Saat itu aku masih duduk di bangku SMA, jarak sekolah dengan tempat tinggalku lebih kurang 3 km sehingga bisa ditempuh dengan jalan kaki atau dengan mengendarai sepeda. Pada waktu itu motor dan mobil masih sangat langka, karena merupakan daerah baru yang penduduknya merupakan warga Transmigrasi dari pulau Jawa. Sekolahku adalah satu satunya sekolah tingkat atas pertama di Sitiung dengan nama sekolahnya SMAN 1 Wonotiung yang merupakan gabungan kata wono dan tiung. Wono karena penduduknya sebagian besar berasal dari pulau Jawa dengan nama daerahnya wonogiri dan Tiung merupakan tempat tinggal yang baru yaitu Sitiung yang berada di Propinsi Sumatera Barat dahulu masuk kabupaten Sawahlunto Sijunjung yang sekarang kabupatennya baru yaitu kabupaten Dharmasraya. SMAN 1 Wonotiung merupakan sekolah pertama dan tertua yang ada di daerah Sitiung, oleh sebab itu sekolah ini memiliki siswa yang cukup banyak dan merupakan sekolah paforit. Siswa siswanya berasal dari berbagai daerah dan yang domisilinya jauh dari sekolah mereka ngekost. Aku dan teman temanku merupakan siswa angkatan 88. Seperti hari hari biasa aku berangkat dan pulang sekolah selalu bersama, akrab dan menyenangkan. Pada suatu hari ada sebuah peristiwa yang sangat lucu saat aku danteman teman pulang sekolah. Aku bersepeda dan mereka berjalan kaki. Karena aku bersepeda teman teman agak tertinggal sehingga aku berusaha untuk berhenti untuk menunggunya. Pada saat berhenti aku mencoba melangkahkan salah satu kakiku ditembok kecil tempat saluran air dan tanpa sengaja kakiku terpeleset dan aku masuk kedalam saluran air, basah seluruh tubuh untung saja tasku tersangkut pada stang sepeda sehingga tidak terkena air. Betapa aku sangat malu, sementara teman teman tertawa sampai suaranya membelah jagat raya. Kemudian aku berusaha untuk membersihkan badan dengan menumpang mandi di sumur orang yang dekat dengan tkp. Pada akhirnya aku pulang dengan diantar oleh mereka. Sampai saat ini bila mengingat peristiwa itu aku tertawa sendiri. Begitulah kisah hidupku yang lucu.