sedangkan Allah Swt adalah Pencipta. Hamba sangat faqir/butuh sedangkan Sang Pencipta Maha segalanya. Hamba membutuhkan pencipta sedangkan pencipta tidak membutuhkan sesuatu sedikit pun dari hamba-Nya. Untuk memenuhi segala kebutuhannya,hamba diharuskan meminta kepada Allah Swt,meskipun banyak kebutuhan hamba yang telah Allah swt penuhi tanpa dimintanya,bahkan hamba tersebut tidak menyadari bahwa Allah Swt sedang dan telah memenuhi kebutuhan dirinya. Tidak ada pegecualian kebutuhan yang harus meminta atau berdoa kepada Allah Swt. Bahkan sekedar untuk mendapatkan garam atau terputusnya tali sandal saja dianjurkan untuk berdoa. Aisyah ra mengatakan.

سَلُوا اللَّهَ كُلَّ شَيءٍ حَتَّى الشِّسعَ

“Mintalah kepada Allah bahkan meminta tali sendal sekalipun” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman 2/42, Al Albani berkata: “mauquf jayyid” dalam Silsilah Adh Dha’ifah no. 1363). Dan Ibnu Rajab ra juga mengatakan bahwa.

وكان بعض السلف يسأل الله في صلاته كل حوائجه حتى ملح عجينه وعلف شاته

“Dahulu para salaf meminta kepada Allah dalam shalatnya, semua kebutuhannya sampai-sampai garam untuk adonannya dan tali kekang untuk kambingnya.” (Jami’ Al Ulum wal Hikam: 1/225).

Berdoa meminta pertolongan atau untuk memenuhi seluruh kebutuhannya hingga mohon ampunan dari segala dosa hanya boleh ditujukan langsung kepada Allah Swt tanpa perantara. Allah Swt begitu dekat dengan hamba-Nya jika hamba tersebut mau mendekat kepada Allah Swt.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186). Abul ‘Abbas Ibnu Taimiyah ra berkata, “Kedekatan yang dimaksud dalam ayat ini adalah kedekatan Allah pada orang yang berdo’a (kedekatan yang sifatnya khusus).” (Majmu’ Al Fatawa: 5/247). Kedekatan Allah Swt kepada hamba-Nya itu ada dua macam: Kedekatan Allah Swt yang umum dengan ilmu-Nya, ini berlaku pada setiap makhluk,dan kedekatan Allah swt yang khusus pada hamba-Nya dan seorang muslim yang berdo’a pada-Nya, yaitu Allah akan mengijabahi (mengabulkan) do’anya, menolongnya dan memberi taufik padanya. (Taisir Al Karimir Rahman, hal 87). Sudah seharusnya seorang hamba muslim senantiasa berusaha mendekat kepada Allah Swt lewat doa,apalagi berdoa merupakan ibadah yang diperintahkan. Mendapat pahala jika dikerjakan dan mendapat dosa manakala ditinggalkan. Allah Swt juga akan mengabulkan setiap doa yang ditujukan kepada-Nya dengan cara-Nya sendiri. Dari Abu Sa’id ra, Nabi Muhammad saw bersabda.

ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ قَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ

Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahim melainkan Allah akan memberi kepadanya tiga hal: Allah akan segera mengabulkan do’anya, Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi saw lantas bersabda, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad).

Meski demikian seorang muslim harus cerdas dan benar dalam berdoa,yakni berdoa sesuai dengan kebutuhan yang mendesak baginya. Tidak dianggap serius ketika berdoa dengan sesuatu yang belum atau tidak diperlukannya. Berdoa atau memohon sesuatu yang tidak berguna baginya adalah bentuk kemaksiatan kepada Allah Swt. Bukannya mendapat pahala,yang ada justeru berdosa karena dianggap menyepelekan atau mempermainkan Allah Swt. Doa harus diprioritaskan yang paling utama diantara yang penting. Allah Swt Maha Pengasih dengan memerintahkan sekaligus mengajarkan doa apa yang seharusnya sering dinaikkan ke langit. Ibnu Taimiyyah ra berkata:

أَنْفَعُ الدُّعَاءِ وَأَعْظَمُهُ وَأَحْكَمُهُ دُعَاءَ الْفَاتِحَةِ

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ

فَإِنَّهُ إذَا هَدَاهُ الصِّرَاطَ: أَعَانَهُ عَلَى طَاعَتِهِ وَتَرْكِ مَعْصِيَتِهِ، فَلَمْ يُصِبْهُ شَرٌّ لَا فِيْ الدُّنْيَا وَلَا فِيْ الْآخِرَةِ

"Doa yang paling bermanfaat, paling agung, dan paling banyak hikmahnya adalah doa al-Fatihah: "Tunjukilah kami jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat kepada mereka dan bukan jalan orang-orang yang dimurkai." Karena jika Allah telah menunjukkan jalan tersebut kepada seorang hamba, Dia akan menolongnya untuk mentaati-Nya dan menolongnya untuk meninggalkan maksiat kepada-Nya, sehingga dia tidak akan ditimpa keburukan di dunia maupun di akhirat." (Majmu'ul Fatawa, jilid 14 hlm. 320).

Dalam berdoa haruslah menunjukkan kehambaan diri dan mengagungkan Allah Swt sebagai pencipta. Harus ada kesadaran penuh bahwa tanpa adanya pengabulan Allah Swt menjadikan kebutuhannya tidak akan terpenuhi,karena pada hakikatnya tidak ada kekuatan lain selain Allah Swt yang sanggup memenuhi kebutuhan tersebut. Imam Ibnul Qayyim ra berkata:

الـدُّعاء عبوديةٌ لله سبحانه وتعالى وافتقارٌ إليه ، وتذلُّلٌ بين يديه ، فكلَّما كثَّره العبد وطوَّله وأعاده وأبداهُ ونوَّع جُمله :كان أبلغ في عبوديته ، وإظهار فقره ، وتذلُّـلَه وحاجته ، وكان ذلك أقرب له مِن ربِّه ، وأعظم لثوابه, جلاء الأفهام ؛ ص ٢٩٩

Doa merupakan wujud penghambaan diri kepada Allah dan merasa butuh kepada-Nya serta bentuk perendahan diri di hadapan-Nya. Manakala seorang hamba memperbanyak doa, memanjangkannya, mengulang-ulang dan menampakkan doa serta memperbanyak jenis bacaan doa maka itu lebih kuat dalam penghambaan, lebih menampakkan kefakiran, kerendahan dan kebutuhan dirinya kepada Allah. Sungguh hal itu lebih mendekatkan dirinya kepada Rabbnya dan lebih besar pahala baginya." (Jalaul Afham: 299 ). Berdoa juga harus cerdas dengan memilih waktu khusus yang Allah Swt tentukan sebagai waktu istimewa dikabulkannya doa. Semisal di hari Jum’at sebagaimana yang Nabi Muhammad saw informasikan.

قَــال النبيَّ -ﷺ- التمِسـوا الساعـة التّـي ترجـى فـي يـوم الجمعـةِ، بعـدَ العصـرِ الـى غَيبوبـة الشّمـس صحيـح الترمـذي 489

"Carilah waktu yang diharapkan terkabulnya doa pada hari Jum'at setelah Ashr sampai terbenamnya matahari."(Shahih at-Tirmidzi: 489). Dan yang tidak kalah pentingnya adalah berdoa dengan adab sebagaimana Nabi Muhammad saw ajarkan. Semoga kita bisa istiqomah berdoa kepada Allah Swt sesuai dengan kebutuhan yang ada. Dan semoga Allah Swt kabulkan semua doa kita. Amin []

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post