PTM Seratus Persen Mulai dilaksanakan

#Tagur hari ke-10

Hampir 2 tahun kita melaksanakan pembelajaran daring. Semua tentu bosan dengan pembelajaran daring. Guru harus mengoreksi pekerjaan anak-anak melalui HP yang membuat mata menjadi lelah. Orang tua tidak bisa bekerja dengan tenang karena harus mendampingi anak untuk belajar. Siswa tidak begitu faham dengan materi yang telah diajarkan oleh guru. Semua pihak pasti menyambut senang PTM seratus persen. Hari Jumat sudah disosialisasikan kepada wali murid agar wali murid mengerti tentang ketentuan yang harus dilakukan dalam PTM seratus persen.

Waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba. Tanggal 10 Januari 2022 PTM seratus persen mulai dilaksanakan. Kebetulan hari ini jadwal saya piket. Dengan senang hati dan bersemangat saya berangkat ke sekolah. Kami bertugas untuk mengecek suhu tubuh siswa. Sebelum pelajaran dimulai Kepala Sekolah mengingatkan tentang protokol kesehatan antara lain : memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, membawa bekal makanan, tidak boleh meminjam alat tulis, dan lain-lain. Pukul 07.30 pelajaran dimulai. Tampak kegembiraan terpancar di wajah anak-anak karena mereka bisa bertemu dengan semua temannya. Saya juga sangat senang meskipun harus bersuara dengan keras. Dalam PTM terbatas biasanya mengajar 12 anak, kini menjadi 24 anak. Kelas kelihatan sangat penuh karena anak-anak sudah mulai besar, mereka sebentar lagi sudah SMP. Saya mengajar dengan penuh semangat.

Waktunya beristirahat, akan tetapi anak-anak tidak boleh istirahat di luar kelas. Anak-anak hanya boleh makan dan minum di dalam kelas hal ini untuk menghindari kerumunan karena sekolah saya muridnya banyak dan dekat dengan jalan raya. Akan tetapi banyak juga sekolah yang muridnya istirahat di luar kelas, tergantung kebijaksanaan sekolah masing-masing. Sebetulnya anak-anak butuh istirahat di luar kelas agar fikiran menjadi lebih segar dan lebih rileks. Karena ini sudah peraturan maka kami harus mematuhinya. Sudah masuk semua itu sudah harus disyukuri meskipun harus istirahat di dalam kelas. Pukul 09.30 pelajaran dilanjutkan kembali. Karena waktunya pelajaran agama, maka saya gunakan untuk mengisi administrasi kelas seperti membuat RPP, mengisi jurnal harian, menilai pekerjaan siswa, dan mengisi Suhita. Saya lebih suka membuat RPP dengan tulisan tangan karena biar benar-benar kita seperti belajar dan ingat apa yang akan kita ajarkan untuk besok, sebagaimana pepatah mengatakan ikatlah ilmu dengan tulisan. Dengan menulis RPP menggunakan tulisan tangan kita benar- benar siap untuk mengajar. Walaupun zaman serba komputer semua bisa Copi paste tapi saya dan beberapa teman guru lebih suka menulis RPP dengan tangan. Alhamdulillah pekerjaan hari ini bisa terselesaikan semua karena anak-anak bisa masuk semua. Semoga hari- hari selanjutnya ada kelonggaran sehingga anak-anak bisa istirahat di luar kelas, bisa melakukan upacara bendera, senam, ekstra kurikuler, dan lain-lain sehingga pendidikan bisa pulih seperti sediakala.

Mojokerto, 10 Januari 2022