suhud rois

Guru di SD Peradaban Insan Mulia. Penulis. Editor MediaGuru. Penggerak Komunitas Guru Belajar Nusantara. Pelatih Kampus Guru Cikal ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kasih Kesempatan Potensi Berkembang  (tantangan 49)

Kasih Kesempatan Potensi Berkembang (tantangan 49)

Berapakah anak yang tidak pandai di kelas Anda? Berapa banyak yang tertinggal? Saya berharap jawabannya adalah tidak ada.

Sekolah adalah lahan subur bagi tumbuhnya beragam benih yang dipunyai anak. Anak terlahir disertai potensi yang membuatnya bisa hidup dan bertahan. Yang menjadi masalah adalah ketidakmampuan lingkungan, dalam hal ini orang tua dan guru, menemukan dan mengembangkan potensi anak.

Potensi ini tidak pernah keluar dan berkembang jika tidak berhasil diidentifikasi serta diberi ruang dan kesempatan tumbuh. Bagaimana supaya potensi bisa berkembang optimal?

Pertama, pandang setiap anak istimewa. Lekatkan dalam benak kita bahwa semua anak mempunyai potensi untuk berkembang. Bukan menganggap semua anak sama, justru kita harus memahami bahwa mereka berbeda.

Potensi yang ada dalam diri mereka juga tak sama. Baik jenis maupun kemampuan untuk melejitnya. Kita harus memaklumi hal ini. Biarkan mereka berkembang sesuai dengan kapasitas potensinya.

Yang kedua adalah temukan, jangan matikan. Ini sering berhubungan dengan tindakan-tindakan kontra produktif yang dilakukan oleh guru maupun orangtua. Beberapa langkah tindakan guru dan orangtua tanpa disadari justru menekan ruang tumbuh kembang potensi anak. Bahkan tak jarang mematikannya.

Tindakan tersebut kebanyakan kekerasan, baik fisik maupun verbal, yang dilakukan kepada anak. Tindak kekerasan tersebut sebenarnya bisa saja niatnya baik, untuk memotivasi anak misalnya. Namun, tanpa disadari justru membuat anak tertekan.

Saat anak melakukan kesalahan. Respon kebanyakan guru fokus pada kesalahan dan/atau menyalahkan anak. Jarang sekali anak mendapat kesempatan untuk mengemukakan alasan kenapa kesalahan itu terjadi.

Bila hal ini sering terjadi, bisa berakibat munculnya stigma negatif anak terhadap dirinya. Ia merasa tidak berguna dan selalu berbuat salah. Akibatnya anak menjadi tidak percaya diri, sehingga potensi yang ada dalam dirinya susah untuk keluar.

Seharusnya, apa pun yang dilakukan anak, baik saat melakukan kesalahan atau keberhasilan, guru memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan refleksi.

Saat melakukan kesalahan, ajaklah anak untuk mencari tahu apa penyebabnya. Sebelumnya tunjukkan empati kita. Tunjukkan bahwa kita memahami perasaan kecewanya akibat kesalahan atau kegagalan yang ia lakukan. Ini membuat anak merasa nyaman. Ia merasa dipahami dan ada yang akan membantunya untuk bangkit.

Setelah anak mampu mengidentifikasi penyebabab kesalahan atau kegagalan, beri stimulus agar ia menemukan cara memperbaikinya. Biarkan ia terus mencoba, mencoba, dan mencoba lagi.

Ketiga, beri banyak pengalaman. Salah satu cara efektif menemukan potensi anak adalah mengajaknya melakaukan banyak kegiatan. Di kelas, perbanyaklah pengalaman belajarnya. Ajak mereka melakukan hal yang baru setiap hari.

Dengan melakukan banyak kegiatan, peluang munculnya potensi lebih besar. Pada akhirnya, anak juga akan mampu mengidentifikasi potensi ketika dia merasa nyaman dan menunjukkan performa bagus dalam sebuah kegiatan.

Keempat, jangan beri label. Ketika potensi anak sudah terlihat dalam satu bidang, jangan cepat-cepat mengambil kesimpulan ia akan sukses di bidang itu dan menafikan hal lainnya. Justru kita harus berusaha menemukan potensi-potensi lainnya.

Untuk sukses, tidak cukup satu potensi saja yang berkembang. Manusia bukan mesin yang cukup mengerjakan satu hal saja. Bisa jadi potensi seseorang sangat menonjol di satu bidang. Namun, hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk mengembangkan potensi lain. Malah justru potensi-potensi lainnya harus terus dikembangkan, karena semakin banyak potensi yang terasah maka semakin lengkaplah pribadi seseorang.

IG@suhudrois

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap, aku suka membaca nya. Trims ilmunya

03 Mar
Balas

Makasih

03 Mar

Sukron, atas ilmunya....

03 Mar
Balas

Sama2, Bu

03 Mar

Terima kasih ilmunya Pak.

03 Mar
Balas

Iya, Bu. Sama2

03 Mar



search

New Post