By Suherniwita, S.Pd

Namanya Kaylila. Gadis manis berlesung pipi yang membuat mata siapapun tak bosan memandangnya. Tingginya 10 cm di bawah tinggiku. Tubuhnya yang mungil seakan-akan memanggilku untuk memeluknya. Namun sayang, dia belum halal bagiku. Terpaksa aku tahan keinginanku untuk merengkuh tubuhnya ketika kami berada di bawah payung yang sama, kala hujan di sore itu. Dialah Kaylila, seorang juniorku yang cerdas dan aktifis kampus. Wanita yang sudah beberapa bulan ini mewarnai hari-hariku yang sudah terbiasa sepi.

***

Hari ini Jumat, 16 Agustus 2019 adalah hari ulang tahunku. Sudah sepekan aku tidak bertemu dengan Kaylila, kekasih hatiku yang sedang ikut bakti sosial kampus di luar kota. Seperti hari-hari sebelumnya, hari ini aku juga sibuk mengikuti perkuliahan dari pagi sampai sore. Ketika jam istirahat siang, setelah Sholat Jumat, gawai ku berbunyi. Ku lihat nama Kaylila muncul di layar. Segera ku angkat.

 "Hallo Kay.. Kenapa telponku tidak diangkat-angkat? Kapan kamu balik?" Tanpa basa-basi aku langsung menyerang Kaylila dengan pertanyaan-pertanyaan.

"Heeei... Kamu seharusnya ucapkan salam dulu dong!" ujar Kaylila di seberang sana.

"Assalamualaikum Kay. Maaf, habis aku kangen berat sama kamu. Kapan kamu balik?"

"Waalaikumsalam. Aku balik nanti sore. Jemput aku ke kampus ya, sekitaran jam 5 sore ini. Kamu bisa kan?"

"Untuk kamu apa sih yang nggak, Kay!"

"Ah, mulai deh. Haha. Oh iya, selamat ulang tahun sayang. Semoga Allah mempertemukan kita nanti kelak dengan keadaan yang halal dan....Semoga ibumu dan ibuku kelak bisa menjadi besan hahaha!" Kaylila dengan ketawanya yang renyah kembali menggodaku dengan guyonan-guyonannya yang membuatku tak pernah bosan bersamanya.

"Amiiin... Terima kasih, Kaylila sayang. So, Sekarang kamu lagi di mana nih?"

"Oh ini masih di lokasi, sebentar lagi acara penutupan. Oh iya aku punya kado spesial nih buat kamu. Pasti kamu bakalan suka deh!"

"Waah aku jadi penasaran. Terima kasih sayang. Hati-hati nanti baliknya. Aku mau ke kelas dulu ya. Assalamualaikum" Aku menutup telepon dari Kaylila.

Ah, rindu ini semakin membuncah. Ini ulang tahun pertamaku sejak jadian dengan Kaylila. Sudah tak sabar rasanya ingin bertemu.

***

Perkuliahan terakhir telah usai. Ku lirik jam tanganku sudah pukul 17.00. Tapi bus kampus yang ku tunggu-tunggu belum juga datang. Ku telpon Kaylila. Tersambung, namun tidak diangkat. Aku pun mulai gelisah. Lalu ku buka aplikasi biru untuk melihat postingan terbaru Kaylila, terlihat postingan pukul 14.00 siang tadi. "Alhamdullilah. Akhirnya bakti sosial tahun ini selesai sudah. Saatnya untuk pulang...." Hatiku lega karena kegiatannya telah usai dan kami akan segera berjumpa. Aku pun menutup akun Kaylila dan kembali ke beranda.

Tiba-tiba mata ku tertuju pada sebuah berita yang muncul di sana "Kecelakaan Maut di Sitinjau Laut, Sebuah bus Kampus Terbalik di Tanjakan Adsense". Badanku tiba-tiba menggigil. Tanganku gemetar ketika membaca berita itu. Ingin rasanya aku menyangkal isi berita yang ku baca. Namun itu benar adanya. Kaylila semoga engkau baik-baik saja. Semoga Allah melindungimu Kaylila. Aku pun segera berlari menuju parkiran.

***

Airmata tak bisa ku bendung. Ketika ku tatap nama "Kaylila Rahman" tertulis di batu nisan. Harumnya bunga kuburan semakin menambah perih di dadaku. Lidahku kelu, tak mampu untuk berkata apa-apa. Maafkan aku Kaylila, yang tak bisa mewujudkan janji-janji yang telah kita buat bersama. Kerinduanku yang membuncah, kini hanya bisa ku curahkan pada tanah makam yang memerah itu...Selamat jalan Kaylila, selamat jalan cinta pertama yang tak pernah bisa ku miliki..