Sang Guru Kopi Malam

Guru SMAN 5 Surakarta ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berselancar di Perpustakaan

Berselancar di Perpustakaan

“Ngadem di Perpustakaan” di sosial media siswa seringkali ditemukan baik di Perpustakaan SMAN 1 Sumberlawang merupakan idaman anak-anak dalam menemukan kreasi dalam pembelajaran. Komentar ini ditanggapi positif sebagai daya tarik awal perpustakaan agar siswa mempergunakan fasilitas perpustakaan dan kemudian pada tahap berikutnya melakukan akses informasi yang lebih luas.

Buku merupakan resep yang identik bagi masakan belajar yang diramu dan di tanak menjadi masakan lezat dalam belajar. Edukasi lebih jauh dalam memahami berbagai ilmu pengetahuan. Untuk itu anak-anak sering berkentar kutu buku bukan hal yang terlalu jelek dan buku merupakan jendela ilmu yang sangat terbuka lebar. Gaung seperti inilah acapkali sering terngiang bagi anak-anak yang menjelang test atau ujian mulai berselancar di perpustakaan.

Ibu Dra. Emmy Dwi Nastiti. Kepala Perpustakaan SMAN1 Sumberlawang menyambut baik kunjungan para siswa dari jam istirahar ataupun waktu efektif KBM, perpustakaan digunakan sebagai media, beliau menyambut dengan sangat antusias. Bagaimanapun juga Perpustakaan SMAN 1 Sumberlawang saat ini juga tengah mengembangkan perpustakaan digital dan integrasi sistem informasi perpustakaan. Magang dan pelatihan merupakan pilihan strategis untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan sumber daya manusia perpustakaan agar dapat mendukung visi misi lembaga induknya. Cara lain yaitu dengan memberikan kesempatan kepada SDM untuk mengikuti pelatihan lanjut agar mereka terbekali dengan pemahaman yang lebih komprehensif dan kemampuan berpikir yang visioner.

Visi yang dikembangan yang sejalan dengan visi institusi merupakan indikator untuk mewujudkan siswa yang cerdas dan unggul merupakan visi yang selama ini menjadi pandangan jauh mewujudkan siswa-siswi yang cerdas.

Pembelajaran yang berkalaborasi dengan berliterasi dan berinteraksi di perpustakaan bagi guru dan siswa sangat ideal, dalam arti ada kertsediaan bahan, materi semua tinggal mengolah dan meramu menjadi hal yang di cari dan ditemukan siswa. Pengunjung mengakses bahan bacaan di Perpustakaan secara langsung dan mudah didapat. Keberadaan ruang literasi dengan jumlah koleksi buku ribuan ini dapat dimanfaatkan kalangan siswa,guru, dan karyawan

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. (Wikipedia.com)

Pembelajaran berbasis perpustakaan merupakan sebuah pendekatan baru dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Pembelajaran ini terutama semi memfokuskan penggunaan perpustakaan sebagai sumber utama informasi dan sebagai tempat pembelajaran. Pendekatan ini mengharuskan dosen dan pustakawan bekerjasama aktif dalam pelaksanaan pembelajaran. Subjek utama pembelajaran model ini adalah keterampilan informasi dimana mahasiswa diajarkan untuk menyadari kebutuhan informasi mereka dengan melakukan penelusuran informasi, mampu melakukan analisa dan sintesa terhadap informasi yang tersedia, serta mampu menggunakannya untuk tujuan penyelesaian masalah. Artikel ini menjelaskan konsep-konsep dasar pembelajaran berbasis perpustakaan dan bagaimana cara untukdapat menerapkannya.

Pembelajaran berbasis perpustakaan atau Library-Based Learning adalah sebuah pendekatan dalam pendidikan yang memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber informasi utama dalam proses pembelajaran. Hakekat dari pendekatan ini adalah Information Literacy Skills atau keterampilan melek informasi.

Perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat dalam satu dekade terakhir sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Ledakan informasi melalui media massa telah menjadi ajang pembelajaran mandiri dan pencerdasan masyarakat. Berbagai aspek kehidupan rnenjadi lebih menantang dan menuntut keterampilan-keterampilan baru untuk bisa ‘survive’. Lapangan pekerjaan pun menambah daftar persyaratan bagi individu yang hendak mendapatkan pekerjaan yang layak, yaitu penguasaan teknologi informasi. Keadaan ini memaksa institusi-institusi pendidikan untuk membekali para mahasiswanya dengan keterampilan yang menjadi tuntutan lapangan pekerjaan memasuki pasar kerja professional untuk mereka. Oleh karena itu, proses pembelajaran dituntut untuk lebih dinamis, aktif dan membangkitkan kompetensi agar ‘melek informasi’. Maka perpustakaan bukanlah menjadi kendala untuk menjadi sarana.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post