Terasa terbayar sudah akan lelah dan kejenuhan dengan cinta tanaman sebagai pelipur dan obat lelah setiap saat. Pagi, siang sore, jelang tidur pun masih menyambangi tanaman tercinta. Disiangi, disiram dipupuk, tak luput seperti pelukan memeluk sang pujaan ketika rindu tak kunjung bertemu.

Berbagai jenis tanaman bunga dan sayur-sayuran berjajar di pinggir teras dan keliling pekarangan rumah. Tak tertinggal tanaman buah-buahan tumbuh subur menjulang seolah sebagai payung bunga anggrek, keladi, bonsai, jemani dan lain sebagainya. Kalau dihitung sehari bisa ditulis dalam satu lembar folio penuh dengan jenis tanaman. Walaupun harga tak seberapa, tapi keindahan menjadi luar biasa, bagi pencinta tanaman seperti seorang Ibu dari Dieka Chartinia Emaryanawati dan Elang Prawira Yudha Emaryanawan.

Saat pandemi Covid -19 berlangsung, untuk menghilangkan kepenatan dan menambah kesibukan, mulai terguyur akan tanaman. Tak kenal waktu saat berkeinginan untuk menyiangi tanaman, selelah apapun tetap ada waktu dengan tanam menanam.

Kalau sudah cinta seolah menelusuri hutan mendaki gunung dan memuruni lembah akan dicapai. Walau lelah waktu tak dihiraukan. Semakin tanaman mulai menggeliat tumbuh seolah hati dan raga menyatu apa yang ia cintai. Apalagi jika bunga-bunga mulai kuncup dan mekar seolah isi hati tercurah dan berbunga-bunga. Terbayar sudah akan waktu dan kelelahannya.

Sebagai hadiah hiburan dan rekreasi kecil di alam lingkungan rumah. Tak perlu jauh menuju sebuah taman, bisa Selfi sebagaimana taman impian yang murah.