Dalam Luka Aku Berbisik
Gelap meraja angkasa raya
Tanpa cahaya dan tanpa rupa
Semua hilang ditelan gulita
Sementara ragamu semakin jauh meninggal kisah
Dan aku berbisik sendiri dalam luka
Terus saja luka itu mengisi hatiku
Tak tahu kapan ia akan berjumpa tawarnya
Adakah raga pengganti yang mampu menjadi cahaya bagiku?
Tempatku menyusur jalan di tengah gulita tak bertepi
Malam semakin ranum di ujung-ujung gelap
Lalu ragaku limbung tanpa daya
Menanti mati di lorong-lorong nadi
Sambirejo (Langkat), 17 Februari 2020 pukul 18:59 WIB

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus pak puisinya...
Terima kasih Bu Asti Ramdaniati