ANAK KREATIF ( 2 )
ANAK KREATIF ( 2 )
#Tagur hari ke-27
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun kini Ali sudah kelas 12. Akan tetapi dia masih suka membuat mainan anak-anak. Mainan tersebut dijual secara on line. Hasilnya lumayan juga, bisa untuk membeli alat tulis.
Ujian sekolah telah selesai. Ali mendapat nilai biasa-biasa saja. Teman-temannya banyak yang mendapat nilai yang bagus. "Ali kamu mau melanjutkan sekolah ke mana ?" tanya Rama.
"Aku tidak melanjutkan sekolah Rama, orang tuaku tidak mampu untuk membiayai ke perguruan tinggi," jawab Ali.
"Ah kamu ini dari dulu tetap miskin. Terus kamu mau apa kalau tidak kuliah?" tanya Rama.
"Aku mau buat usaha truk oleng saja," jawab Ali.
"Oke kamu memang seperti anak kecil dari dulu bermain terus." Dengan sabar Ali mendapat hinaan dari teman-temannya.
Ali masih setia dengan hobinya. Dia membuat mainan truk oleng. Semakin hari pesanan semakin bertambah banyak sehingga Ali mempunyai beberapa karyawan.
Empat tahun Ali menggeluti usaha mainannya. Usahanya semakin berkembang pesat. Dia memiliki karyawan sebanyak 30 orang. Orang tuanya dibuatkan rumah yang bagus. Suatu hari Rama pergi ke rumah Ali. "Ali pindah ke mana ya, rumah ini kok bagus banget.
"Assalamualaikum Bu, saya mau bertanya sekarang Ali tinggal di mana ya, rumah ini kok bagus sekali," tanya Rama dengan Heran.
"Ini rumah Pak Ali Pak, saya pembantunya," ujar bibi Ina.
"Subhanallah ini rumah Ali!" Rama kaget.
"Ya Pak ini rumah pak Ali," jawab bibi Ina.
Ali keluar dari dalam rumah.
"Wah ada tamu rupanya, Bapak dari mana dan ada keperluan apa ya?" tanya Ali.
"Ali aku temanmu Rama, apa kamu sudah lupa sama aku?" kata Rama.
"Ya Allah ternyata kamu Rama, gimana kabarmu Ram?" tanya Rama.
"Kabarku kurang baik Al. Waktu kuliah aku bermalas-malasan, aku sering bolos kuliah. Sampai sekarang aku belum dapat kerjaan. Boleh gak aku kerja di sini?" tanya Rama.
"Kamu ini bercanda apa, kamu kan anak orang kaya dan berpendidikan, kok mau kerja di sini?" tanya Ali.
"Aku sudah melamar kerja ke sana ke mari tapi belum ada yang menerima. Saya menyesal mengapa dulu aku sering menghina kamu. Aku kuliah asal-asalan . Orang tuaku sudah meninggal. Kini tidak ada lagi yang dibanggakan. Harta orang tuaku sudah habis. Aku masih pengangguran. Sambil meneteskan air mata Rama menceritakan nasibnya kepada Ali.
"Baiklah Ram kamu boleh bekerja di sini," kata Ali. Kini Rama yang dulu kaya dan sombong bekerja sebagai karyawan di usahanya Ali.
Orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh akan menemui keberhasilan. Meskipun Ali tidak kuliah bisa menjadi pengusaha sukses. Karena Rama sombong dan sekolahnya tidak sungguh-sungguh, hidup Rama tidak mencapai keberhasilan. Kalau kita berusaha dengan sungguh-sungguh, telaten, tidak putus asa, dan selalu berdoa insyaallah keberhasilan akan diraih seperti nasib Ali.
Mojokerto, 27 Januari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
salam kenal, salam literasi
Terima kasih Bu, salam kenal juga
Semakin bagus, keren menewen..
Terima kasih selalu memberikan motivasi
Cerita yg inspiratif ....Siap jadi buku nih .sukses selalu Bu.
Aamiin, semoga menjadi buku beneran
Pesan moral yang sangat bermakna. Sukses untuk Bunda Suhartatik.
Terima kasih Bu, sukses juga buat ibu