Bagaimana Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat?
”Education is what remains after one has forgotten what one has learned in school.” _Albert Einstein_
Tujuan bersekolah sudah jamak dipahami, yaitu mendapatkan ilmu. Katanya, sih buat bekal untuk masa depan. Namun, kenyataannya, ketika lulus sekolah, hanya beberapa saja yang diingat. Sebagian hilang dan dilupakan.
Yang tersisa dan kita manfaatkan adalah yang benar-benar kita pakai daam kehidupan. Di sisi lain, pengetahuan tidak diam. Ia terus tumbuh dan berkembang. Bisa jadi, pengetahuan yang kita dapatkan saat bersekolah dulu kini usang.
Lalu, apa hal penting dalam proses pendidikan agar yang “tersisa” itu banyak dan berdaya guna?
Perkembangan zaman tak terelakkan. Bahkan, mengalami percepatan luar biasa akhir-akhir ini. Kini, manusia berpau dengan mesin buatannya sendiri. Robotisasi, automatisasi, dan keerdasan artifisial menuntut manusia untuk terus belajar sehingga daapat memamnfaatkan dan bertanggung jawab atas risiko yang ditimbulkan sebagai dampak munculnya kemajuan tersebut.
Tentu saja, tempat belajarnya bukan lagi di ruang-ruang kelas yang memang terbatas. Kita perlu belajar agar dapat terus belajar sehingga dapat bertahan hidup di era yang sangat dinamis dan penuh ketidakpastian.
Setiap orang perlu terus belajar dengan kesadaran diri dan tiada henti untuk mengembangkan kompetensi. Itulah yang disebut lifelong learning, belajar sepanjang hayat.
Seperti halnya belajar di kelas, belajar sepanjang hayat juga harus dilakukan secara sukarela dan menyenang. Bagaimana menjadi pelajar sepanjang hayat yang menyenangkan?
1. Tentukan tujuan Buat apa belajar? Hal besar apa yang ingin dicapai? Sesuaikan tujuan belajar dengan kebutuhan Anda.
2. Start small Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit. Sehari sehelai benang, setahun selembar kain. Itu benar adanya. Mulai dari hal kecil (sedikit). Yang perlu dipelihara adalah konsistensi.
3. Melakukan refleksi atas pengalaman Pengalaman tidak pernah menjadi guru bila tidak direfleksikan. Sediakna waktu untuk merenung dan berinstrospeksi terhadap apa yang sudah Anda lakukan. Bukan hanya pengalaman pribadi, pengalaman orang lain juga bisa kita refleksikan.
4. Bergabung dengan komunitas Bergabunglah komunitas (grup) yang sesuai dengan minat, latar belakang, atau kebutuhan Anda. Pilihlah grup yang lebih banyak membangun perakapan dan diskusi.
5. Jangan jadikan beban Nikmati proses belajar. Anda tidak akan diuji dengan pertanyaan-pertanyaan. Tidak ada orang lain yang menilai kemajuan belajar. Semuanya ada di tangan Anda.Jadikan proses belajar benar-benar Anda nikmati.
6. Menonton video yang menghibur Banyak video menarik yang bisa kita tonton, sesuai dengan kebutuhan belajar kita. Pilihlah sesuai minat dan keperluan Anda, insyaallah akan menghadirkan perasaan senang.
7. Menulislah Menulis itu melatih berpikir sistematis dan mengikat makna. Berlatih menulis terus menerus berarti menajamkan pemikiran dan memperluas pengetahuan. Tidak percaya? Coba, deh, buktikan sendiri!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasi, Bu. Aamiin.
Mantap ulasannya. Mksh pak
Terima kasih,Bu.
Mkasih Mas Suhud, inspiratif ...
Sama2, Bu.
Luar biasa, selalu menginspirasi , sukses selalu Pak Suhud.