MENGUKUR PANAS API NERAKA
“ Api neraka itu urusan nanti Mas, Sekarang yang penting hidup enak dan semua keinginan keturutan”, Itu adalah jawaban enteng seseorang ketika disampaikan kepadanya ancaman api neraka bagi pelaku riba. Ya, wajar demikian karena dia belum mempunyai maklumat atau pemahaman tentang fakta api neraka yang sebenarnya. Padahal jika dia mau merenung sedikit saja, pasti akan merasakan kengerian yang luar biasa ketika mendengar api neraka disebut. Betapa tidak jenis siksa paling ringan neraka adalah seseorang diberikan sandal api,seketika otaknya mendidih karena begitu panasnya.
Api neraka adalah hal ghaib, fakta dan beritanya harus berdasar berita resmi dari Allah SWT dan RasulNya. Akal manusia tidak boleh menerkanya karena pasti tidak mampu untuk menjangkaunya. Menurut Ibnu Masud ra, andai api neraka itu dimasukkan ke laut sebanyak dua kali tidak akan bisa mematikan nyalanya karena begitu panasnya. Padahal itu hanyalah satu bagian dari 70 api dalam neraka. Nabi Muhammad Saw bersabda,
عن أبي هريرة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال ناركم هذه التي يوقد ابن آدم جزء من سبعين جزءا من حر جهنم قالوا والله إن كانت لكافية يا رسول الله قال فإنها فضلت عليها بتسعة وستين جزءا كلها مثل حرها
“Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Nabi Muhammad Saw. bersabda, Api kalian ini, yang dinyalakan oleh anak keturunan Adam adalah satu dari 70 bagian panasnya neraka jahanam.” Mereka berkata, “Demi Allah wahai Rasulullah, api di dunia ini sungguh telah cukup (untuk menyiksa)” Beliau bersabda, “Maka sesungguhnya api jahannam dilebihkan 69 kali lipat panasnya, dan setiap bagiannya memiliki panas yang sama seperti api di dunia” (HR. Al-Bukhari & Muslim). Masih menurut Nabi saw betapa dahsyatnya api neraka,
عن ابي هريرۃ رضي اﷲ عنه قال قال رسول اﷲ صلی اﷲ عليه وسلم اوقد علی النار الف سنۃ حتی احمرت ثم اوقد عليها الف سنۃ اخری حتی ابيضت ثم اوقد عليها الف سنۃ حتی اسودت فهي سوداء كليل المظلم
“Dari Abu Hurairah ra, Rasullah Saw bersabda., “Api neraka tekah dipanaskan selama seribu tahun sampai ia memerah, kemudian dipanaskan lagi selama seribu tahun hingga memutih, kemudian dipanaskan lagi seribu tahun hingga menghitam seperti malam yang gelap gulita.” (HR. Tirmizi & Ibnu Majah). Sungguh ngeri adanya.
Untuk memudahkan memahami fakta, maka bisa kita ambil perbandingan antara api dunia dengan api neraka. Sumber api dunia adalah Matahari. Menurut perkiraan pakar yang telah menelitinya, bahwa pada bagian inti matahari, akibat gravitasi menyebabkan tekanan yang intens dan membuat suhu melonjak hingga 15 juta derajat selsius. Sedang ditempat terbentuknya cahaya matahari yang sampai ke bumi suhunya 4.000 derajat celcius (dikutip dari Live Science, Selasa (23/2/2006). Jika air akan mendidih pada suhu 100 derajat celcius, Titik lebur Alumunium pada suhu 657 derajat celcius, Besi meleleh pada suhu 1.535 derajat celcius dan mendidih pada suhu 3000 derajat celcius. Jika kita ambil panas matahari terendah 4.000 derajat dikali 69 , maka panas api neraka adalah sekitar 276.000 derajat Celcius. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi pada tubuh kita,jika tersentuh api neraka tersebut. Lalu bagaimana dahsyatnya, jika ternyata suhu inti matahari sebesar 15 juta derajat celcius yang dikalikan 69 panas neraka dan ketemu angka 1.035 juta ?. Masya Allah, Naudzubillah min dzalik.
Kengerian tersebut ternyata benar benar mengerikan dan memilukan, sebab penderitaan di neraka sifatnya terus terusan tiada henti. Tidak seperti bayangan kita saat di dunia ini, begitu dibakar dan tidak kuasa menahan siksaan lansung mati dan tidak merasakan penderitaan lagi. Di neraka tidak ada yang namanya kematian. Firman Allah swt ini menjadi dalilnya,
إِنَّ اللَّهَ لَعَنَ الْكَافِرِينَ وَأَعَدَّ لَهُمْ سَعِيرًا . خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا
“Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka), mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. (QS. al-Ahzab: 64-65). Juga ayat berikut ini;
وَلَوْلَا نِعْمَةُ رَبِّي لَكُنْتُ مِنَ الْمُحْضَرِينَ . أَفَمَا نَحْنُ بِمَيِّتِينَ . إِلَّا مَوْتَتَنَا الْأُولَى وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ . إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Jikalau tidaklah karena nikmat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka). Maka apakah kita tidak akan mati?, melainkan hanya kematian kita yang pertama saja (di dunia), dan kita tidak akan disiksa (di akhirat ini)? Sesungguhnya ini benar-benar kemenangan yang besar. (QS. as-Shaffat: 57-60).
Penduduk neraka memang kekal didalamnya karena kematian telah disembelih. Kematian kelak akan diwujudkan dalam bentuk kambing. Kemudian dibawa ke sebuah tempat antara surga dan neraka, lalu disembelih. Sehingga kematian sudah tidak ada lagi, ya kematian telah mati. Dari Abu Sa’id al-Khudri ra, Rasulullah saw bersabda,
يُؤْتَى بِالْمَوْتِ كَهَيْئَةِ كَبْشٍ أَمْلَحٍ فَيُنَادِي بِهِ مُنَادٍ : يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ ! فَيَشْرَئِبُوْنَ وَيَنْظُرُوْنَ, فَيَقُولُ: هَلْ تَعْرِفُوْنَ هَذَا ؟ فَيَقُوْلُوْنَ : نَعَمْ, هَذَا الْمَوْتُ, وَكُلُّهُمْ قَدْ رَآهُ, ثُمَّ يُنَادِي مُنَادٍ : يَا أَهْلَ النَّارِ فَيَشْرَئِبُوْنَ وَيَنْظُرُوْنَ, فَيَقُوْلُ : هَلْ تَعْرِفُوْنَ هَذَا ؟ فَيَقُوْلُوْنَ : نَعَمْ, هَذَا الْمَوْتُ وَكُلُّهْمْ قَدْ رَآهُ فَيُذْبَحُ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ ثُمَّ يَقُوْلُ : يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ خُلُوْدٌ فَلاَ مَوْتَ, وَيَا أَهْلَ النَّارِ خُلُوْدٌ فَلاَ مَوْتَ, ثُمَّ قَرَأَ (وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الأَمْرُ وَهُمْ فِيْ غَفْلَةٍ وَهُمْ لاَ يُؤْمِنُوْنَ) وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى الدُّنْيَا
“Kematian didatangkan pada bentuk kambing berkulit hitam putih, lalu seorang penyeru memanggil: Wahai penduduk surga! Mereka melongok dan melihat, penyeru itu berkata: Apakah kalian mengenal ini? Mereka menjawab: Ya, ini adalah kematian, mereka semua telah melihatnya. Kemudian penyeru memanggil: Wahai penduduk neraka! Mereka menengok dan melihat, penyeru itu berkata: Apakah kalian mengenal ini? Mereka menjawab: Ya, ini adalah kematian, mereka semua telah melihatnya, lalu disembelih diantara surga dan neraka, lalu berkata: Wahai penduduk surga, kekekalan tiada kematian setelahnya, dan hai penduduk neraka, kekekalan dan tiada kematian setelahnya, lalu beliau membaca (Dan berilah mereka peringatan tatkala ditetapkan perkara sedangkan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak beriman). Dan beliau mengisyaratkan dengan tangannya ke dunia. (HR. Bukhari -Muslim).
Terbayang sudah bagaimana nasib penduduk neraka, detik demi detik yang ada hanya erangan bahkan jeritan pilu saja tanpa ada harapan berakhir, Meski mereka sangat ingin keluar. Allah swt berfirman,
يُرِيدُونَ أَنْ يَخْرُجُوا مِنَ النَّارِ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنْهَا وَلَهُمْ عَذَابٌ مُقِيمٌ
“Mereka ingin keluar dari neraka, padahal mereka sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya, dan mereka beroleh azab yang kekal. (QS. al-Maidah: 37).Cukuplah firman Allah swt berikut untuk bisa merasakan kengerian tersebut,
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآَيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab.. (QS. an-Nisa: 56). Ya, kulit ari tempat saraf berada dan merasakan sakit selalu diganti oleh Allah swt dengan tujuan agar bisa merasakan penderitaan. Maka jiwa yang sehat pasti akan mengalami ketakutan jika merenungi dahsyatnya api neraka tersebut. Munpung nyawa masih ada dan pintu bertaubat terbuka lebar, mari kembali kepada Allah swt dengan berusaha menjalankan semua perintahNya. Benarlah sabda panutan manusia sealam,Muhammad saw,
اِتَّقُوْا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ
“Berlindunglah kalian dari api neraka walaupun dengan separuh kurma” (HR.Bukhori-Muslim). Semoga kita terlindung dari kerasnya jilatan api neraka.Aamiin[].
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar