Sukrisno

Menulis sebenarnya bukan hobi ku tapi ini adalah hal yang paling membuat aku bingung. Ak...

Selengkapnya
Navigasi Web
Vaksin Kedua yang Tertunda

Vaksin Kedua yang Tertunda

Heningan pagi dengan kicawan burung yang memperindah suasana. Sebercak cahaya pagi menandakan rotinitas aktifitas pagi pun berlangsung. Hari yang berkah harus di jalan dengan lebih semangat mencari kerberkahan.

Sebelum berangkat kerja, ya harus berberes - beres rumah agar selalu terjaga kebersihannya. Kegiatan itu selalu dilakukan, karena Islam cinta akan kerbersihan bagaiman hadir mengatakan bahwa kebersihan itu adalah sebagain dari iman. Jadi kita harus menjaga kebersihan. Syaker muali mengeluarkan kendaran roda duanya dari rumah dengan memanaskan mesinnya. Supaya lebih enak ketika digunakan. Kendaraan sudah di naiki dengan menjaga keseimbangan dan menekan gigi mesin mulailah berjalan memutar gasnya secara berlahan.

Perjalanan pagi dengan segarnya udara selalu dinikmati ketika menutu tempat kerja. Syakir juga mengerjar ke tempat kerjanya agar tidak terlambat. Dalam perjalan yang lingkar selalu dimanfaatkan untuk lebih kencang memutar gasnya. Setiap belokan jalana selalu diikuti dengan tetap menjaga keseimbangan dan kehati-hatian. Alhamdulillah...hari yang berkah ini, sampailah tempat kerja dengan kurang dari waktu yang disepakati. Syaker lega setalah sampai di tempat kerja apalagi 5 menit dari waktu yang ditentukan. Syaker selalu mempertahankan datang tepat waktu ini selama kerjanya.

Pagi itu adalah jadwal akan melaksanakan vaksin yang kedua. Sebelumnya sudah diingatkan oleh teman kerja dan tidak lupa membawa syarat untuk vaksin yang kedua. Sebelum berangkat, Syakir pun berberes- beres di ruangannya. Meninggalkan barang yang mungkin bisa ditinggalkan supaya tidak terlalu berat saat membawa tas ransel.

Keadaan pun sudah enak untuk berangkat ke tempat vaksin. Dengan kendaraannya, Syaker melaju dengan tetap menjaga keselamatan. Syaker berharap ketika sampai di tempat vaksin, belum ramai orang karena waktu maosh pagi, jadi bisa lebih cepat pulang. Jika datangnya agak siang, pastinya akan mengantri lama dan itu hal yang paling membosankan. Tempat vaksin yang kedua sebenarnya, Syakir belum begitu paham hanya mendapatkan infor saja.

Setelah mengikuti infor tempat vaksin tersebut, Alhamdulillah dengan lega sampai ditempat vaksin tersebut. Kendaraan pun diparkirkan yang jaraknya cukup jauh dari pintu masuk rumah sakit. Syakir dengan keadaan yang sehat menuju ke pintu masuk, ternyata disana sudah ramai yang menunggu. Syakir masih berpikir positif mungkin itu keluarga yang ingin berobat bukan untuk vaksin, karena waktu masih pagi. Syakir sampai dipintu masuk, dan berjumpa dengan penjaga disana.

Dalam hati sangat kecewa dan mungkin ini adalah ujian yang harus bersabar. Penjaganya menyampaikan bahwa "jumbah yang akan vaksin sudah penuh, untuk selanjutnya akan dikonfirmasi". Wah...padahal sudah semangat mau vaksin yang kedua dan berangkatnya sudah pagi-pagi. Lah...sampai ditempat malah sudah penuh...sabar ini ujian....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ulasannya. Mungkin maksudnya seberkas cahaya, kicauan, rutinitas, aktivitas, ya? Salam literasi, semoga sehat dan sukses selalu.

18 Jun
Balas

Mantap Cerpennya. Semangat literasi. Sudah like & follow

18 Jun
Balas

Informatif dan menarik ulasannya pak guru. Salam literasi

18 Jun
Balas



search

New Post