By Suherniwita, S.Pd

Ibu

Ketika aku merindumu

Rindu yang teramat dalam untukmu

Ku mohon hadirlah dalam mimpiku

Tuk hanya sekedar sejenak kembali melihat wajah teduhmu

Walau tak bisa kusentuh

Walau tak bisa ku peluk

Melihat wajah bahagiamu

Adalah obat penawar rindu untukku

Ibu

Bahagialah selalu di sana

Di tempat peristirahatanmu yang abadi

Menanti hari yang Tuhan telah janjikan

Untuk nanti kita akan bertemu kembali

Berkumpul bersama seperti dulu lagi

Di tempat yang lebih indah

Di surgaNya Allah nan abadi

Ibu

Hanya rangkaian doa yang bisa kupanjatkan

Hanya untaian kata-kata yang bisa ku persembahkan

Untukmu Ibu

Wanita yang tak ditakdirkan untukku

Wanita yang tak pernah bisa hadir kini

Tuk menikmati masa tua bersama si buah hati

Sungguh

Kenangan itu tak kan pernah pudar

Ketika kita bercengkrama bersama

Menerka hari-hari yang indah

Engkau yang ingin bermain bersama malaikat kecilku

Melihat mereka yang mirip denganku

Dan ternyata semua hanyalah mimpi

mimpi yang tak pernah bisa Ibu miliki

Maafkan aku Ibu

Kini hanya potretmu yang bisa ku kenalkan

pada mereka

Buah hatiku yang selalu bertanya

Nenek berada dimana?

Kenapa nenek tiada?

Kenapa kita tak berjumpa?

Pergilah dengan tenang Ibu

Bahagialah di sana

Walau mungkin terkadang tidurmu terusik

Karena air mataku

yang tak bisa berhenti untuk merindumu

Ibu walau engkau telah tiada

Namun akan selalu ada dihati dan jiwaku

Sampai di ujung waktuku