Sukadi

Manusia dilahirkan untuk terus belajar. Belajar dengan siapa saja. Dengan menulis kita bisa belajar apa saja....

Selengkapnya
Navigasi Web
Bukit Cinta Rawa Pening

Bukit Cinta Rawa Pening

Penulis : Sukadi.

#TantanganMenulis365Eps2

#Gurusiana Hari ke-173

//

Saya ikut bergabung dalam rombongan SMPN 2 Poncol yang hari ini refreshing ke kabupaten Semarang Jawa Tengah. Menaiki mobil Izusu Elf berangkat pukul 5 pagi. Mobil meluncur ke arah Gerbang Tol Ngawi- Solo dan exit tol di Bawen. 

Pemandangan Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu terlihat ditepi rawa, menyambut kedatangan kami  menuju pintu masuk wisata Bukit Cinta Rawa Pening, yang terletak di kabupaten Semarang.

Begitu memasuki area, di depan pintu masuk terlihat patung seekor ular naga besar menjulurkan lidahnya. Sementara bagian ekornya terdapat sebuah benda berupa klinting. Kami berjalan menuju loket masuk. Setelah membayar tiket sebesar 10 ribu rupiah, kami dimanjakan oleh destinasi rawa atau danau yang sangat luas dengan pemandangan indah. Udara dikawasan ini juga sangat sejuk, cocok sekali untuk spot selfi.

Suasana sekitar, terdapat taman-taman yang tertata rapi, gazebo bersantai ria dan patung kepala naga berukuran sangat besar yang menjulurkan lidahnya, dan di depannya ekor sang naga. Gambaran patung naga ini sedang melingkari sebuah gunung. 

Mitos yang dipercaya masyarakat sekitar, Rawa Pening terbentuk dari muntahan air yang mengalir dari bekas cabutan lidi yang dilakukan oleh Baru Klinting. Seorang anak kecil bersisik seperti ular sedang terluka dan keluar bau amis dari tubuhnya hingga kehadirannya tidak diterima oleh masyarakat. 

Oleh ayahnya, Baru Klinting diminta untuk melingkari Gunung Merbabu. Karena tidak sampai, lidahnya dipanjangkan, mengetahui hal itu lalu ayahnya memotong lidah yang dijulurkan si naga. Ketika ada sayembara mencabut lidi, Baru Klinting lah yang bisa mencabut lidi tersebut dan muncul sumber mata air yang sangat besar hingga menenggelamkan seluruh kampung. 

 

Mengeksplorasi indahnya Rawa Pening, bisa menggunakan perahu dengan ongkos 500 ribu untuk 8 orang. Berputar-putar mengelilingi rawa sambil menikmati keindahan alam. Kami pun mengabadikan momen dengan foto bersama di gembok cinta masih dalam area Rawa Pening. 

Setelah dirasa puas, kami pun menuju pintu keluar untuk melanjutkan perjalanan. Satu hal yang perlu dibenahi oleh pengelola wisata ini yakni pintu masuk dan pintu keluar hendaknya saling berdekatan. Karena pengunjung harus berjalan sangat jauh menuju tempat parkir. Perlu tenaga ekstra dan menguras keringat. Rehat sejenak minum kopi, kami pun melanjutkan perjalanan ke wisata berikutnya yaitu lokasi Taman Bunga Celosia dan Cimory.  Bersambung..

//

Magetan, 21 Juni 2022

Salam literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post