Sukadi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

PENERAPAN PROGRAM MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 2 KENDAL

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepekaan akan eksistensi program Bimbingan Konseling di sekolah terhadap tuntutan pengembangan potensi akademik peserta didik sebagai mahkluk pribadi/sosial dan merencanakan kehidupan karir masa depan menjadi salah satu alasan pengembangan Program BK yang ada. Evaluasi terhadap pelaksanaan program senantiasa diperlukan guna perbaikan program berikutnya yang efektif dan efisien serta terintegrasi dalam penyelenggaraan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh pimpinan sekolah, guru, orang tua dan masyarakat.

Di dalam proses belajar mengajar yang dilakukan di SMA N 2 Kendal juga tidak lepas dari pengembangan program BK. Pada tahun sebelumnya kegiatan layanan BK di sekolah ini disusun tanpa perencanaan program yang baik. Setiap awal tahun ajaran baru para guru BK hanya sekedar menyusun program kerja masing-masing tanpa dikoordinasikan dengan semua pihak manajemen yang ada di sekolah, seperti kepala sekolah, waka kesiswaan, waka sarpras, wali kelas, guru, koordinator BK dan komite sekolah. Akibatnya terdapat sebagian kegiatan layanan yang diprogramkan bertabrakan waktu dan tempatnya dengan kegiatan sekolah yang lain. Tidak jarang akibat kurangnya koordinasi kegiatan layanan BK dengan para guru dan wali kelas menyebabkan terjadinya miskomunikasi antara guru mapel atau wali kelas dengan guru BK.

Pengaturan pelayanan bimbingan dan konseling perlu dilakukan sehingga pelayanan BK benar-benar memberikan kontribusi yang baik dan diingikan pada pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah. Suatu program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak mungkin tersusun apabila tidak diatur dalam suatu sistem manajemen yang baik. Manajemen yang baik itu sendiri akan banyak ditentukan oleh kemampuan manajer pendidikan di sekolah dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengaktifkan, dan mengontrol sumber daya yang ada. Pelaksanaan manajemen bimbingan dan konseling harus dirumuskan secara matang baik dari segi program pelayanan BK, meneliti hal-hal apa sajakah yang dibutuhkan oleh para peserta didik, satuan layanan dan kegiatan dalam bimbingan dan konseling, dapat merumuskan dengan baik pelaksanaan bimbingan dan konseling, dan mengevaluasi program yang telah dilaksanakan dalam Bimbingan Konseling tersebut.

Untuk itu diperlukan adanya managemen yang baik dalam mengatasi permasalahan tersebut agar layanan bimbingan konseling dapat berjalan efektif sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Menurut pakar Sergiovanni, langkah-langkah dalam managemen yang baik meliputi: Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), pengerahan (Leading) dan Pengontrolan (Controlling). Salah satu langkah managemen BK yang dikembangkan di SMA N 2 Kendal tahun pelajaran 2017/2018 adalah memperbaiki perencanaan program BK. Sebagai langkah awal tolok ukur keberhasilan suatu program yaitu tersusunnya program yang terencana dengan sistematis, terkoordinir, tepat sasaran dan bersifat komprehensif. Dengan perencanaan program yang komprehensif dari berbagai aspek dan terkoordinir dengan baik diharapkan program tersebut nantinya dapat berjalan sebagaimana mestinya tanpa mengganggu kegiatan sekolah lainnya dan selaras dengan kegiatan pembelajaran guru, peran wali kelas, koordinator BK, waka kesiswaan dan stake holder lain yang terlibat. Perencanaan matang yang telah mempertimbangkan ketersediaan segi pembiayaan, sarana prasarana, waktu dan kemampuan sumber daya manusia di sekolah dan masyarakat diharapkan dapat menjadikan layanan bimbingan yang lebih terarah dan tepat sasaran(sesuai target).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perencanaan program dan pengaturan waktu Bimbingan Konseling di SMA N Kendal

1. Bagaimana implementasi tugas guru dalam Bimbingan Konseling SMA N 2 Kendal ?

2. Bagaimana pola-pola organisasi BK di SMA N 2 Kendal ?

3. Bagaimana implementasi managemen BK di SMA N 2 Kendal ?

1.3 Tujuan Makalah

Untuk mengetahui perencanaan program dan pengaturan waktu Bimbingan Konseling di SMA N 2 Kendal . Untuk mengetahui implementasi tugas guru dalam Bimbingan Konseling di SMA N 2 Kendal Untuk mengetahui pola-pola organisasi BK di SMA N 2 Kendal . Untuk mengetahui implementasi managemen BK di SMA N 2 Kendal .

1.4 Manfaat

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang implementasi manajemen bimbingan konseling di sekolah.

2. Memberi informasi pada pembaca pada umumnya dan guru BK pada khususnya tentang perlunya perencanaan program yang terkoordinasi dengan baik sebelum menyusun program kerja di sekolah.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling di SMA N 2 Kendal

Pelayanan bimbingan dan konseling di SMA N 2 Kendal terdapat sejumlah kegiatan bimbingan. Kegiatan-kegiatan tersebut diselenggarakan melalui suatu program bimbingan (guidance program) yang menyeluruh dan terkoordinasi dalam pola 17. Secara umum program bimbingan merupakan suatu rancangan atau rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Rancangan atau rencana kegiatan tersebut disusun secara sistematis, terorganisasi, dan terkoordinasi, dalam jangka waktu tertentu.

Dalam menyusun rencana program bimbingan dan konseling di SMA N 2 Kendal telah melibatkan berbagai pihak yang terkait (stakeholders) seperti kepala sekolah, guru BK, para guru, tenaga administrasi, orang tua siswa, komite sekolah, dan tokoh masyarakat. Keterlibatan pihak-pihak diatas mengingat manfaat layanan BK disekolah tidak saja akan dirasakan pihak sekolah dan madrasah dalam hal ini siswa tetapi juga oleh para orang tua dan masyarakat.

Kepala sekolah dan madrasah yang visible akan membuat rancangan program pendidikan di sekolah yang di pimpinnya termasuk program bimbingan dan konseling untuk selanjutnya dijabarkan oleh para guru dan guru BK. Atau guru BK menyusun rencana program BK sesuai kebutuhan sekolah untuk selanjutnya dibicarakan dengan melibatkan pihak-pihak diatas. Dengan perkataan lain, koordinasi dan kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait sangat diperlukan dalam penyusunan rencana program BK di sekolah, sehingga program BK disekolah merupakan refleksi dari berbagai pihak yang terkait. Dengan demikian, diharapkan hasil dari program yang telah disusun dapat memenuhi kebutuhan berbagai pihak disekolah yang bersangkutan tanpa ada kegiatan yang saling berbenturan

.

2.2 Implementasi Tugas Guru dalam BK di SMA N 2 Kendal

Dalam SK Menpan no 84/1993 di tegaskan bahwa tugas pokok guru pembimbing adalah” menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan, evaluasi pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan dan tindak lanjut dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya”.(pasal4) Unsur-unsur utama yang terdapat dalam tugas pokok guru pembimbing adalah:

· Bidang-bidang bimbingan

· Jenis-jenis layanan dan konseling

· Jenis-jenis kegiatan pendukung bimbingan dan konseling

· Tahapan pelaksanaan program bimbingan dan konseling

· Jumlah siswa yang menjadi tanggung jawab guru pembimbing untuk memperoleh pelayanan(minimal 150 orang siswa)

Tugas pokok guru pembimbing perlu dijabarkan kedalam program-program kegiatan.. Program-program kegiatan itu perlu terlebih dahulu disusun dalam bentuk satuan-satuan kegiatan yang nantinya akan merupakan wujud nyata pelayanan langsung bimbingan konseling terhadap siswa asuh.

Dalam pembagian siswa asuh diatur oleh sekolah masing-masing dengan mempertimbangkan pemerataan, kemudahan, dan keefektifan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan bimbingan dan konseling.

2.3 Pola-pola Organisasi Bimbingan dan Konseling di SMA N 2 Kendal

Sekolah dan madrasah merupakan suatu lembaga sosial. Selain itu, sekolah juga merupakan suatu unit kerja. Sebagai suatu unit kerja, sekolah dan madrasah dikelola atau diorganisasi menurut pola-pola atau kerangka hubungan struktural tertentu. Demikian pula di SMA N 2 Kendal merupakan unit kerja yang dikelola dan terorganisir menurut hubungan struktural. Yang di maksud pola manajemen pelayanan bimbingan dan konseling adalah kerangka hubungan struktural antara berbagai bidang atau berbagai kedudukan dalam pelayanan bimbingan konseling di sekolah. Kerangka hubungan tersebut di gambarkan dalam suatu struktur organisasi pelayanan bimbingan dan konseling. Seperti telah di sebut di muka, sekolah dan madrasah yang menganut pola profesional, akan berbeda struktur organisasinya dari pada sekolah madrsah yang menganut pola non profesional.

Apabila sekolah dan madrasah menempatkan kepala sekolah atau madrasah sebagai guru pembimbing, maka pola manajemen atau struktur organisasi layanan BK disekolah dan madrasah yang bersangkutan akan berbeda dengan sekolah dan madrsah yang memiliki guru pembimbing tersendiri. Akan berbeda lagi apabila disekolah dan madrasah yang bersangkutan memiliki beberapa orang BK. Berikut uraian pola organisasi yang ada di SMA N 2 Kendal

1. Koordinator BK

Sebagai penanggung jawab utama pelayanan bimbingan dan konseling, koordinator memegang administrasi bimbingan, yaitu mengatur kerja sama tenaga-tenga bimbingan dan yang bersangkutan. Koordinator bersama dengan anggota-anggota staf bimbingan yang lain membentuk suatu tim kerja yang secara bersama mengusahakan pelayanan bimbingan di sekolah seoptimal mungkin.

Sebagai pimpinan staf bimbingan, koordinator harus memenuhi tuntunan pendidikan akademik dan harus mampu menciptakan jaringan kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait dengan pelayanan bimbingan. Selain itu, dalam berkomunikasi dengan anggota-anggota staf bimbingan, koordinator harus menunjukkan sikap mengharagai dan menghormati profesionalitas rekan-rekannya serta memberikan kebebasan yang wajar kepada para tenaga bimbingan dalam menunaikan tugas nya. Dalam mengadministrasi orang yang bekerja sebagai anggota staf bimbingan di sekolah dan madrasah, koordinator harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku disekolah dan madrasah yang bersangkutan

Ada lima kemungkinan yang mengatur pembagian tugas antara para tenaga bimbingan di sekolah, khususnya di sekolah menengah, yaitu:

a. Pembimbing laki-laki melayani siswa laki-laki dan pembimbing perempuan melayani siswa perempuan.

b. Setiap pembimbing di beri tanggung jawab terhadap tingkatan kelas tertentu, sehingga pembimbing setiap tahun pembelajaran memperoleh angkatan siswa yang baru

c. Setiap pembimbing di beri tanggung jawab terhadap angkatan siswa tertentu yang diikutinya terus dari saat angkatan itu masuk sekolah sampai tamat.

b. Setiap pembimbing memegang layanan-layanan bimbingan tertentu untuk seluruh angkatan siswa, misalnya pembimbing A khusus melayani semua siswa yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi, pembimbing B khusus melayani semua siswa yang akan langsung bekerja setelah tamat, dan pembimbing C menangani program testing untuk semua siswa.

c. Kombinasi antara poin 2 dan 4 sehingga ada beberapa pembimbing yang melayani siswa di tingkat kelas tertentu dan ada beberapa pembimbing yang memegang aspek-aspek program bimbingan tertentu.

2. Administrasi BK

Admistrasi merupakan salah satu bidang pelayanan di sekolah yang bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi pencapaian perkembangan yang optimal peserta didik, yang meliputi berbagai fungsi berkenaan dengan kegiatan pengelolaan seperti perencanaan, pembiyayaan, pengadaan, dan pengembangan staf, prasarana dan sarana fisik, dan pengawasan[8].

Pelayanan bimbingan dan konseling dapat memberikan sumbangan yang berarti terhadap pengajaran.Misalnya proses belajar –mengajar akan dapat berjalan dengan efektif apabila siswa terbebas dari masalah-masalah yang mengganggu proses belajarnya. Pembebasan masalah-masalah siswa itu dilakukan melalui pelayanan bimbingan dan konseling. Demikian juga terhadap administrasi dan supervisi, bimbingan dan konseling dapat memberikan sumbangan yang berarti, misalnya: dalam kaitannya dengan penyusunan kurikulum, pengembangan program-program belajar, pengambilan kebijakan yang tepat dalam rangka penciptaan iklim sekolah yang benar-benar menunjang bagi pemenuhan kebutuhan dan perkembangan siswa.

Sebaliknya bidang pengajaran dan administrasi dapat memberikan sumbangan yang besar bagi suksesnya bidang bimbingan dan konseling. Bidang kurikulum dan pengajaran merupakan lahan yang sangat efektif bagi terlaksananya di dalm praktek materi-materi layanan bimbingan dan konseling. Bidang pengelolaan dan administrasi dapat memeberikan sumbangan besar bagi pelayanan bimbingan dan konseling melalui berbagai kebijaksanaan dan pengaturan yang menghasilkan kondisi yang memungkinkan berjalannya layanan itu secara optimal, sehingga segenap fungsi-fungsi dan jenis layanan serta kegiatan bimbingan dan konseking dapat terlaksana dengan lancar dan tercapai sasaran

3. Ruang lingkup BK

Ruang lingkup yang ada di SMA N 2 Kendal meliputi:

a. Ruang Lingkup dari Segi Pelayanan

1) Pelayanan Bimbingan Konseling di Sekolah

a) Keterkaitan antar bidang pelayanan bimbingan dan konseling dan bidang –

bidang lain. Terdapat tiga bidang pelayanan pendidikan yaitu:

· Bidang kurikulum dan pembelajaran yang meliputi semua bentuk pengembangan dan kurikulum dan pelaksanaan pengajaran yaitu, keterampilan, sikap dan kemampuan berkomunikasi peserta didik.

· Bidang administrasi dan kepemimpinan, yaitu bentuk-bentuk kegiatan perencananaan, pembiyayaan, prasarana dan sarana fisik, dan pengawasan.

· Bidang kesiswaan, yaitu bidang yang meliputi berbagai fungsi dan kegiatan yang mengacu pada pelayanan kesiswaan secara individual

b) Tanggung Jawab Konselor Sekolah

Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab, konselor menjadi ‘’pelayan’’ bagi pencapaian tujuan pendidikan secara menyeluruh.

2) Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Luar Sekolah

a).Bimbingan dan Konseling Keluarga

Bertujuan menangani permasalahan dalam sebuah keluarga seperti perceraian dan sebagainya.

b). Bimbingan konseling dalam Lingkungan yang Lebih Luas

Permasalahan masyarakat juga berlaku di lingkungan perusahaan, industri, kantor-kantor, dan lembaga kerja lainnya, serta organisasi masyarakat seperti panti jompo, rumah yatim piatu dan lain- lain yang tidak terlepas dari masalah dan memerlukan jasa bimbingan dan konseling.

b. Ruang Lingkup dari Segi Fungsi

Memberikan kemudahan dalam tindakan konseling( pada konselor)Fungsi Bimbingan Konseling

Fungsi Pemahaman

· Pemahaman tentang masalah klien yaitu pemahaman yang menyangkut latar belakang pribadi klien, kekuatan dan kelemahan, serta kondisi lingkungan klien.

Fungsi Pencegahan

Berfungsi agar klien tidak memasuki ketegangan ataupun gangguan tingkat lanjut

Fungsi Pengentasan Konselor bukan ditugaskan untuk mengentas dengan menggunakan unsur-unsur fisik yang berada di luar diri klien, tapi konselor mengentas dengan menggunakan kekuatan-kekuatan yang berada di dalam diri klien sendiri. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan Memelihara segala yang baik yang ada pada diri individu, baik hal yang berupa pembawaan, maupun dari hasil pengembangan yang telah dicapai selama ini.

c. Ruang Lingkup dari Segi Sasaran

1) Perorangan / individual

Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memaham, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik

2) Kelompok

Bimbingan dan konseling kelompok mengarahkan layanan kepada sekelompok individu.

d. Ruang Lingkup dari segi:

1) Bimbingan Konseling Pendidikan: Siswa, prestasi, pergaulan dan lain-lain

Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.

2) Bimbingan Konseling Karir: Pekerja, Motivasi, dan lainnya

Pengembangan karir yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

e. Ruang Lingkup dari segi Sosial Budaya

Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.

4. Sarana prasarana BK

Pelayanan bimbingan dan konseling dapat berjalan efektif dan efisien perlu ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai. Salah satu sarana penting yang dapat menunjang terhadap efektivitas dan efisiensi layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah ketersediaan ruang Bimbingan dan Konseling yang representatif, dalam arti dapat menampung segenap aktivitas pelayanan. Bimbingan dan Konseling.

Dalam hal ini, ABKIN (2007) telah merekomendasikan ruang Bimbingan dan Konseling di sekolah yang dianggap standar, dengan kriteria sebagai berikut:

· Letak lokasi ruang Bimbingan dan Konseling mudah diakses (strategis) oleh konseli tetapi tidak terlalu terbuka sehingga prinsip-prinsip konfidensial tetap terjaga.

· Jumlah ruang bimbingan dan konseling disesuaikan dengan kebutuhan jenis layanan dan jumlah ruangan

· Antar ruangan sebaiknya tidak tembus pandang

· Jenis ruangan yang diperlukan meliputi: (a) ruang kerja; (b) ruang administrasi/data; (c) ruang konseling individual; (d) ruang bimbingan dan konseling kelompok; (e) ruang biblio terapi; (f) ruang relaksasi/desensitisasi; dan (g) ruang tamu.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini dikemukakan kondisi yang diharapkan dari masing jenis ruangan tersebut.

1.Ruang kerja Bimbingan dan Konseling disiapkan agar dapat berfungsi mendukung produkltivitas kinerja guru BK/konselor. Untuk itu, diperlukan fasilitas berupa: komputer yang dilengkapi dengan berbagai software Bimbingan dan Konseling (akan lebih baik bila dilengkapi fasilitas internet) dan meja kerja konselor, lemari dan sebagainya.

2.Ruang administrasi/data perlu dilengkapi dengan fasilitas berupa lemari penyimpanan dokumen (buku pribadi, catatan-catatan konseling, dan lain-lain) maupun berupa softcopy, Dalam hal ini harus menjami keamanan dan kerahasiaan data yang disimpan.

3.Ruangan konseling individual merupakan tempat yang nyaman dan aman untuk terjadinya interaksi antara konselor dan konseli. Ruangan ini dilengkapi dengan satu set meja kursi ata sofa, tempat untuk menyimpan majalah, yang dapat berfungsi sebagai biblio terapi.

4.Ruangan Bimbingan dan Konseling Kelompok merupakan tempat yang aman dan nyaman untuk terjadinya dinamika kelompok dalam interaksi antara konselor dengan konseli dan konseli dengan konseli. Ruangan ini dilengkapi dengan perlengkapan antara lain: sejumlah kursi, karpet, tape recorder, VCD dan televisi.

5.Ruang tamu hendaknya berisi kursi dan meja tamu, buku tamu, jam dinding, tulisan atau gambar yang dapat memotivasi konseli untuk berkembangan.

2.4 Implementasi Manajemen BK di SMA N 2 Kendal

Manajemen BK yang diimplentasikan di SMA N 2 Kendal pada prinsipnya mempunyai tiga ciri, yaitu:

(a) Melibatkan semua kelompok stakeholders dalam penyusunan program sekolah dan

penganmbilan keputusan,

(b) Pengambilan keputusan secara kolektif,

(c) Partisipasi atau kerja sama antara stakekholders dalam penyusunan dan penyelenggaraan program. Ketiga aspek ini bisa dimplemtasikan dalam pelayanan bimbingan dan konsling.Artinya penyusunan dan penyelengaraan program pelayanan BK di SMA N 2 Kendal juga mensyaratkan adanya kerja sama partsipasi,dan keterbukaan antara semua pihak terkait. Dengan demikian mulai dari perencanaan, penfoganisasian, pengerahan dan koordinasi serta pengawasan terlaksana dengan baik sesuai program yang telah disepakati bersama.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajemen diperlukan dalam pelayanan bimbingan dan konseling untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya, serta untuk mencapai efektivitas dan efisiensi pada akhir tujuan pelayanan bimbingan di sekolah. Pola manajemen disusun dengan kesesuaian antara konsep dengan kondisi yang dihadapi sekolah tersebut.

Manajemen Bimbingan dan Konseling merupakan segala upaya menggerakkan individu atau kelompok untuk bekerjasama dalam mendayagunakan sumber daya di dalam suatu sistem untuk mencapai suatu tujuan untuk mendayagunakan secara optimal semua komponen atau sumber daya dan sistem informasi berupa himpunandata bimbingan untuk menyelenggarakan pelayanan bimbingan konseling dalam mencapai tujuan.

Implementasi program BK di SMA N 2 Kendal telah menerapkan pola manajemen yang terkoordinasi dengan baik sesuai prinsip-prinsip manajemen.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto dan Mohammad Farid.2015”Bimbingan Konseling”.Gava Media: Yogyakarta.

Nurihsan,A J.2006” Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling.Bandung:Refika Aditama

Prayitno dan Erman Amti.2009.”Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling”.PT Rineka

Cipta:Jakarta

Tohirin.2014”Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah”.PT Rajagrafindo Persada:

Jakarta

https://babamukmin.blogspot.co.id/2016/07/manajemen-bimbingan-konseling.html

[1] https://babamukmin.blogspot.co.id/2016/07/manajemen-bimbingan-konseling.html

[2] Tohirin.2014”Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah”. Jakarta :PT Rajagrafindo Persada hal.267-269

[3] Tohirin.2014”Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah”. Jakarta :PT Rajagrafindo Persada

[4] Tohirin.2014”Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah”. Jakarta :PT Rajagrafindo Persada

[5] Nurihsan,A J.2006” Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling.Bandung:Refika Aditama. Hal.43-45

[6] Tohirin.2014”Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah”. Jakarta :PT Rajagrafindo Persada. Hal.260

[7] Tohirin.2014”Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah”. Jakarta :PT Rajagrafindo Persada. Hal.265

[8] Prayitno dan Erman Amti.2009.”Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling”. Jakarta.:PT Rineka Cipta. hal. 241- 242

[9] Daryanto an Mohammad Farid.2015”Bimbingan Konseling”. Yogyakarta :Gava Media. Hal. 19-22

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post