Pesan Dari Jendela
Mentari mulai beranjak dari peraduannya, untuk menyibak hari yang cerah. Sinar pagi telah menyebar keseluruh permukaan bumi. Tak terasa pagi telah tiba. Lirih dan sayup kicauan burung dan suara aktifitas pagi. Pelan mulai Aku buka mata melirik ke samping tempat tidur. Ku sibak kain korden dengan selebar daun jendela.
Terlihat jelas pemandangan diluar, kesibukan pagi mulai merayap. Tak ketinggalan kesibukan Ku di hari ke ketiga di penginapan itu pun mulai tergerus waktu. " Pak, kita sesi pertama mulai jam berapa?" ,sayup-sayup terdengar dari kolong jendela kamar 301, " Biasa mas bro jadwal 07.30, ya paling molor."
"Ok pak mandi, dulu ah, terus sarapan dan menikmati area lobi Hotel ini." Siap 86 dengan tegas akupun menguatkan. Namun tak kuduga sedikit terbelalak mata memandang ke daun jendela yang terbuka lebar, sebuah pemandangan yang indah dan mempesona kesibukan Kota Lompia. Mulai dari pedagang, anak-anak sekolah, pegawai, masyarakat semua sibuk di pagi itu.
Jauh memandang pandangan tertuju dari taman-taman sudut kota, gedung-gedung perkantoran, rumah-rumah masyarakat semua terlihat dari lantai tiga kamar yang aku huni. Ada pesan dari kolong jendela yang sangat menakjubkan.
Pikiranku mulai berinovasi, ku ambil Camera mini..ku arahkan semua sudut kota, jepret-cepret, satu,dua tiga bahkan beberapa jepretan terus berlanjut. Dari beberapa hasil jepretan ada gedung-gedung yang menjulang taman indah. Namun apa daya jepretan yang ke lima hasil kurang bisa dilihat. Setelah kucermati dari analisa benaku mungkin aku kurang Fokus. Aku coba lagi ke arah jepretan yang ke lima. Dalam dua kali hasilnya pun sama. Hati ku pun sedikit bertanya dan tetap beranalisa. Aku sedikit bergumam "Ada apa ya di arah fokus di sana", Pasti ada sesuatu, " Ya sudahlah pikiranku untuk menghentikan masalah hasil jepretan. Aku beranjak ke kamar mandi untuk mandi karena waktu hampir menunjuk pukul 06.15.
Aku mulai masuk kamar mandi, bergegas mengambil pasta gigi segelas air bening untuk gosok gigi, dihadapan cermin wastafel kamar mandi. Sayup blower kamar mandi tetap berputar gemricik air kran mengalir dengan tenang dan seolah mengiringi langkahku dalam gosok gigi, ketika aku mencoba berkumur dan berkumur aku menghadap cermin, ada pesan yang tak terduga dengan tulisan tinta putih. " Jangan coba-coba ambil fotoku dari Jendela" Jantungku berdenyut sepuluh kali lipat dan terkejut luar biasa. Dengan sedikit isftifar aku berusaha tegar, dan aku segera mungkin menyelesaikan aktifitas mandi. Tak lama aku tinggalkan kamar mandi, dan secepat itu juga aku buka foto-foto yang aku ambil..dan aku langsung hapus dan hanya yang tersisa foto taman kota.
Maka dari itu sebaiknya kita sebelum berbuat berfikir terlebih dahulu ketika di tempat bukan tempat kehidupan sehari-hari, dan hargailah alam ataupun susasan di setiap waktu, serta berdoalah setiap saat akan melakukan apapun. Sehingga apa yang kita lakukan akan menjadikan ketenangan tersendiri
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar