Suherniwita

I am a wife for my hubby, a mom of my Fadlan/Fadlin, an English teacher at SMKN 1 KOTO BESAR DHARMASRAYA SUMATERA BARAT....

Selengkapnya
Navigasi Web
Rumah Makan Padang VS Rumah Makan Minang

Rumah Makan Padang VS Rumah Makan Minang

By Suherniwita, S.Pd

Siapa yang tidak kenal dengan nasi Padang? Kuliner yang satu ini tidak hanya ada di Sumatera Barat saja, tetapi sudah dikenal di seluruh nusantara. Semua warga +62 sudah pasti tahu tentang nasi Padang karena di daerah manapun di Indonesia pasti ada orang minang yang berjualan nasi Padang. Kelasnya pun berbeda. Mulai dari warung nasi ampera pinggir jalan yang dikenal dengan istilah kaki lima sampai dengan kelas restoran yang target pasarnya masyarakat kalangan menengah ke atas. Yang menarik dari nasi Padang ini adalah ketersediaan masakan yang sangat beragam. Dalam satu meja, pembeli disajikan dengan begitu banyak jenis masakan seperti rendang, ayam gulai, ayam bakar, ayam goreng bumbu, ikan goreng, ikan bakar, ikan gulai, kalio daging, sambalado, dan sebagainya yang membuat meja pembeli full dengan masakan tersebut. Pertanyaannya apakah semuanya harus dimakan pembeli? jawabannya tentu tidak. Pembeli boleh memilih menu yang disukai saja. Tapi ingat, usahakan jangan menyentuh masakan lain apabila Anda tidak ingin memakannya. Apabila Anda hanya memakannya sedikit saja, berarti harus siap membayar dengan harga full. Jadi lebih baik habiskan saja masakan yang Anda sentuh dalam piring yang sudah dihidangkan.

Bagi sobat pembaca yang sudah sering memakan nasi Padang, tentu sudah sangat mengenal jenis masakan dari ranah Minang ini. Banyak orang yang salah kaprah dalam menamai masakan ini dengan menyebutnya sebagai nasi Padang. Sebenarnya ada makna yang harus diluruskan di sini. Padang hanyalah sebuah wilayah kecil yang menjadi ibukota Sumatera Barat. Penggiat rumah makan khas Minang tidak hanya berasal dari Padang. Tapi juga banyak yang berasal dari Pariaman, Bukittinggi, Payakumbuh, Padang Pariaman, dan daerah lainnya dari Sumatera Barat. Namun, masyarakat Indonesia malah menyebutnya sebagai nasi Padang. Saking terkenalnya nasi Padang, malah ada lagu dangdut yang berjudul "Goyang Nasi Padang". Orang Minang pun justru disebut orang Padang. Kenapa bisa seperti itu? Menurut saya barangkali ini terjadi karena terjadinya generalisasi makna, dimana Padang mewakili daerah lainnya di Sumatera Barat. Untuk skala yang luas, masyarakat Sumatera Barat lebih lazim di sebut sebagai orang Minang, bukan orang Padang. Padahal ada orang Pariaman, Bukittinggi, Payakumbuh atau daerah lain yang merantau ke luar Sumatera Barat, tetapi kenapa disebut sebagai orang Padang?.

Well, kembali ke istilah rumah makan. Saya rasa sama saja dengan istilah orang Padang, yang seharusnya disebut orang Minang. Rumah makan Padang seyogyanya juga semestinya dinamai dengan rumah makan Minang, bukan rumah makan Padang. Karena yang punya rumah makan, tidak hanya berasal dari Padang saja. Tapi banyak juga dari wilayah lain yang berasal dari ranah Minang. Jadi, stop mengaku-ngaku membuat nama rumah makan sebagai masakan Padang, apabila Anda berasal dari Padang Pariaman, Bukittingi, Payakumbuh, Padang Panjang, atau daerah lainnya. Kenapa tidak dinamai saja dengan masakan daerah masing-masing. Karena walaupun sama-sama berasal dari ranah Minang, cita rasa masakannya juga pasti berbeda.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Opininya keren Bu

05 Jul
Balas

Thanks bu

05 Jul
Balas



search

New Post