Suharni Jamaluddin

Suharni, lahir di Bulukumba, 29 Agustus 1983, Guru Bahasa Inggris di MAN Biau di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Buol Propinsi Sulawesi Tengah. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kisah Arya & Difa (Sang Primadona Kampus)

Kisah Arya & Difa (Sang Primadona Kampus)

Di tempat lain, tepatnya di sebuah rumah lantai dua bergaya klasik nampak seorang wanita lansia sedang duduk di teras rumahnya. Kegelisahan nampak jelas terlihat dari raut wajahnya yang mulai mengeriput. Sesekali ia memandang ke arah halaman nan rindang karena dinaungi oleh dua pohon mangga besar yang telah berumur belasan tahun. Berselang beberapa menit kemudian terdengar derik pintu pagar berbunyi digeser oleh seseorang.

“Difa?” Gumamnya dalam hati mencoba menebak siapa yang datang.

Benar saja, Difa si gadis cantik nampak berjalan santai memasuki halaman, dan langsung menaiki teras rumah bergaya klasik tersebut disertai ciuman tangan dan ciuman ke pipi sang nenek tercinta.

“Kamu dari mana saja toh, nduk? Hari udah petang namun kamu baru tiba di rumah.” Tanya nenek Karti setengah menginterogasi.

“Aku sangat sibuk, nek. Hari ini aku harus megikuti beberapa sosialisasi dari Perguruan Tinggi Negeri yang datang ke sekolah. Semua siswa kelas XII wajib mengikuti meskipun sebenarnya mereka sudah punya pilihan universitas sendiri.” Jawab Difa sambil memperlihatkan wajah lelahnya ke sang nenek.

“Ya udah, sekarang masuk sana. Mandi, lalu ganti baju dan segera makan. Ikan gurami goreng kesukaan kamu udah dingin karena sejak siang tadi udah nenek goreng. Nenek gak tau jika cucu nenek yang cantik ini pulang telat.” Ucap nenek dengang lembut sambil membelai rambut cucunya itu.

“Memangnya bapak belum balik dari kantor, nek?” Tanya Difa.

“Sudah. Tapi kan kamu tau sendiri, bapakmu paling gak mau menyentuh makanan kesukaan kamu. Ia lebih memilih tidak makan daripada harus makan ikan gurami kesukaanmu itu.” Gumam neneknnya sambil tersenyum lalu menuntun tangan sang cucu untuk masuk ke dalam rumah.

Demikian keseharian Difa yang tumbuh dengan penuh kasih sayang di tengah keluarganya meskipun tampa kehadiran seorang ibu. Sejak kecil ibunya memilih pergi meninggalkan ia dan ayahnya karena alasan yang ia tak pahami hingga kini. Ia hanya ingat saat itu sering terjadi pertengkaran hebat antara ibu dan ayahnya yang berujung pada perceraian dari keduanya. Pengadilan negeri memutuskan bahwa ia harus ikut ibu karena umurnya yang masih belia saat itu. Namun, sang ayah yakni pak Broto tidak rela jika Difa putri tunggalnya itu harus berpisah darinya. Saat sidang banding dilakukan, akhirnya palu pengadilan memutuskan bahwa keduanya punya hak sama dalam hal pengasuhan anak. Sejak saat itu, Difa lebih banyak menghabiskan waktunya bersama keluarga dari pihak sang ayah, apalagi saat ibunya telah memutuskan untuk menikah lagi. Difa tidak pernah bertemu sang ibu lagi sejak saat itu. Konon sang ibu yang dinikahi oleh seorang pengusaha kaya, kini telah hidup berbahagia di tanah Borneo nun jauh di sana.

“Gimana dengan rencana kuliah kamu, nduk?” Tanya pak Broto disela-sela acara makan malam.

“Sedang menunggu pengumuman ayah. Aku telah melakukan pendaftaran lewat jaur SNMPTN. Do’a kan ya, agar aku bisa lulus murni ayah.” Jawab Difa sambil menguyah suapan makanan yang baru saja dimasukkan ke mulutnya.

“Ayah yakin kamu bisa lulus, nduk. Siapkan saja mentalmu untuk menjadi seorang dokter handal yang dicintai oleh orang banyak.” Gumam ayahnya setelah meneguk segelas air sesaat setelah ia mengakhiri makan malamnya.

“iya, ayah. Aku akan menjadi dokter hebat untuk ayah dan nenek.” Ucap Difa dengan penuh semangat yang disambut dengan senyuman hangat dari dua orang yang sangat dicintainya itu.

Malam berlalu berganti siang. Siangpun berputar tiada henti hingga telah berganti minggu dan bulan serta tahun. Tampa terasa kini Difa telah menjadi mahasiswa di sebuah Universitas ternama di kota Malang. Ia meninggalkan ayah dan neneknya di Jakarta demi studi dan masa depannya. Dari outfit yang dikenakan, orang-orang di sekitarnya sudah bisa menebak jika Difa adalah mahasiswa kedokteran. Gaya berbusana yang dikenakannya menambah cantik penampilan dirinya. Banyak mahasiswa yang kepincut hatinya, bahkan bukan hanya dari fakultas kedokteran saja, tetapi juga dari fakultas tehnik, ekonomi, pertanian maupun hukum dan sosial.

Bukan suatu kebetulan jika banyak teman-temannya baik yang wanita maupun pria yang senang bergaul dengan Difa. Kecantikan fisik yang dibarengi juga dengan kecantikan batinya menambah ayu pesona dirinya. Saat lulus dari SMA sekitar 3 tahun yang lalu, Difa telah memutuskan untuk berhijab. Ayah dan neneknya juga menjadi lebih tenang dengan penampilan Difa tersebut, karena dengan demikian penampilan fisik Difa akan jauh lebih terjaga. Saat beberapa teman prianya mencoba mengungkapkan perasaaannya, maka dengan ramah Difa akan menolak. Secara gamblang Difa menjelaskan bahwa ia telah menjadi milik seseorang, sehingga ia tidak memiliki niat sama sekali untuk menghianati pria pujaan hatinya itu. Ada yang langsung menerima keputusan cintanya ditolak dengan lapang dada, namun ada juga yang tetap bersikeras melakukan pendekatan padanya, namun endingnya tetap gagal. Meskipun demikian, tak ada satupun yang membenci Difa, karena aura kelembutan yang keluar dari diri Difa seolah menghipnotis mereka sehingga tak berani untuk berkata kasar padanya. Yah, itulah Difa dengan segenap cerita dengan tentang dirinya yang kini telah menjadi primadona di kampusnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah Barokallah karya yang keren Bu Suharni, lanjutkan berkarya dan berbagi

05 Mar
Balas

Alhamdulillah, terima kasih pak Ahmad.

05 Mar

Salam literasi, ulasan yang luar biasa keren

05 Mar
Balas

Terima kasih bu, salam literasi!

05 Mar



search

New Post