3.600 SAMA DENGAN 31.536.000
Seorang pembuat jam sedang mengerjakan tahap akhir sebuah jam. Sebelum benar-benar beres, pembuat jam bertanya kepada jam yang dia buat.
“Sanggupkah nanti kamu melaksanakan tugasmu?”
“Apa tugas kalau sudah jadi nanti?” jam balik bertanya.
“Cuma satu. Kamu berdetak 31.536.000 kali dalam setahun,” jawab pembuat jam.
“What? Jangan begitu, dong. Masa sih jarumku yang ringkih ini disuruh berdetak jutaan kali. Teganya, teganya, teganya. Nggak, ah. Aku nggak akan kuat.”
Pembuat jam tersenyum. “Bagaimana kalau kamu berdetak 86. 400 kali sehari?” tanyanya.
“Apa? Puluhan ribu kali? Banyak itu. Aku tidak sanggup. Sudah, jangan selesaikan aku. Bongkar saja lagi.”
Pembuat jam mengembuskan napas. “Baiklah, aku punya satu tawaran lagi untukmu.”
“Apa itu? Asal nggak berat, aku mau,” sahut jam.
“Bagaimana kalau kamu berdetak 3.600 dalam sejam?”
“Nah, itu aku mau. 3.600 jauh lebih sedikit dari pada yang kamu sebutkan sebelum. Ayo, cepat selesaikan aku!”
---
Sejatinya sama. Namun, ketika jumlahnya diubah, efeknya berbeda. Ada dua toko menjual barang yang sama dengan harga beda. Toko A menjual seharga Rp80000, sedangkan toko B menjualnya seharga Rp79900. Secara cepat, kita akan memilih berbelanja di toko B, tanpa memikirkan bahwa letaknya lebih jauh dan biaya parkirnya lebih mahal.
Sudah, tidak usah dibahas tentang hal itu. Kita ke yang lain saja.
Dalam, belajar salah satu peran guru adalah membuat yang rumit jadi sederhana, yang susah menjadi mudah, yang berat menjadi ringan, yang gemuk... maaf, kalau yang ini bukan urusan guru.
Di awal, guru menciptakan atmosfer yang merasa mampu, aktivitas belajar bisa dia ikuti. Jangan malah memberi efek horor, misalnya dengan mengatakan, “Kalian harus serius, tidak ada waktu main-main. Materi yang akan kita pelajari ini sangat susah. Tahun kemarin, banyak yang gagal.”
Apa kesan di benak murid kalau gurunya mengatakan demikian? Kesan yang murid tangkapnya adalah belajarnya nanti akan membosankan karena harus seirus terus. Kedua, materi susah. Ketiga, kalau tahun yang lalu banyak yang gagal, pasti sekarang juga tak jauh beda.
Lalu bagaimana? Buat jadi mudah dan sederhana. Katakan, ”Oke, mulai hari ini kita akan mempelajari materi yang sangat menantang. Akan banyak hal seru yang akan kita kerjakan bersama-sama. Bagaimana, sudah siap ikut petualangan seru ini?”
Anda bisa lihat bedanya?
Wallahu a’lam bishawab.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap, pemilihan kalimat yang tepat ternyata dapat merubah mind set siswa.
Betul, Bu.
Mantuul
Makasiiih
Pembelajaran yang bagus, terima kasih pa...
Terima kasih juga, Bu.
Kalau yg ini sangat super sekali pak
Wah.... Terima kasih, Pak.
keren...makasih Mas. memberikan tip dalam menghadapi siswa. barakallah Mas. Sehat selalu
Terima kasih juga, Bu. Aamiin
Terima kasih sudah berbagi mas Suhud.Tips yang luar biasa dalam memotivasi siswa kita
Sama2, Bu
Seru memang kalau mengajar seperti petualangan... Mantap Bung.
Terima kasih, Pak
Yop keren pak
Makasih, ya Bu.
Keren mas
Terima kasih,. Bu
MantaPPP...Tapi tulisannya kok gak bsa dikopi pak?