suhud rois

Guru di SD Peradaban Insan Mulia. Penulis. Editor MediaGuru. Penggerak Komunitas Guru Belajar Nusantara. Pelatih Kampus Guru Cikal ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bukan untuk Layu Sebelum Berkembang

Bukan untuk Layu Sebelum Berkembang

Berapakah anak yang tidak pandai di kelas Anda? Berapa banyak yang tertinggal? Saya berharap jawabannya adalah tidak ada.

Sekolah adalah lahan subur bagi tumbuhnya beragam benih yang dibawa murid. Sebagai anak, murid lahir disertai potensi yang bisa membuatnya hidup dan bertahan. Yang menjadi masalah adalah ketidakmampuan lingkungan, dalam hal ini orang tua dan guru, untuk menemukan dan mengembangkan potensi anak.

Potensi ini tidak pernah keluar dan berkembang jika tidak berhasil diidentifikasi serta diberi ruang dan kesempatan tumbuh. Bagaimana supaya potensi bisa berkembang optimal?

Pertama, pandang bahwa setiap murid adalah istimewa. Lekatkan dalam benak kita bahwa semua murid mempunyai potensi untuk berkembang. Bukan menganggap semua murid sama, justru kita harus memahami bahwa mereka berbeda.

Potensi yang ada dalam diri mereka juga tak sama. Baik jenis maupun kemampuan untuk melejitnya. Kita harus memaklumi hal ini. Biarkan mereka berkembang sesuai dengan kapasitas potensinya.

Yang kedua adalah temukan, jangan matikan. Ini sering berhubungan dengan tindakan-tindakan kontraproduktif yang dilakukan oleh guru maupun orang tua. Beberapa langkah tindakan guru tanpa disadari justru menekan ruang tumbuh kembang potensi murid. Bahkan tak jarang mematikannya.

Tindakan tersebut kebanyakan kekerasan, baik fisik dan verbal, yang dilakukan kepada anak. Tindak kekerasan tersebut sebenarnya bisa saja niatnya baik, untuk memotivasi misalnya. Namun, tanpa disadari justru membuat anak tertekan.

Saat anak melakukan kesalahan, kebanyakan guru fokus pada kesalahan dan/atau menyalahkan anak. Jarang sekali anak mendapat kesempatan untuk mengemukakan alasan kenapa kesalahan itu terjadi.

Bila hal ini sering terjadi, bisa berakibat munculnya stigma negatif murid terhadap dirinya. Dia merasa tidak berguna dan selalu berbuat salah. Akibatnya, menjadi ana yang tidak percaya diri, sehingga potensi yang ada dalam dirinya susah keluar.

Seharusnya, apa pun yang dilakukan murid, baik saat melakukan kesalahan atau keberhasilan, guru memberi kesempatan kepadanya untuk melakukan refleksi.

Setelah melakukan kesalahan, ajaklah murid mencari tahu apa penyebabnya. Sebelumnya, tunjukkan empati kita. Tunjukkan bahwa kita memahami perasaan kecewanya akibat kesalahan atau kegagalan yang dia lakukan. Ini membuat murid merasa nyaman. Dia merasa dipahami dan ada yang akan membantunya bangkit.

Setelah murid mampu mengidentifikasi penyebabab kesalahan atau kegagalan, beri stimulus agar dia menemukan cara memperbaikinya. Biarkan dia terus mencoba, mencoba, dan mencoba lagi.

Ketiga, beri banyak pengalaman. Salah satu cara efektif menemukan potensi anak adalah mengajaknya melakukan banyak kegiatan. Di kelas, perbanyaklah pengalaman belajarnya. Ajak mereka melakukan hal yang baru setiap hari.

Dengan melakukan banyak kegiatan, peluang munculnya potensi lebih besar. Pada akhirnya, murid juga akan mampu mengidentifikasi potensi ketika dia merasa nyaman dan menunjukkan performa bagus dalam sebuah kegiatan.

Keempat, jangan beri label. Ketika potensi murid sudah terlihat dalam satu bidang, jangan cepat-cepat mengambil kesimpulan dia akan sukses di bidang itu dan menafikan hal lainnya. Justru kita harus berusaha menemukan potensi-potensi lainnya.

Untuk sukses, tidak cukup satu potensi saja yang berkembang. Manusia bukan mesin yang cukup mengerjakan satu hal.

Bisa jadi potensi seseorang sangat menonjol di satu bidang. Namun, hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak mengembangkan potensi lain. Justru potensi lainnya harus terus dikembangkan, karena semakin banyak potensi yang terasah maka semakin lengkaplah pribadi seseorang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantap pk ...pointnya hampir sama dg 12 kalimat terlarang,,,,dalam parenting istilah kerennya KBBM...Komunikasi benar baik dan menyenangkan,,,salam litertasi

10 Sep
Balas

Terima kasih, Bu.

10 Sep

Keren Pak Suhud. Semangat berliterasi dan berkolaborasi semoga sukses selalu. Amin.

10 Sep
Balas

Siaaaaap

10 Sep



search

New Post