Sulastri Lastone Peot

Lahir di Kota Pati, Jawa Tengah. Ia bangga sebagai alumnus SMEA Negeri Pati jurusan Ketatausahaan yang telah mendidiknya untuk mampu mengetik cepat 10 jari. Pro...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berkarya Sepenuh Jiwa
Gambar: dokumen pribadi

Berkarya Sepenuh Jiwa

Berkarya Sepenuh Jiwa

Oleh: Sulastri

TK Bandarjo II, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah

Setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda. Baik kemampuan fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, seni, dan seterusnya.

Setiap individu juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Meskipun ia dianggap sebagai individu yang hebat sekaligus ahli di bidangnya, tetapi ia juga memiliki kekurangan.

Dari kemampuan yang berbeda tersebut, kita tidak bisa mengatakan bahwa setiap individu tidak mempunyai kemampuan apa-apa. Di balik beberapa kekurangan yang dimiliki, kemungkinan besar individu tersebut memiliki kemampuan tersembunyi yang tak terlihat nyata.

Kelebihan yang dimiliki individu dapat digunakan untuk lebih meningkatkan kemampuannya dalam berkarya. Sebaliknya, kekurangan yang dimiliki individu dapat digunakan untuk mencari solusi terbaik dari permasalahan yang dihadapinya.

Ibarat tanah, apabila digali terus-menerus, maka akan ditemukan sumber air. Laksana batu yang kokoh dan kuat, apabila terkena tetesan air, lama-kelamaan akan cekung juga.

Oleh karena itu, dari latar belakang yang unik dan pengalaman hidup yang berbeda, dapat menghasilkan kemampuan yang berbeda. Selanjutnya, apabila kemampuan tersebut diolah dengan baik, maka lahirlah individu sesuai dengan perkembangan dan kemampuan yang benar-benar dimilikinya. Individu yang berdaya dan berhasil guna.

Sebagai contoh, individu yang mengemban profesi sebagai guru, dituntut harus memiliki kematangan jiwa. Guru dituntut memiliki bermacam-macam, pengetahuan, keterampilan, dan teknik mengenal kemampuan anak didik. Hal ini dapat diketahui dari cara anak didik mengenal, memahami, serta mengerti kemampuan atau keahlian yang dipelajarinya.

Guru dapat mengenal, mengetahui, dan mengerti kemampuan anak didik, apabila mau belajar. Belajar tentang ilmu pengetahuan, keterampilan, sesuai dengan profesinya. Pada intinya, guru harus mau dan tidak boleh malu dalam belajar.

Guru wajib bertanya apabila belum mengetahui hal-hal yang sedang dipelajari. Oleh karena itu, seorang guru sudah selayaknya tidak berhenti dalam belajar. Baik belajar sendiri maupun belajar bersama-sama dengan rekannya.

Aktivitas belajar yang dipelajari seorang guru dapat dilakukan melalui rekan sejawatnya, buku, internet, media sosial, dan sebagainya. Hasil dari aktivitas belajarnya, maka guru akan memperoleh banyak ide dan kreativitas.

Ide atau kreativitas yang diperoleh dapat digunakan untuk memotivasi diri sendiri maupun rekan sejawat lainnya. Hasil berikutnya adalah guru dapat menghasilkan karya melalui goresan pena berwujud puisi atau artikel yang akan dibukukan. Dari hasil karya tulis tersebut, guru akan berbagi pengalaman dan pendidikan keterampilan yang dimilikinya. Hal ini membuktikan bahwa pengalaman dan pendidikan keterampilan yang diasah langsung oleh seorang guru dapat memperoleh mutu yang diharapkan.

Lalu, bagaimana jika seorang guru sudah mampu menghasilkan karya tulis sendiri?

Sebuah karya tulis yang dihasilkan oleh seorang guru dapat meningkatkan motivasi guru lain, dalam menyelesaikan permasalahan, yang dihadapi saat bekerja. Otak pun akan semakin santai dalam berpikir, sehingga akan memudahkan dalam mencari solusi.

Dalam menyelesaikan karya tulis, guru harus memiliki perencanaan yang matang dan terarah, dapat membagi waktu tanpa harus mengorbankan pekerjaan utama, serta tidak mudah mengeluh. Utamanya, pantang berputus asa.

Nah, apakah Anda masih ragu untuk berkarya? Mumpung masih ada waktu, mari kita berkarya agar bisa menjadi contoh bagi anak dan cucu, sebagai calon generasi penerus bangsa.

Biodata Penulis

Sulastri, lahir di Pati, Jawa Tengah. Ia bangga telah berhasil menempuh pendidikan di SMEA Negeri Pati jurusan Ketatausahaan, yang mendidiknya untuk mampu mengetik cepat 10 jari. Alumnus IKIP Semarang jurusan Seni Tari mengawali profesi sebagai guru tari di berbagai jenjang pendidikan, TK, SD, SMP, SMA, dan umum. Ia juga alumnus Universitas Terbuka jurusan PG PAUD dan UPGRIS, yang mantap menjadi guru di TK Bandarjo II Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Ia memiliki FB dan Instagram: Sulastri Lastone Peot. Akun Gurusiana: sulastrilastonepeot.gurusiana.id

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa mantap Bunda. Salam sehat dan tetap semangat.

21 Nov
Balas

Mantap sekali ulasannya, Bu. Salam sukses selalu!

21 Nov
Balas



search

New Post