Subahanallah, pagi ini aku merasa sangat tergugah, topik yang awalnya menurutku berat dibawakan dengan sangat ringan dan luwes, membuatku begitu tertarik untuk mengikuti kelas Sagusabu JKT2 ini sampai selesai.

Kantuk yang sebenarnya mulai menyerang, karena pukul 5 pagi aku harus sudah keluar rumah agar tidak telat sampai di kelas menulis ini seketika lenyap, ketika Mas Eko Prasetyo (Pemred Media Guru) sebagai narasumber kelas menulisku membuka sesi materi dengan proglog yang sungguh luar biasa menggugah, yaitu “ Jadilah guru yang memiliki karya, dengan menulis Anda akan tetap hidup selamanya”

Profesiku sebagai guru adalah sebuah pilihan yang penuh konsekwensi. Sebagai guru aku memiliki tanggung jawab yang luar biasa, bukan hanya mencerdaskan mereka, tetapi bagaimana menjadikan mereka tumbuh utuh dengan segala mimpi-mimpinya adalah PR yang berat. Mereka butuh teladan, mereka butuh dorongan dan motivasi, mereka butuh contoh nyata dan aku ingin sosok itu adalah aku. Guru yang ketika aku ada bersama mereka, mereka merasa nyaman.

Aku adalah sahabatnya yang ketika mereka butuh teman curhat aku dapat mendengarnya, yang ketika mereka butuh tangan untuk menggenggam, karena mereka terpuruk itu adalah tanganku. Aku ingin ada diantara mimpi-mimpi mereka. Aku ingin membangun dan merenda mimpi bersama mereka, agar ketika mimpi-mimpi itu menjadi kenyataan aku bisa tersenyum bersama mereka.

Hari ini aku sadar bahwa jika aku hanya berdiri di depan kelas, semua kata, semua hasrat yang pernah ku sampaikan untuk mereka, akan hilang tanpa bekas, semua itu akan menjadi sia-sia. Hari ini aku bertekad aku akan mulai menulis. Menulis tentang profesiku sebagai guru, menulis tentang mimpi-mimpiku, menulis tentang aku dan anak-anak didikku.

Lewat tulisanku nanti aku ingin dapat menjadi inspirasi bagi anak didikku, bagi keluargaku dan juga bagi yang lainnya. Ku ingin mereka tetap mengenangku ketika aku tiada nanti, mengenang diriku melalui tulisan dan karyaku. Dan aku ingin melalui tulisanku kelak, itu akan mengantarkanku menuju jalan syurgaku.