Purnama Berganti Gerhana
Pagi ini lebih awal langit kuketuk-ketuk
Kuberharap fajar segera terbangun dari lelapnya
Memberi cahaya ke segala arah
Hingga terang kembali berkuasa atas gulita
Lalu embun perlahan-lahan menyilau mata di ujung rumput
Pagi ini lebih awal langit kuketuk-ketuk
Saat ragamu belum juga kembali
Padahal aku terus menanti di sudut-sudut hati
Inginku melewat hari bersama canda dan tawa sumringah
Teringat dulu di masa kuntum telah mekar
Pagi ini lebih awal langit kuketuk-ketuk
Namun rembulan belum juga mau beranjak
Cahaya purnamanya telah sirna berganti gerhana
Pagi ini lebih awal langit kuketuk-ketuk
Lalu lukaku semakin melumat ragaku
Sambirejo (Langkat), 18 Fabruari 2020 pukul 06:50 WIB
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya
Terima kasih Bu Badriah Yankie