suhari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
803. Hati Yang Lebih Luas Dari Dunia

803. Hati Yang Lebih Luas Dari Dunia

Allah Swt ciptakan alam ini sangat besar dan luas sekali. Sejauh mata memandang hamparan daratan,lautan,juga langit seolah tanpa batas. Sementara manusia adalah makhluk yang sangat kecil,laksana setitik debu di tengah alam yang tanpa batas. Namun mengapa bisa terjadi banyak manusia yang merasakan kesempitan hidup yang luar biasa hingga ada yang nekad mengakhiri hidupnya secara paksa. Padahal di belahan atau sudut bumi mana saja dia berada,dirinya pasti bisa berpijak dengan leluasa. Ternyata luas atau sempitnya dunia tergantung pada hati manusia itu sendiri. Jika hatinya bermasalah,sebesar apa pun ruang yang di tempatinya akan menjadi sempit dan menyiksa sekali.

فَمَنْ يُّرِدِ اللّٰهُ اَنْ يَّهْدِيَهٗ يَشْرَحْ صَدْرَهٗ لِلْاِسْلَامِۚ وَمَنْ يُّرِدْ اَنْ يُّضِلَّهٗ يَجْعَلْ صَدْرَهٗ ضَيِّقًا حَرَجًا كَاَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى السَّمَاۤءِۗ كَذٰلِكَ يَجْعَلُ اللّٰهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ

“Barangsiapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barangsiapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.”(QS.Al An’am:125).

Seorang muslim seharusnya merasa luas dimana pun dan apa pun kondisi tempat yang sedang dipijaknya. Dalam gedung megah lagi mewah hati menjadi lapang,demikian pula ketika berada dalam ruangan sempit yang sangat tidak layak huni. Sebab ukuran luas atau sempit,bahagia atau sengsara adanya dalam hati. Bagi siapa saja yang telah menjadikan hatinya sesuai standar Allah Swt dan Rasul-Nya,maka tidak akan berpengaruh megah atau sederhananya sebuah fasilitas hidup. Untuk bisa menjadikan hati terstandarisai Allah Swt dan Rasul-nya,ilmu agama menjadi kuncinya. Karena diantara barometer ilmu yang bermanfaat adalah hati itu sendiri. Semakin luas ilmu seseorang seharusnya semakin lapang pula dada atau hati pemiliknya. Kalimat mutiara Ibnul Qoyyim ra berikut ini sangat penting dihayati: “Diantara yang dapat melapangkan dada adalah ilmu (agama), sungguh dia dapat melapangkan dada dan meluaskannya, hingga dia lebih luas dari dunia. Adapun kebodohan, dia menjadikan hati seseorang sempit, terhimpit, dan terpenjara. Maka, semakin luas ilmu seorang hamba, semakin lapang dan luas pula dadanya. Tapi ini tidak berlaku pada semua ilmu, namun hanya untuk ilmu yang diwariskan oleh Rosulullah saw,itulah ilmu yang bermanfaat. Oleh karenanya, orang yang ilmunya bermanfaat, menjadi orang yang paling lapang dadanya, paling luas hatinya, paling baik akhlaknya, dan paling berkah kehidupannya.” (Zadul Ma’ad: 2/23).

Hati yang luas akan sanggup menerima kenyataan bahwa kehidupan dunia adalah cobaan-ujian yang penuh dengan kesulitan lagi kesedihan. Hanya kehidupan di Surga saja yang akan merasakan bahagia tanpa duka,seluruhnya gembira penuh kenikmatan. Keyakinan demikian menjadikan hatinya tetap luas lagi bahagia meski derita selalu membersamainya.

وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَۗ اِنَّ رَبَّنَا لَغَفُوْرٌ شَكُوْرٌۙ الَّذِيْٓ اَحَلَّنَا دَارَ الْمُقَامَةِ مِنْ فَضْلِهٖۚ لَا يَمَسُّنَا فِيْهَا نَصَبٌ وَّلَا يَمَسُّنَا فِيْهَا لُغُوْبٌ

“Dan mereka berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami. Sungguh, Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun, Maha Mensyukuri, yang dengan karunia-Nya menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga); di dalamnya kami tidak merasa lelah dan tidak pula merasa lesu.” (QS. Fathir: 34-35). Hati yang luas tidak akan memimpikan kehidupan bahagia di dunia yang utuh tanpa cela. Karena setiap kebahagiaan dunia pasti dibersamai kesedihan berikutnya. Namun bagi hati yang luas kebahagiaan akan membahagiakan dirinya. Demikian pula dengan kesedihan akan beraroma kebahagiaan karena kelak sanggup mendatangkan kebahagiaan sejati di akhirat. Imam Abu Hazim Salamah bin Dinar ra bertutur.

ما في الدنيا شيء يسرك، إلا قد التصق به شيء يسوؤك

“Di dunia ini, segala yang membahagiakan pasti beriring dengan kepedihan.” (Az-Zuhdu karya Ibnu Abid Dunya: 387).

Allah Swt desain hati manusia akan merasakan kebahagiaan dengan segala kondisinya jika ada maklumat atau pengetahuan di dalamnya. Hati dan ilmu tidak mungkin bisa dipisahkan. Sehingga Allah Swt wajibkan untuk mencari ilmu sepanjang nafas dikandung badan. Jika hati selalu merasa sempit dan sulit bahagia,maka memperbaikinya menjadi keharusan. Dan diantara cara memperbaiki hati adalah dengan menanamkan keikhlasan yang jujur kepada Allah Swt. Dengan tidak mempedulikan penilaian makhluk, apakah mereka memujinya atau mencelanya. Demikian pula apakah mereka akan memberikan manfaat atau akan memberikan mudharat kepadanya. Karena hatinya selalu bergantung kepada Allah Swt dalam rangka beribadah, menghambakan diri, mencintai dan mengagungkan-Nya. Hatinya selalu bergantung kepada Allah, Swt dalam hal takdir dan pengaturan semuanya. yakin bahwa apa yang menimpanya tidak akan terluput darinya dan apa yang terluput darinya tidak akan menimpanya. Rida (menerima) segala sesuatu yang Allah Swt takdirkan untuknya. Apabila terjadi sesuatu, yang diucapkan adalah, "Mudah-mudahan ini adalah kebaikan." Selalu mengingat firman Allah Swt.

فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا

“Bisa jadi engkau tidak menyukai sesuatu padahal Allah jadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An Nisaa': 19). Atau Juga firman Allah Swt yang lain.

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ

“Bisa jadi kalian membenci sesuatu padahal sesuatu itu kebaikan buat kalian dan bisa jadi kalian mencintai sesuatu padahal sesuatu itu kejelekan buat kalian. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui dan kalian tidak mengetahui akan hal tersebut.” (QS. Al Baqarah: 216).

Demikianlah hebat dan luasnya hati yang terisi ilmu agama. Selalu mendatangkan kebaikan dengan berprasanka baik kepada Allah Swt. Disamping sanggup menjalani kehidupan dengan bahagia juga tumpukan pahala siap dipanennya kelak. Seseorang dengan hati yang luas ini menjadi manusia yang terbaik menurut Nabi Muhammad saw.

أفضل الناس كل مخموم القلب صدوق اللسان ، قالوا : صدوق اللسان نعرفه فما مخموم القلب ؟ قال : التقي النقي ، لا إثم فيه و لا بغي و لا غل و لا حسد

Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bersih hatinya dan selalu benar atau jujur lisannya.” Para sahabat berkata:’ Mengenai jujur atau benar lisannya, kami sudah mengetahuinya, tetapi apakah yang dimaksud dengan orang yang bersih hatinya?” Beliau saw menjawab, “Yaitu seseorang yang bertakwa dan bersih, yang tidak terdapat dosa pada dirinya, tidak dzolim, tidak iri, dan juga tidak dengki.”( HR. Ibnu Majah dan Ibnu ‘Asakir). Semoga hati kita termasuk hati yang bersih,luas,dan bahagia selalu. Amin []

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post