Cerita Rindu di Langit Gulita
Malam menuju larut ketika mataku belum tertutup
Ada berlembar-lembar cerita yang harus kuperiksa
Goresan tangan siswaku tercinta sejak pagi hingga ke senja
Selalu setia kutunggu karya-karya hebat mereka
Tentang aneka cerita corona dan kerinduan yang menyiksa
Bukan hanya lukamu yang tergores karena jarak
Namun hatiku juga rubuh mengeja kalimat rindu
Waktu semakin cepat menuju larut
Tapi tugasku belum juga rampung
Baris demi baris kulayangkan mataku
Semakin merona segala rindu menyiksa sukma
Lantas berubah alir di sudut-sudut mata
Duhai langit pemilik gulita tak bertepi
Layangkanlah bahasa rindu ini pada gulita yang mengambang marah
Agar sampai pada mereka yang tengah belajar demi asa
Lalu melupa rindu yang menyelusup dalam degup
Sedang cerita yang kita tulis tentunya akan sama
Cerita luka karena corona
Sambirejo (Langkat), 02 Juni 2020 Pukul 22:17 WIB
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar