Pancasila, Dalam Harmoni Kehidupan Beragama

Sudah jam 20.00 belum punya ide untuk menulis, nonton siaran berita di metro tv tentang pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Yudian Wahyudi yang menyebut “Agama adalah musuh Pancasila.” Sebagai seorang penulis belum pernah menulis tentang politik dan ideologi negara. Tetapi sebagai guru PPKN kali ini hanya ingin memberikan keterangan sedikit saja tentang harmoni Pancasila dan Agama di negeri Pancasila.

Indonesia adalah negara yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, demikian bunyi sila ke 1 Pancasila yang di lambangkan gambar bintang yang memiliki lima sudut yang berarti adalah bentuk pengakuan terhadap 5 agama yang ada di Indonesia pada era perjuangan mempertahankan kemerdekaan, era orde lama dan orde baru. Bintang sebagai lambang sila ke satu adalah lambang keberagaman agama era itu sampai saat ini. Kemudian pada era presiden Abdurrahman Wahid berdasarkan keppres no 6/2000 pemerintah mengakui keberadaan agama konghucu, tetapi gambar bintang tetaplah lambang sila ke 1. Apabila kita lihat di perisai garuda Pancasila, bintang menempati posisi yang paling tengah yang berarti Sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah causa prima atau dasar utama dari pelaksanaan sila ke 2 sampai sila ke 5. Bintang yang dalam ilmu bumi memiliki sinar terang apabila dipandang, dimaknai sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi dasar tehadap pelaksanaan dari sila berikutnya. Demikian juga sila ke 2 menjadi dasar pelaksanaan sila ke 3. Sila ke 3 menjadi dasar pelaksanaan sila ke 4. Sila ke 4 menjadi dasar sila ke 5. Ini disebut sebagai urutan yang hierarkis sistematis. Bahwa urut urutan Pancasila tidak bisa di bolak balik karena urutan tersebut mengandung arti dan filosofi. Bintang yang berarti pengakuan terhadap agama dengan tempat paling tengah dalam perisai burung garuda juga menggambarkan kehidupan beragama adalah jantungnya Bangsa Indonesia. Apabila bangsa ini sudah tidak beragama, tidak mengamalkan nilai nilai agama jantung itu akan berhenti berdetak yang berarti adalah sebuah kematian bangsa Indonesia itu sendiri.

Makna Negara Pancasila yang sesungguhnya bahwa negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa, dimana dalam segala sendi kehidupan berbangsa sangat menjunjung tinggi, menghormati, dan menjadikan sila ke satu menjadi sumber moral sekaligus pengakuan terhadap Tuhan sebagai causa prima dalam kehidupan bernegara. Aspek ini juga yang membedakan antara negara Pancasila dengan negara komunis sekaligus negara yang berfaham Liberalis. Sebagai negara yang menghormati dan menjunjung tinggi nilai nilai agama konsekuensinya apapun yang dijalankan oleh masyarakat Indonesia harus mendapatkan keabsahan dari agama agama yang berlaku di negeri ini, termasuk semua kebijakan yang di ambil oleh pemerintah demikian pula ketika siapapun di negeri ini menjadi rakyat atau bangsa, apapun yang dilakukannya tetap harus mematuhi nilai nilai agama. Baik sebagai penduduk maupun warga negara. Sehingga tidak bisa agama dan negara dipisahkan sebagaimana ajaran sekulerisme. Di negeri Pancasila Manusia tetap diakui hak asasi pribadinya sebagai makhluk Tuhan yang beragama, beriman dan bertaqwa sesuai agamanya masing masing Selama tetap menjunjung tinggi harmoni, kerukunan dan persatuan antar umat beragama, dan tidak mengancam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Pancasila menjunjung tinggi harmoni kehidupan beragama di negeri bineka tunggal Ika.