Puluran Khas Ramadan (Jejak Ramadan)
Penulis : Sukadi.
#TantanganMenulis365Eps2
#Gurusiana Hari ke-898
//
Setiap ramadan tiba. Masjid dan Mushola penuh sesak oleh para jamaah. Mereka berbondong-bondong datang ke Masjid atau Mushola untuk salat berjamaah. Berdoa, bertafakur, memakmurkan Masjid sekaligus berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Hidup di desa bagi saya memang berbeda dengan hidup di kota. Kekerabatan, silaturahmi dan ikatan persaudaraan masih kental terjaga. Seperti ramadan tahun ini, Masjid di dekat rumah suasananya masih sama kala saya masih kecil dulu. Ramai oleh para jamaah terutama anak-anak kecil.
Suasana riang gembira tergambar dari tingkah polah mereka yang berlarian di teras Masjid dan saling menganggu temannya saat salat Tarawih. Setelah salat Tarawih mereka berebut Puluran dan memakannya beramai-ramai sambil bersenda gurau penuh keakraban.
Keseruan, keusilan dan gambaran suasana ramadan ini pernah saya tulis dan saya ikutkan lomba menulis MediaGuru dan menjadi salah satu pemenangnya. Tulisan saya berada di halaman 297 berjudul Puluran Khas Ramadan. Puluran adalah salah satu tradisi yang sudah berpuluh tahun ada di desa saya. Tradisi bersedekah berupa makanan dan minuman.
Teknis pengadaan puluran disediakan oleh warga sekitar secara bergiliran sesuai jadwal yang ditetapkan. Mereka ikhlas dengan senang hati memberikan puluran sebagai ungkapan rasa syukur dan wujud sedekah makanan di bulan ramadan. Biasanya yang lebih dulu mengambil puluran adalah anak-anak kecil. Meski di rumahnya juga banyak makanan, namun saat di Masjid mereka mendapat nuansa lain saling berebutan puluran dengan teman-temannya.
Suasana gembira menambah keakraban dan kebersamaan yang khas terjadi di bulan ramadan. Jamaah tua, muda dan anak-anak berbaur menjadi satu menikmati puluran. Mengisi waktu malam dengan berlama-lama di Masjid sambil simakan Al Quran dan belajar mengaji.
Puluran menjadi kisah penuh warna di bulan suci. Berkahnya menjadi inspirasi untuk terus berbagi. Puluran menyatukan kebersamaan mengisi bulan ramadan yang penuh keagungan. Istilah puluran menjadi pintu kebaikan yang sampai saat ini masih sebagai tradisi. Terus dijaga agar tetap ada, menanamkan pentingnya bersedekah sebagai momentum ramadan setiap tahun.
Buku Colourful Ramadan merupakan antologi kisah-kisah penuh warna di bulan Suci yang ditulis oleh para pemenang lomba. Para penulis MediaGuru membagikannya dengan spirit yang selalu menjadi slogan MediaGuru. Maju dan berbagi.
Saya sangat bangga dan bersyukur menjadi bagian dari buku ini, terlebih kalimat pengantar dari Mas Eko Prasetyo Pemred MediaGuru, pada paragraf pertama dalam pengantarnya Ada pepatah Arab yang sangat saya sukai 'Al ilmu bilaa' amalin kasyajari bila tsamarin..". Artinya kurang lebih adalah ilmu tanpa amal (praktik) laksana pohon yang tiada berbuah.
Juga pada paragraf terakhirnya "sungguh, tidak ada kalimat yang pantas terucap untuk mereka yang terlibat di buku ini, selain doa-doa terbaik. Mengetuk pintu langit. Memanjatkan segala kebaikan untuk mereka karena mereka telah memberikan yang terbaik di sini, di buku ini. InsyaAllah.
Paragraf awal dan akhir tersebut menjadikan saya untuk terus bersedekah dalam menulis, menjadi motivasi, inspirasi untuk konsisten dan dispilin menulis.
//
Magetan, 2 Maret 2025
Salam literasi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar