suharti

Suharti adalah seorang guru yang mengajar di SMK N 1 Sawahlunto. Program Keahlian Administrasi Perkantoran...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sumbangsihku Untuk Literasi Kota Sawahlunto

Sumbangsihku Untuk Literasi Kota Sawahlunto

Bismillah,

Bahagia yang dapat saya rasakan sebagai penulis adalah tatkla tulisan yang dibuat bisa bermanfaat bagi orang banyak. Sedari kecil setiap menatap buku-buku bacaan, yang ada dipikiran saya adalah kapan ya nama saya tertulis di buku.

Coretan-coretan kecil selalu ada di setiap lembar buku catatan atau buku latihan. Namun sayang, semua tak terdokumentasikan dengan baik. Akhirnya coretan itu hilang.

Pelatihan Sagu Sabu Kota Padang tahun 2019 telah membuka cakrawala saya tuk melanjutkan kegemaran menulis. Mengikuti jalannya kegiatan dengan penuh antusias. Latihan yang diberikan Mas Febry sebagai instruktur dapat diselesaikan sesuai jadwal. Sehingga terbitlah satu buku karya pertama "Semua Berawal dari SMK" dan sejak itu saya bisa menyaksikan ada tulisan nama saya di cover, di punggung dan di halaman judul sebuah buku. Bahagianya.

Saya mulai mengenal blog gurusiana sebagai lahan tuk saya belajar menanam benih-benih karya sebagai hasil menulis. Menulis apa saja. mengikuti Tantangan Menulis di Gurusiana adalah hal yang membuat saya mabuk. Mabuk yang positif, semangat menulis saat itu hanya sampai di bulan ketiga. Saya terjatuh dan mencoba lagi terjatuh lagi. Suport dari sahabat Si Ana menguatkan keinginan saya untuk ikut lagi, lagi dan lagi. Namun saya harus mengalah karena ada masalah dengan jemari ini. Ya. terakhir saat itu saya menulis di Si Ana dengan judul Terserah Jemariku Saja. Keesokan harinya saya tidak ikut lagi karena memang harus istirahat. Demikian saran dokter saat saya berkonsultasi. Akhirnya hasrat menulis itu tetap saya lanjutkan dengan bergabung bersama penulis nusantara lainnya untuk membuat Antologi. Bersama kurator-kurator hebat mutiaranya Media Guru Indonesia yakni Bunda Edit Kadila, Pak Haji Ahmad Syaihu dan terakhir ikut dengan Pak Ali Harsojo. Alhamdulillah, sepanjang tahun 2020 sudah ikut sembilan buku Antologi.

Semangan menulis Antologi sebagai pengobat kerinduan akan menulis. Untuk rutin setiap hari menulis di si Ana sudah tidak bisa lagi mengingat kondisi kesehatan. Mengikuti Webinar Media Guru tetap saya ikuti. Pokok e webinar dengan tema apa saja diikuti. Mulai webinar yang bersyarat untuk mendapatkan sertifikatnya sampai webinar yang begitu mengisi daftar hadir langsung setelah itu terkirim sertifikatnya melalui email yang didaftarkan. Memang Media Guru sangat pesat perkembangannya. Selalu mengikuti perubahan dan selalu terdepan.

Sampai pada suatu masa menjelang perayaan hari jadi Kota Sawahlunto, diadakan Sayembara Menulis Cerita Rakyat dengan Tema "Sawahlunto Sejuta Cerita Rakyat". Sayembara ini diselenggarakan oleh Komunitas Literasi Ombilin yang dilaksanakan pada tanggal 25 Juni-30 Juli 2020. Saling dukung sesama anggota WAG Guru VIP Sawahlunto, akhirnya saya mencoba untuk mengikuti sayembara.

Mempersiapkan naskah dengan menghubungi beberapa orang yang bisa dijadikan sebagai nara sumber untuk mendukung isi cerita. Seperti biasa, The Power of Kepepet selalu dimanfaatkan. Naskah yang sudah jadi belum juga dikirim, dibaca lagi, disimpan lagi. setiap lihat pengumuman yang dibaca adalah deadline (tenggat waktu). Naskah saya kirimkan ke Panitia. Selanjutnya menunggu pengumuman,

Alhamdulillah, meskipun tidak menjadi pemenang yang dikukuhkan sebagai juara 1,2 atau 3 namun naskah yang saya buat lolos untuk diikutsertakan dalam buku antologi. Berbunga-bunga hati ini. Sebagai penulis pemula, hal yang demikian sudah sangat membuat hati saya bahagia. Setelah pemberitaan pemenang dan naskah yang lolos untuk dibukukan ada kefakuman informasi. Meski sering intip-intip di Medsos namun belum juga ada kabar berita.

28 November 2020, WAG Guru VIP SWL agak ramai. Rekan sesama penulis sayembara yang juga ikut masuk naskahnya untuk dibukukan bertanya tentang kabar penyerahan buku. Saya terperanjat dengan pertanyaan itu. anggota yang lain menjawab bahwa acaranya sudah dilaksanakan semalam. Astaghfirullah... ternyata kami kurang update dengan informasi. Akhirnya saya dan Bu Tuti Yuliana janji temu dengan panitia. Di hari Ahad kami berdua mengunjungi rumah panitia untuk menjeput buku dan sertifikat. Alhamdulillah. Buku dengan desain yang apik dengan warna hitam itu melambangkan warna batubara barangkali. Lambang kejayaan Sawahlunto di masa silam dengan Batubara sebagai hasil tambang yang telah mengundang para penjajah untuk mengeruk hasil buminya.

Buku ini berkisah tentang cerita rakyat yang ada di Kota Sawahlunto yang secara turun temurun dituturkan. Tujuan penulisan kisah ini agar cerita rakyat yang ada tidak pupus dimakan waktu. Literasi yang diciptakan secara tertulis saat ini semoga dapat bermanfaat di masa yang akan datang. Untuk para wisatawan yang datang berkunjung, buku ini juga bisa dijadikan cendera mata sekaligus menambah ilmu dan wawasan tentang keberagaman budaya.

Terimakasih Media Guru Indonesia, terimakasih Gurusiana, terimakasih para guruku, terimakasih untuk sahabat semua. Akhirnya saya bisa menyumbangkan karya literasi untuk Kota tercinta. Sawahlunto.

Sawahlunto, 15 Desember 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post