Bila Si kecil Sakit

Sejak hari Minggu malam Abid badannya demam. Mungkin dia kecapekan karena habis bepergian dari Pare Kediri, menghadiri acara pernikahan keluarga.

Keesokan harinya badannya agak demam. Siangnya normal dan malam harinya kembali demam tinggi. Hari Selasa demamnya sangat tinggi. Nafsu makannya mulai menurun. Tenggorokannya terasa sakit. Saya khawatir karena tenggorokannya sakit. Apalagi dia tidak mau minum obat, maunya cuma minum bodrexin.

Hari Rabu demam semakin tinggi. Makannya cuma satu sendok. Perutnya terasa mual. Aku semakin khawatir karena tanda- tanda itu mirip dengan korona. Pikiranku semakin tidak karuan. Gelisah, takut, khawatir. Pikiran jadi macam-macam.

Malam harinya demam semakin tinggi. Kami terpaksa memberi minum sirup penurun panas. Setelah beberapa jam dia muntah-muntah. Sakit di masa pandemi bikin jantung berdebar-debar. Kekhawatiran semakin menjadi-jadi. Apalagi kalau yang sakit si kecil. Hati seperti diiris-iris.

Setelah muntah dia tertidur pulas. Hari ini suhu badannya sudah tidak tinggi. Rasa mual masih sedikit. Nafsu makan belum pulih, masih makan 2 sendok. Tinggal memulihkan nafsu makan.

Alhamdulillah kondisi mulai membaik. Perasaanku mulai lega. Semoga keadaannya segera pulih, sehingga saya bisa ke sekolah lagi untuk piket.

Salam Literasi

Pacet, 21 Januari 2021