suhud rois

Guru di SD Peradaban Insan Mulia. Penulis. Editor MediaGuru. Penggerak Komunitas Guru Belajar Nusantara. Pelatih Kampus Guru Cikal ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Fokus pada Apa yang Dipelajari, Bukan Nilai
Guru Belajar, Suhud Rois, Merdeka Belajar, Fokus pada proses

Fokus pada Apa yang Dipelajari, Bukan Nilai

Pertanyaan yang sering diajukan murid tentang sebuah tugas adalah berapa lama waktunya dan bagaimana supaya mendapatkan nilai yang bagus. Pertanyaan-pertanyaan ini berfokus pada nilai, bukan hasil belajar. Mereka fokus pada apa yang harus dihasilkan, bukan pada apa yang dipelajari dari tugas yang diberikan.

Miskonsepsi penilaian telah mengajari murid bahwa nilai adalah tujuan, ketika terjadi hal-hal berikut ini.

· Penilaian dilakukan untuk menentukan peringkat

· Menilai “kepatuhan” (hanya satu cara untuk mengerjakan atau menyelesaikan)

· Menilai kecepatan. Semakin cepat, berarti semakin tinggi skornya

· Menilai kuantitas. Hasil yang terlihat lebih “gemuk”, dipandang lebih bagus.

Untuk keluar dari jebakan penilaian, kita perlu beralih kepada pengalaman belajar yang berfokus pada keterampilan yang ingin (perlu) kita ukur. Beralih fokus dari apa yang dihasilkan murid (produk) ke tindakan pembelajaran atau proses.

Kenapa harus fokus kepada proses, bukan produk?

1. Mengurangi stres dan kecemasan

Seperti halnya kita, murid juga tidak mau bekerja dalam keadaan stres dan cemas. Kalau dua emosi tersebut sering hadir dalam proses belajar, akan berakibat tidak baik.

Apa yang dapat dilakukan guru untuk mengurangi stres dan kecemasan murid terkait dengan penilaian?

- Promosikan rasa memiliki, dukungan, dan kolaborasi.

- Miliki ekspektasi yang jelas dan sederhana.

- Dorong penetapan tujuan yang realistis dan dapat dikelola.

- Hubungkan pembelajaran dan penilaian dengan pengalaman hidup yang bermakna.

- Tawarkan pilihan dan otonomi untuk menghindari pandangan sempit tentang kecerdasan.

- Tawarkan beberapa upaya dan revisi.

Temukan cara untuk meningkatkan fleksibilitas, dukungan, dan sikap perbaikan berkelanjutan.

2. Membuat murid berdaya

Memproses tujuan berarti mengembangkan kebiasaan kepada murid, bukan fokus pada tenggat waktu dan penyelesaian. Murid yang berdaya adalah mereka yang memiliki tujuan dan motivasi, banyak akal dan berpengetahuan, serta mempunyai strategi untuk mencapai tujuan.

Untuk mendukung murid menjadi berdaya, guru perlu memberikan banyak kesempatan kepada mereka untuk menetapkan tujuan dan melakukan refleksi langkah demi langkah. Murid (harus) mendapatkan masukan terus menerus tentang kinerja mereka, selalu didorong untuk merefleksikan pembelajaran.

3. Mengukur apa yang penting

Mengidentifikasi tujuan membantu kita mengetahui dari mana harus memulai. Menyelaraskan penilaian, aktivitas, dan materi dengan tujuan atau sasaran pembelajaran yang terukur secara keseluruhan adalah langkah pertama.

Kita harus mengukur apa yang relevan. Misalnya, jika menulis bukan bagian dari keseluruhan hasil pembelajaran, pertimbangkan apakah murid bisa mendemonstrasikan pembelajaran dalam berbagai cara lain, seperti podcast, video, atau infografis.

Ingatlah bahwa lebih sedikit lebih baik. Lebih sedikit, lebih bertarget, dan tugas yang lebih fleksibel mengurangi stres bagi semua orang dan memberi waktu untuk refleksi, revisi, dan pemikiran yang lebih dalam, yang mengarah ke hasil yang lebih baik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Saya sangat setuju. Kita harus memberikan bekal kepada anak kita suatu skill atau kemampuan yang kelak bermanfaat sehingga anak itu menjadi survival, strong, dan berdaya saing. Apalah artinya nilai? Salam literasi

22 May
Balas

Ulasan yg sangat informatif pak sukses selalu

22 May
Balas

Terima kasih

22 May



search

New Post