Suherniwita

I am a wife for my hubby, a mom of my Fadlan/Fadlin, an English teacher at SMKN 1 KOTO BESAR DHARMASRAYA SUMATERA BARAT....

Selengkapnya
Navigasi Web
MAKNA SUNTIANG, SIMBOL KEBANGGAAN ANAK DARO MINANG KABAU

MAKNA SUNTIANG, SIMBOL KEBANGGAAN ANAK DARO MINANG KABAU

By Suherniwita, S.Pd

Suntiang atau dalam Bahasa Indonesia di sebut Sunting adalah perhiasan bagi penganten perempuan (anak daro) dalam adat minangkabau. Suntiang yang merupakan perhiasan di kepala ini biasanya dibentuk dengan bertingkat-tingkat dan berwarna keemasan. Hiasan ini berbentuk setengah lingkaran yang terdiri dari susunan ornamen bermotif flora dan fauna, di antaranya diambil dari bentuk bunga mawar, pisang, burung merak, kupu-kupu, dan ikan. Tingkatan suntiang harus berjumlah ganjil, biasanya terdiri dari 3 tingkatan, 5 tingkatan dan 7 tingkatan atau bahkan lebih. Untuk hiasan kepala penganten wanita, rata-rata masyarakat Minangkabau menggunakan suntiang 7 tingkat. Ini yang biasanya disebut dengan suntiang gadang yang beratnya bisa sekitaran 5 kg. Sedangkan tingkatan yang lebih sedikit (misalnya 3 atau 5 tingkat) digunakan untuk hiasan kepala pasumandan atau pendamping pengantin wanita, disebut juga sebagai suntiang ketek. Bentuknya lebih simple dan lebih ringan dari suntiang gadang.

Lalu apakah makna sebenarnya dari sebuah suntiang? kenapa penganten wanita di minangkabau harus memakai perhiasan di kepala yang beratnya hampir 5 kg dan itu harus dipakai seharian dari pagi sampai malam? Dikutip dari berbagai sumber bahwa beratnya sebuah suntiang melambangkan kesiapan dan tanggung jawab perempuan Minang untuk menjadi seorang Bundo Kanduang dan memikul tanggung jawab sebagai seorang istri dan ibu dari anak-anaknya kelak. Dengan demikian, memakai suntiang merupakan ujian awal seorang wanita ketika menikah. Suntiang dianggap sebagai sebuah simbol dari beratnya beban yang akan dipikul ketika seorang perempuan minang sudah menjadi seorang istri dan ibu dari anak-anaknya di kemudian hari. Selain itu, suntiang juga merupakan lambang doa dan harapan pengantian perempuan. Semakin tinggi suntiang yang dipakai melambangkan semakin besar pula harapan dan doa seorang istri terhadap suaminya. Harapan yang digambarkan oleh suntiang dimana kelak sang suami memiliki ilmu dunia dan akhirat yang tinggi layaknya suntiang yang ia pakai.

Jadi, sudah tertarikkah para gadis minang untuk memakai suntiang? Niat baik hendaknya disegerakan ya. Wassalam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

nambah pengetahuan lgi, ttg adat budaya...Salam literasi

02 Jul
Balas

salam literasi jg pak

02 Jul



search

New Post