Rinduku di Pucuk-pucuk Rasa
Di hari kemenangan ini tiba-tiba rindu hadir menyelusup
Tentang materi yang telah lama tersusun rapi di sela-sela buku
Tentang tinta yang tertahan berlama-lama di batang pena
Tentang sapa dan salam yang tak tau kapan tertatap
Nun di sana di pinggir-pinggir langit kutitip tanya
Kapankah pandemi ini akan beranjak?
Ingin segera kutuliskan kalimat-kalimat nasihat di papan tulis
Ingin kusampaikan petuah-petuah lentera bagi langkahmu di esok hari
Ingin kusematkan rindu yang telah bergumul di pucuk-pucuk rasa
Lamat-lamat lembar-lembar buku memanggil ingin dieja huruf demi hurufnya
Lalu rubuh dalam dekapan baca dan tulis
Hingga rinduku nantinya benar-benar khatam di dalam kelas
Tapi kapankah waktu mengizinkan itu semua terwujud?
Terlalu lama aku disiksa rindu tak bertepi
Lalu bergulung-gulung menjadi luka di palung-palung jiwa
Duhai Zat Pemilik Kuasa, aku dahaga pada sekolah
Setebal apa debu telah menghias kursi dan meja-meja
Melingkupi seluruh arah dalam cengkeram corona
Duhai Zat Pemilik Tawar, luruhkanlah lukaku
Dalam temu di masa-masa penuh rayu
Sambirejo (Langkat), 24 Mei 2020 pukul 12:15 WIB
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
mantap pak
Puisi rindu yg sangat menyentuh. Salam literasi pak