suharti

Suharti adalah seorang guru yang mengajar di SMK N 1 Sawahlunto. Program Keahlian Administrasi Perkantoran...

Selengkapnya
Navigasi Web
PELANGI DI UJUNG SENJA

PELANGI DI UJUNG SENJA

PELANGI DI UJUNG SENJA

TANTANGAN MENULIS GURUSIANA HARI KE-2

OLEH : SUHARTI

Melepas kepenatan setelah seharian beraktivitas. Sore ini setelah mengikuti Webinar Ayo Mendongeng dengan Nara sumber Ibu Wiwik Puspitasari, kami berkumpul bersama di teras rumah sambil menyaksikan indahnya pelangi.

Pelangi yang indah. Warna-warni yang berbeda ternyata menjadi suatu keindahan tatkala tampil bersama. Pelangi mengajarkan kita bahwa, masing-masing warna saling melengkapi dan menjalankan perannya masing-masing. Tak ada saling mencela, tak ada saling curiga, tak ada saling ingin menonjolkan warnanya masing-masing. Sehingga muncul keindahan yang hakiki untuk dinikmati.

Anak-anak yang ikut menyaksikan indahnya pelangi saling bertepuk tangan dan menyanyikan lagu yang dahulu juga pernah aku nyanyikan.

Pelangi-pelangi

Alangkah indahmu

Merah kuning hijau

Di langit yang biru

Pelukismu Agung

Siapa gerangan

Pelangi-pelangi ciptaan Tuhan.

Lirik yang indah dan mengajarkan kita untuk tadabbur alam. Setiap melihat suatu keindahan, sejatinya keindahan itu adalah milik Allah.Sesaat aku larut dalam situasi saat aku masih seusia mereka. Menyanyi bersama, bermain bersama, tertawa bersama. Seolah hidup mereka tanpa beban. Tanpa lelah. Yang ada hanya kata bahagia.

Saat menatap pelangi si Mbah bilang, “dulu kalau lihat pelangi bocah-bocah tidak boleh menunjuk ke arah pelangi. Nanti jarinya bengkok”. Hayooo… mitos atau fakta ya. Begitu pula halnya dengan cerita dongeng. Pelangi mengingatkanku dengan dongeng Jaka Tarub dan Bidadari. Konon Pelangi adalah pertanda para Bidadari sedang menuju ke suatu tempat untuk mandi. Pelangi adalah jenjangnya para Bidadari dari kayangan.

Faktanya pelangi itu terjadi karena pembiasan cahaya. Cahaya matahari yang melewati sebuah tetes hujan akan dibiaskan melewatinya. Nah, proses pembiasan ini yang memisahkan cahaya putih menjadi warna spektrum. Warna spektrum adalah warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu. Sifat cahaya yang dapat dibiaskan inilah yang menjadi awal mula terbentuknya pelangi sehabis hujan. Pelangi terjadi apabila ketika cahaya matahari terkena air hujan dan mengalami pembiasan.

Saat pembiasan sinar matahari (cahaya) terjadi, cahaya yang dibelokkan berpindah tempat ke arah lain dari perjalanan satu medium ke medium lainnya (udara ke air). Nah, ketika sinar matahari melewati tetasan air, cahaya tersebut akan dibengkokkan sehingga akan membuat warna-warna tersebut berpisah dengan warna lainnya. Setiap warna-warna pelangi akan dibelokkan pada sudut yang berbeda sehingga akan memberikan warna yang indah pada pelangi.

Kebetulan materi Webinar hari ini tentang dongeng. Eeh, selepas acara muncul pula Pelangi. Ternyata Alam pun mengajarkan pada kita bahwa kita harus banyak belajar. Maentadabburi ciptaan Allah akan menumbuhkan rasa syukur atas segala nikmat yang kita terima.

Sawahlunto, 2 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren..luar biasa bu..izin follow ya

16 Nov
Balas

Terimakasih guru ku

14 Dec

Mantap tulisannya bunda, sukses selalu bun

03 Oct
Balas

Terimakasih bunda

15 Nov



search

New Post