Cinta Suci Zahrana dalam Dilema Jodoh
Sebelum Zahrana mengundurkan diri sebagai dosen di Universitas Mangunkarsa, ia menjadi pembimbing skripsi dari seorang mahasiswa tampan bernama Hasan. Hasan adalah mahasiswa semester akhir yang sempat tertunda penyelesaian studinya disebabkan oleh proses bimbingan skripsi yang tak kunjung selesai. Sebelumnya skripsi miliknya itu ditangani oleh pak dosen Solihin, namun ditengah perjalanan proses pembimbingan, pak Solihin melanjutnya studinya ke Australia dan meninggalkan pesan ke Hasan, bahwa bu Zahrana yang akan melanjutkan tugasnya itu. Saat pertama kalinya Hasan bertemu dengan bu Zahraba dosen pembimbing barunya itu, ia langsung jatuh hati. Namun, perasaan cintanya itu tak berani ia ungkapkan karena ibu dosen yang akrab dipanggil bu Rana itu bersikap sangat dingin padanya.
Setelah melepas pekerjaanya sebagai dosen, Zahrana mencoba melamar pekerjaan ke sejumlah sekolah salah satunya ke Pesantren AL Fatah. Sambil menunggu panggilan dari sekolah yang akan menerimanya, Zahrana juga membimbing sejumlah siswa yang memintanya untuk menjadi guru privat mereka. Pada suatu hari Hasan dan sepupunya Nina berkunjung ke rumahnya dengan membawa sekeranjang buah apel. Hasan sangat mengenal betul bahwa mantan dosen pembingnya itu sangat senang dengan buah apel. Pak Munajat yang menerima Hasan pertama kalinya di depan rumah terlihat sangat senang dengan kunjungan mantan mahasiswa putrinya itu. Bahkan bu Munajat istrinya juga terlihat tersenyum bahagia ketika melihat putri semata wayangnya Rana berbincang-bincang dengan Hasan di ruang tamu. Saat bertemu dengan Rana, Hasan menyampaikan pesan dari ibu Merlin selaku dosen pembimbing yang menggantikan posisi Rana saat itu. Bu Merlin tetap meminta Rana untuk terus membimbing Hasan hingga skripsinya kelar. Jika bu dosen Rana telah menyetujui isi skripsi Hasan, maka bu Merlin juga akan langsung meng ACC skripsi tersebut gumam Hasan. Rana dengan senang hati siap membantu Hasan saat itu, dan meminta agar Hasan tidak perlu datang ke rumahnya untuk urusan konsultasi skripsi, tapi cukup berkomunikasi lewat email saja.
Beberapa pekan kemudian, seorang petugas pos membawa sebuah surat untuk Zahrana. Surat itu berasal dari pimpinan pondok Pesantren Al Fatah. Zahrana sangat senang menerimanya dan menyampaikan kabar gembira tersebut ke ayahnya. Namun sang ayah nampak cuek saja menanggapi kabar bahagia itu, karena menganggap pekerjaan anaknya itu turun kelas, dari dosen ke guru biasa. Namun, dengan bijaknya Zahrana mengatakan bahwa semua pekerjaan itu sama saja. Yang terpenting adalah kita ikhlas dan totalitas dalam melaksanakan tugas yang diembangkan oleh pimpinan. Saat itu, kondisi penyakit gula sang ayah mulai kambuh ditambah lagi dengan beberapa pembuluh darah ke jantungnya yang tersumbat. Ibu Munajat sangat khawatir melihat kondisi suaminya itu. Ia kembali mengingatkan putrinya agar segera mencari calon suami agar ayahnya masih bisa menjadi wali pernikahannya nanti.
Zahrana yang kembali memulai karirnya sebagai pengajar di Al Fatah, dalam tiap waktu luangnya sering bertemu dengan sahabatnya Lina yang bertugas sebagai pustakawan di pesantren itu. Lina menasehatinya agar segera mencari jodoh tampa memandang status kaya dan tampan serta umur dari sang calon suami. Ia juga memberikan masukan agar Rana meminta petunjuk lewat nyai atau istri dari pimpinan pondok untuk menjadi perantara pencari jodoh. Zahrana setuju dengan saran dari sahabatnya itu. Ia lalu menemui sang Nyai dan menyampaikan maksudnya. Sang Nyai yang diperankan oleh Sitoeresmi Prabuningrat tersebut nampak mengerutkan keningya mendengar penuturan Zahrana. Ia merasa sedikit khawatir dengn calon yang akan dipilihkan untuk sang mantan dosen tersebut. Bagaimana tidak, Zahrana adaah seorang gadis cantik bertitel S2 dan sangat berwibawa. Tentu akan sangat susah mencarikan jodoh yang setara dengannya. Namun, dengan rendah hati Zahrana mengatakan bahwa ia siap menerima siapa saja yang akan dipilihkan untuknya sebagai calon suami, sebab ia percaya bahwa pilihan sang Nyai adalah yang terbaik. Zahrana hanya meminta agar dipilihkan laki laki soleh yang bertanggung jawab, baik agamanya, baik imannya, dan bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya kelak. (Bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar