suharti

Suharti adalah seorang guru yang mengajar di SMK N 1 Sawahlunto. Program Keahlian Administrasi Perkantoran...

Selengkapnya
Navigasi Web
VIRUS MERAH JAMBU (T.60)

VIRUS MERAH JAMBU (T.60)

VIRUS MERAH JAMBU

Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke-60

Oleh : Suharti, S.Pd

Awal yang manis, pertemuan seorang pemuda dan pemudi yang sudah cukup umur. Sama-sama berkarir dan sama-sama hidup di kota. Mardan. Salah seorang Pegawai Negeri yang dinas di salah satu institut negeri ternama. Sang pemuda tergoda dengan keelokan rupa Yayah. Berkulit putih bersih, bertubuh mungil dan berwajah cantik. Dari penampilan dan gayanya Yayah adalah anak orang kaya.

Rasanya tak percaya jika Mardan dan Yayah berjodoh. Mardan berkulit gelap, berbadan pendek, gemuk pula. Setelah beberapa bulan mengenal, Mardan bermaksud untuk memperkenalkan Yayah ke anggota keluarga Mardan. Dibawalah Yayah ke kampung halaman Mardan. Mardan begitu bangga memperkenalkan Yayah sebagai calon pendamping hidupnya. Seluruh anggota keluarga juga tak begitu merespon saat Yayah berbicara dengan gaya yang ala kota. Sering meninggi saat berbicara. Sehingga sikap manisnya seakan hanya topeng belaka.

Jarak kota yang sangat jauh menyebabkan acara pertunangan dan akad bisa disegerakan. Sumatra Utara dan Sumatera Barat. Dengan adat yang berbeda. Mardan membawa rombongan yang terdiri dari Bapak, Emak, Uwak dan juga beberapa orang adiknya. Acara lamaran digelar menurut adat melayu. Saat itu pula menentukan hari pernikahan dan resepsinya.

Ternyata benar, Yayah berasal dari keluarga kaya. Acara lamaran dihadiri oleh banyak tamu undangan. Setelah lamaran dilanjutkan dengan acara pernikahan. Keluarga Mardan tinggal di Sumatera Utara dengan menginap di rumah kolega selama prosesi berlangsung. Resepsi digelar dengan ratusan bahkan ribuan orang undangan. Laksana Raja dan Ratu, Mardan dan Yayah duduk di Pelaminan, didampingi oleh kedua orangtua masing-masing. Sesekali mereka beranjak berdiri untuk menerima salam dari tetamu. Semoga menjadi keluarga yang SAMARA. Begitu ungkapan bahagia yang diberikan oleh para tamu dan anggota keluarga.

Waktu berjalan dengan cepat. Gantian saat ini keluarga Yayah datang ke rumah Mardan. Keluarga Mardan mengadakan acara tasyakuran. Acara dilaksanakan cukup sederhana saja. Namun pelaminan disaipkan juga oleh keluarganya. Banyak tamu yang datang. Mardan merupakan keluarga besar. Keluarga dari pihak Bapak maupun Emak semua ingin bahagia bersama anggota keluarga mereka datang di acara tasyakuran.

Inilah awal konflik yang terjadi. Para tamu ingin bersalam dengan Pengantin, namun saat itu Mardan dan Yayah sedang berada di kamar. Emak mengetuk pintu kamar Mardan. Namun Mardan tidak juga keluar. Emak memanggil Yayah mohon untuk dibukakan pintu. Pintu kamar terbuka Yayah sudah siap dengan tas dan kopernya. Baju Yayah pun bukan lagi pakaian pengantin yang dikenakan tadi. Emak menangs kecewa dan bertanya ada apa gerangan. Tak ada jawaban dari Mardan. Mardan hanya bungkam. Keluarga Yayah yang saat peristiwa itu terjadi sedang menikmati makan bersama keluarga di ruang tamu. Mereka pun terkejut. Ada apa rupanya dengan Yayah dan Mardan.

Musyawarah bersama kedua belah pihak keluarga diselenggarakan. Keluarga Yayah merasa malu dan minta maaf pada keluarga Mardan. Dan akhirnya Ayah dan Ibu Yayah mengakui bahwa tabiat anaknya yang kasar dan angkuh sudah sejak lama adanya. Mereka sebagai orangtua pun sering tidak dihargai. Egonya sangat tinggi. Acara resepsi jadi ambyar. Yayah dan keluarganya kembali ke kota di saat acara resepsi sedang berjalan.

Mardan tertunduk malu di hadapan Bapak dan Emak. Mohon maaf atas kejadian semua itu.Semua di luar dugaan. Masalahnya ternyata Yayah tidak ingin Mardan berbaur dengan para tamu di desa. Juga bersama sanak sodara. Yayah kesal karena Mardan tidak mau mengikuti kehendaknya. Begitu penuturan Mardan pada keluarganya.

Mardan akhirnya menyadari bahwa memilih jodoh tidak hanya berdasarkan paras rupa, jabatan dalam pekerjaan, ataupun harta yang dimiliki. Namun lebih diutamakan kemuliaan akhlak. Mardan paham betapa malunya keluarga dengan kejadian ini. Namun Mardan harus ikut rombongan keluarga Yayah untuk menyelesaikan permasalahannya di kota.

Sawahlunto, 24 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post