Sulastri, S.Pd.SD

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PERAN SERTA GURU PENGGERAK PADA ERA DIGITALISASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Lomba Artikel

PERAN SERTA GURU PENGGERAK PADA ERA DIGITALISASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN

PERAN SERTA GURU PENGGERAK PADA ERA DIGITALISASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Peserta

SULASTRI, S.Pd.SD

Guru SD Negeri 5 Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi

PGRI BANYUWANGI

LOMBA PENULISAN ARTIKEL 2021

Identitas Peserta

Nama : SULASTRI, S.Pd.SD

TTL : Banyuwangi, 6 September 1979

Alamat : Dusun krajan RT 002/RW 003 Desa Parangharjo Kec.

Songgon, Banyuwangi

Telepon : 085331416106

Email : [email protected]

PERAN SERTA GURU PENGGERAK PADA ERA DIGITALISASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN

SULASTRI, S.Pd.SD

Guru Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 5 Balak Banyuwangi

email : [email protected]

ABSTRAK

Dengan adanya virus covid-19 dan dalam masa pandemi, membawa perubahan dalam dunia pendidikan. Dalam perubahan tersebut salah satunya mengharuskan proses pembelajaran dilakukan secara jarak jauh (daring). Pembelajaran jarak jauh (daring) memaksa guru untuk merubah pola mengajar mereka yang sebelumnya hanya menggunakan pola mengajar secara konvensional yaitu secara tatap muka langsung, menjadi pola pengajaran dengan menggunakan media telekomunikasi dan internet. Selain itu, guru dituntut untuk memberikan literasi kepada siswa atas dampak positif serta negatif yang dihasilkan oleh bebasnya informasi di internet. Adanya guru penggerak dan merdeka belajar, menjadi bagian yang sangat berperan dalam menghadapi digitalisasi pendidikan. Proses pembelajaran yang menekankan pada kreativitas, inovatif, berkarakter dan berakhlak menjadi filter atas kebebasan mendapatkan informasi di internet. Peran guru penggerak pada era digital ini harus mampu membawa perubahan, konsultasi pembelajaran, pembelajaran moral yang tinggi. Artikel ini membahas tentang peran guru penggerak sebagai bagian yang sangat penting dalam menghadapi pembelajaran di era digital dengan penerapan merdeka belajar bagi siswa. Hasil pembahasan pada artikel ini yaitu (1) sebagai guru penggerak harus menjadi motor pelaksana pendidikan dengan memberikan materi pembelajaran yang inovatif, kreatif, (2) memberikan solusi bagi siswa yang belum memiliki fasilitas media telekomunikasi dan internet sebagai media belajar, (3) memberikan pemahaman kepada siswa terhadap dampak positif dan negatif atas konten yang terdapat pada dunia internet, (4) Menjadikan diri sendiri sebagai motivator bagi guru yang lain.

Kata Kunci : Digitalisasi, Era Digital, Merdeka Belajar, Guru Penggerak

ABSTRACT

With the Covid-19 virus and during the pandemic, it has brought changes in the world of education. One of these changes requires that the learning process be carried out remotely (online). Distance learning (online) forces teachers to change their teaching patterns which previously only used conventional teaching patterns, namely face-to-face, into teaching patterns using telecommunications and internet media. In addition, teachers are required to provide literacy to students for the positive and negative impacts generated by free information on the internet. The existence of driving teachers and independent learning becomes a very important part in facing the digitalization of education. The learning process that emphasizes creativity, innovation, character and character becomes a filter for the freedom to get information on the internet. The role of the driving teacher in this digital era must be able to bring change, learning consultation, high moral learning. This article discusses the role of the driving teacher as a very important part in dealing with learning in the digital era by implementing independent learning for students. The results of the discussion in this article are (1) as a driving teacher, they must be the motor of implementing education by providing innovative, creative learning materials, (2) providing solutions for students who do not have telecommunication and internet media facilities as learning media, (3) providing understanding to students on the positive and negative impacts of content found on the internet, (4) Make yourself a motivator for other teachers

Keywords: Digitalization, Digital Era, Freedom to Learn, Motivating Teacher

A. PENDAHULUAN

Dimasa pandemi ini banyak sekali perubahan yang dialami pada dunia pendidikan khususnya perubahan pada pola pembelajaran. Berdasarkan himbauan baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah tentang prosedur pencegahan penyebaran covid-19, maka pembelajaran tatap muka dialihkan pada pembelajaran jarak jauh atau daring. Begitu juga dengan guru yang diharuskan melakukan pembelajaran dari rumah atau yang disebut Work From Home. Dengan adanya himbauan ini merupakan sebuah tantangan bagi guru yang harus dilaksanakan agar kewajiban memberikan pembelajaran kepada siswa tetap terpenuhi. Tidak hanya kemampuan guru yang harus ditingkatkan demi terlaksananya proses belajar mengajar secara jarak jauh, namun guru juga harus dapat memberikan edukasi kepada siswa melalui wali murid tentang penggunaan media telekomunikasi, internet, serta menjelaskan apa dampak dari penggunaan media telekomunikasi dan internet tersebut.

Peran guru dalam melakukan pembelajaran pada era digital dituntut agar dapat beradaptasi terhadap perubahan dilingkungan pendidikan. Perubahan tersebut dibutuhkan penyesuaian baru dalam pendidikan, yaitu pendidikan yang menekankan pada kreativitas, inovatif, inisiatif, komunikatif dan kerjasama. Guru diharuskan mengikuti perkembangan zaman dan mampu berperan sebagai pembawa perubahan terhadap anak didiknya, sebagai konsultan pembelajaran, serta mampu berfikir secara rasional dan jujur, sehingga mampu bekerja dengan baik di lingkungan pendidikan yang dinamis.

Peran guru dalam menghadapi era digitalisasi dalam dunia pendidikan tidak hanya menjadi motivasi dan teladan bagi siswa saja, namun dapat juga menjadi motivasi dan teladan bagi guru lainnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara guru menulis artikel, menulis buku, maupun menulis opini dalam kolom media massa, atau karya lainnya. Konsep inilah yang saat ini diterapkan dalam dunia pendidikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim sebagai konsep Merdeka Belajar dan Guru Penggerak. Konsep merdeka belajar dan guru penggerak memiliki arti dimana unit pendidikan yaitu sekolah, guru-guru dan muridnya mempunyai kebebasan untuk melakukan inovasi, kebebasan untuk belajar mandiri dan belajar kreatif.

Guru penggerak memiliki peran untuk mengajak guru lainnya dalam mempelopori gerakan-gerakan yang ada di masing-masing sekolah, dan diharapkan dapat mengambil tindakan yang dapat memberikan sesuatu yang terbaik bagi siswa didiknya.

Pembelajaran yang dilakukan dimasa pandemi covid-19 ini mengalami permasalahan yang dialami guru maupun siswa didik. Permasalahan yang dialami oleh guru selain terkait dengan perangkat atau media penunjang, kendala yang dialami guru penggerak juga melibatkan siswa didik yang masih awam dengan media telekomunikasi dan jaringan internet yang masih belum merata di setiap daerah. Hal ini membuat peran serta guru harus lebih ekstra dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan demi kelancaran proses belajar mengajar secara jarak jauh.

B. KAJIAN TEORI DAN METODE

Pada abad 21 seiring perkembangan teknologi, kita mendengar istilah Digitalisasi yakni proses membuat atau memperbaiki proses bisnis dengan manggunakan teknologi dan data digital. Digitalisasi juga dapat dikatakan proses alih media dari bentuk tercetak, audio maupun video menjadi bentuk digital. (Silvana, 2018) Digitalisasi tidak hanya digunakan dalam dunia bisnis, digitalisasi juga digunakan dalam dunia pendidikan. teknologi dan data digital pada dunia pendidikan merupakan dampak perkembangan zaman dari sebelum abad 21 beralih kea bad 21. Perkembangan zaman ini merubah seluruh segmen pendidikan baik dari sekolah, guru, maupun siswa. Pada dunia pendidikan di level Sekolah Dasar, digitalisasi terhadap pola pengajaran mengalami perubahan yang sangat besar. Proses pembelajaran yang dulunya hanya bersifat konvensional dimana proses belajar mengajar hanya dilakukan di sekolah dengan menggunakan media buku dan papan tulis, di era digital proses belajar mengajar sudah menggunakan teknologi memanfaatkan media komputer atau alat telekomunikasi yang terhubung internet sebagai alat komunikasi antara guru dan siswa. Penggunaan media telekomunikasi ini digunakan guru untuk memberikan penjelasan baik secara tulisan, suara, maupun video pembelajaran yang dapat diunggah melalui sosial media atau dikirim melalui media chating seperti Whatsap, Telegram atau yang lainnya. Oleh karena itu, peran serta guru dalam mengatasi proses pembelajaran di era digital ini sangat dibutuhkan.

Peran guru pada masa digitalisasi pendidikan juga dituntut memberikan pelajaran kepada siswanya bagaimana dapat menggunakan media telekomunikasi dan internet agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara jarak jauh atau daring, dan siswa juga harus memiliki kepintaran dan kreatifitas, dua komponen ini yang harus dimiliki oleh siswa pada era digital. Dengan menjadikan siswa yang mampu menggunakan media telekomunikasi dan internet dan juga menjadikan siswa pintar dan kreatif, maka guru akan mudah memberikan materi pembelajaran dan siswa juga akan mudah menerima pembelajaran. Siswa juga akan mudah mencari informasi melalui internet atas materi pembelajaran yang diberikan oleh guru sebagai langkah pengembangan ilmu dan pengetahuan siswa itu sendiri.

a. Guru Penggerak dan Merdeka Belajar

Guru Penggerak

Menurut website online pada Kemendikbud, guru penggerak merupakan pimpinan pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistic, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Digitalisasi pada dunia pendidikan melahirkan istilah guru penggerak dan merdeka belajar. Dua istilah tersebut lahir atas prakarsa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi guru dalam menghadapi era digital dan melaksanakan tugas dalam proses pembelajaran serta membangun paradigma pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. Sebagai guru penggerak, guru diharapkan aktif dan dapat menjadi pelopor perubahan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tempatnya bertugas, memiliki semangat pendidik, meningkatkan kompetensinya melalui media yang ditentukan oleh pemerintah dan organisasi profesi maupun peningkatan mutu secara mandiri baik secara tatap muka maupun secara online.

Peran dan Nilai Guru Penggerak

Guru penggerak memiliki 4 Kompetensi yaitu :

1. Mengembangkan diri dan orang lain

2. Memimpin pembelajaran

3. Memimpin Manajemen Sekolah

4. Memimpin Pengembangan Sekolah

Guru penggerak berperan sebagai :

1. Menjadi pemimpin pembelajaran

2. Menggerakkan komunitas praktis

3. Menjadi coach bagi guru lain

4. Mendorong kolaborasi antar guru

5. Mewujudkan kepemimpinan

Nilai Guru Penggerak

1. Mandiri

2. Reflektif

3. Kolaboratif

4. Inovatif

5. Berpihak pada murid

Capaian yang diharapkan dari guru penggerak yaitu :

1. Mengartikulasi nilai-nilai dari Guru Penggerak (GP) dalam upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

2. Memahami dan menunjukkan kesediaan untuk mempraktikkan peran dan nilai Guru Penggerak.

3. Membuat rencana perubahan yang akan mendukung penguatan nilai dan peran dirinya sebagai guru penggerak.

4. Menginternalisasi nilai-nilai diri dan percaya sebagai guru penggerak untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Merdeka Belajar

Merdeka Belajar sendiri dapat diartikan sebagai situasi belajar yang aktif dan menyenangkan.(Media Indonesia, 2019) Siswa dapat bebas memilih belajar dari berbagai sumber dan bebas dari tekanan. Merdeka Belajar lahir atas prakarsa Ki Hajar Dewantara yaitu sekolah harus menjadi teman belajar bagi siswa. Dalam proses pembelajaran bagi merdeka belajar, guru berperan sebagai salah satu sumber belajar, dan sebagai fasilitator pembelajaran yang dapat merancang pembelajaran secara efektif dan menyenangkan sehingga siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.(Sunjaya, 2006)

Tujuan merdeka belajar membentuk siswa menjadi Pelajar Pancasila dimana siswa memiliki karakter :

1. Beriman, takwa, akhlak moralitas, integritas, spiritual

2. Kreatifitas, kemampuan berkarya untuk menentukan jalan yang tidak konvensional, beradaptasi terhadap perubahan juga berinovasi selalu.

3. Gotong royong, kemampuan bekerjasama dalam dunia kerja.

4. Berkebinekaan global, rasa hormat terhadap perbedaan mencintai keberagaman nasional, mempunyai spirit Nasionalisme yang tinggi, mencintai sesama agama.

5. Kemampuan bernalar kritis seperti memecahkan masalah, kemampuan berfikir secara logis, kemampuan memproses informasi, dan berfikir secara terstruktur dan kualitatif

6. Kemandirian dengan kemampuan siswa secara mandiri, proaktif bekerja dan belajarnya, mandiri dan mempuntai fikiran yang merdeka.

b. Media Telekomunikasi dan Internet

Tantangan guru pada era digital dimana guru dituntut merubah paradigma model pembelajaran secara konvensional seperti pada era 90-an menjadi pembelajaran yang bersifat digital. Pada saat ini terkadang kemampuan siswa menggunakan media telekomunikasi lebih mahir dibanding gurunya. Akibatnya adalah siswa lebih cepat menerima informasi dari berbagai sumber internet sementara guru memberikan informasi lebih lambat dan hanya dari beberapa sumber yang terbatas. Tidak hanya itu, siswa yang aktif dan kreatif selalu mencari informasi melalui media internet dan melakukan komunikasi melalui sosial media.

Kemampuan siswa yang aktif dan kreatif ini terkadang membawa siswa untuk melakukan hal-hal diluar apa yang semestinya siswa lakukan. Informasi, pergaulan yang diberikan oleh media telekomunikasi dan internet kepada siswa yang bersifat terbuka membuat siswa lupa diri sehingga siswa mendapat informasi dan memiliki pergaulan yang tidak semestinya. Hal tersebut menjadikan guru harus berfikir ulang untuk menata dan mendidik siswa dalam penggunaan media telekomunikasi dan internet secara baik dan benar. Oleh karena itu guru sebagai tenaga pendidik yang memiliki peran terdepan untuk memberikan pengajaran, pendidikan dan pembimbingan sehingga penggunaan internet sesuai apa yang diharapkan yaitu sebagai sumber belajar yang tiada batas waktu dan jarak bagi setiap manusia. (Arief, 2005)

Dampak media telekomunikasi dan internet seperti pisau bermata dua, di satu sisi mampu memberikan informasi tanpa batas dan mampu menjadikan siswa lebih kreatif, inovatif namun di sisi lainnya ketika siswa salah dan tidak bijak dalam penggunaan media digital ini dapat mengakibatkan kerusakan moral. Karena siswa cenderung memiliki keingintahuan yang besar terhadap informasi yang didapatkan lewat internet. Disinilah peran serta guru sebagai filter atas kegiatan-kegiatan siswa diluar apa yang diajarkan. Guru harus mampu memberikan gambaran dan penjelasan atas dampak baik dan dampak buruk bagi siswa baik melalui tatap muka, melalui tulisan, video, atau pesan suara melalui media telekomunikasi agar sampai dan menjadi pembelajaran kepada siswa tersebut.

Dampak-dampak dari penggunaan media telekomunikasi dan internet pada dunia pendidikan diantaranya :

Dampak Positif

1. Kemudahan dalam memperoleh informasi karena internet memungkinkan siapapun mengakses berita-berita terkini.

2. Internet mendukung transaksi online.

3. Berbagai aktifitas baru dapat ditangani oleh internet seperti pembelajaran jarak jauh, system telepon dengan biaya murah, pencarian artikel.

Dampak Negatif

1. Internet dapat mengeksploitasi anak dalam berbagai bentuk dan penipuan, hingga pelecehan seksual serta materi negatif lainnya.

2. Terpapar berbagai konten yang tidak layak ditonton seperti pornografi, materi SARA, hasutan berbuat negatif, iklan merokok atau minuman beralkohol atau bahkan resep membuat materi berbahaya misalnya racun, bahan peledak dan sebagainya.

3. Dengan semakin mudah dan semakin banyaknya file virus dan game yang bias didownload, maka semakin tinggi pula resiko terkena serangan virus.

4. Tanpa disadari, beberapa aktifitas download berbagai materi dari internet merupakan pencurian hak atas kekayaan intelektual (hak cipta)

Dalam dunia pendidikan khususnya pada siswa, dampak negatif yang sangat dikhawatirkan oleh guru atau pihak sekolah yaitu perubahan moral dan tingkah laku siswa dari yang baik menjadi buruk. Sehingga berakibat mental dan psikis siswa dalam proses belajar mengajar menjadi menurun dan sangat buruk.

c. Pembelajaran Jarak Jauh (Daring)

Selama masa pandemi berlangsung akibat serangan virus Corona (Covid-19) yang mematikan, dunia pendidikan melakukan suatu perubahan sistem pembelajaran dari yang biasanya bertatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh menggunakan media telekomunikasi dan internet. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan pembelajaran yang dilakukan menggunakan suatu media yang dapat berinteraksi antara guru dengan murid. Dengan menggunakan media telekomunikasi dan internet, interaksi antara siswa dengan guru dilakukan tidak hanya didalam kelas atau sekolah namun dapat dilakukan diluar sekolah. Artinya siswa tidak harus hadir secara fisik, namun kehadiran siswa dapat melalui percakapan online yang diinginkan oleh guru.

Pembelajaran jarak jauh dapat berjalan dengan baik jika antara guru dan siswa dapat melaksanakannya dengan konsentrasi dan perhatian antara kedua belah pihak. Pemahaman dan ketersediaan atas penggunaan media telekomunikasi dan internet menentukan proses belajar mengajar antara guru dengan siswa apakah berjalan dengan baik apa tidak. Kelebihan dalam proses pembelajaran jarak jauh, dapat memberikan akses bagi guru dan siswa secara fleksibel dan tidak terbatas waktu, jarak serta tempat. Namun pembelajaran jarak jauh juga memiliki kekurangan dimana media telekomunikasi dan internet yang dibutuhkan harus memiliki kualitas yang bagus seperti perangkat dan sinyal yang baik. Baik guru maupun siswa masih ada yang belum memiliki media telekomunikasi dan terbatasnya internet sebagai sarana pembelajaran jarak jauh, akibatnya proses pembelajaran jarak jauh menjadi terhambat dan kurang maksimal.

Pembelajaran jarak jauh (Daring) yang digunakan dalam dunia pendidikan meliputi pembelajaran dengan menggunakan media :

1. Pembelajaran Whatsapp Group

Penggunaan media Whatsapp Group dalam proses pembelajaran jarak jauh memungkinkan siswa dan guru untuk berkumpul dalam satu group kelas. Pembelajaran dapat dilakukan dengan bertukar pesan dalam bentuk teks, suara atau video. Aplikasi Whatsapp memiliki fitur yang sangat ringan dan cukup familiar bagi semua orang. Penggunaan aplikasi Whatsapp yang mudah membuat aplikasi Whatsapp banyak digunakan sebagai sarana bagi guru dalam memberikan materi pembelajaran kepada siswa.

2. Pembelajaran Google Meeting

Dalam proses pembelajaran, selain melalui media teks tulisan guru juga mengharapkan kehadiran tatap muka melalui video untuk memastikan bahwa siswa sedang megikuti proses pembelajaran. Penggunaan media Google Meet merupakan salah satu media yang digunakan dalam pembelajaran tatap muka melalui video. Dengan kata lain, antara guru dengan siswa dapat bertatap muka sebagai pengganti tatap muka di sekolah. Google meet dapat digunakan untuk skala kecil sebanyak 25 orang dalam satu pembelajaran tatap muka online.

C. PEMBAHASAN

Peran serta guru dalam menghadapi digitalisasi pada dunia pendidikan sangat menentukan arah perbaikan kualitas hidup siswa. Menjadi guru penggerak dan menerapkan merdeka belajar bagi siswa akan mendorong perubahan dalam terciptanya kreatifitas, inovasi, keterbukaan informasi yang luas. Dalam proses perubahan tersebut guru penggerak harus mampu membuat pola atau metode belajar agar dapat dilaksanakan oleh siswa. Guru penggerak yang bertindak sebagai motor pelaksana pendidikan harus ekstra aktif dan inovatif dalam membuat materi pembelajaran yang terkait dengan penggunaan media telekomunikasi dan internet agar siswa dapat menerima materi pembelajaran dan dapat diarahkan untuk menggunakan media telekomunikasi dan internet dengan baik dan benar.

Metode pembelajaran jarak jauh (daring) yang memang dibutuhkan dimasa pandemi ini bukan satu-satunya jalan bagi guru untuk memberikan materi pembelajaran, guru masih harus tetap memerlukan pertemuan tatap muka secara langsung baik tatap muka disekolah, maupun tatap muka dirumah siswa yang bersangkutan. Pertemuan tatap muka dirumah yang dilakukan guru dapat diartikan dengan istilah Guru Keliling (Guling).

Pelaksanaan guling tersebut dilakukan oleh guru karena beberapa faktor yang dialami atas ketersediaan media telekomunikasi dan internet yang dimiliki oleh siswa. Tidak semua siswa memiliki perangkat smartphone atau laptop yang terhubung dengan internet sebagai media belajar, jangkauan sinyal internet pada wilayah tertentu yang kurang bagus juga menjadi faktor guru melakukan guling. Keaktifan guru untuk mengunjungi siswa yang tidak memiliki fasilitas tersebut menjadikan suatu nilai yang berarti sebagai terpenuhinya kewajiban mengajar bagi guru tersebut.

Digitalisasi di dunia pendidikan ini bukan berarti meninggalkan substansi materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru. Pembentukan karakter siswa, akhlak siswa, sportifitas siswa masih membutuhkan sentuhan guru sebagai panutan yang mampu merubah pola pikir siswa tersebut. Digitalisasi dalam dunia pendidikan hanya berupa cara atau media yang digunakan dalam menyampaikan materi yang ada. Namun peran serta guru dalam memberikan literasi, wawasan, interaksi harus tersampaikan secara langsung kepada siswa.

Sebagai guru penggerak, pemanfaatan media telekomunikasi dan internet dapat meningkatkan kemampuan literasi guru, inovasi guru dalam membuat metode-metode baru, memberikan contoh bagi guru yang lain melalui tulisan artikel, video pembelajaran yang dapat diakses melalui media online. Sehingga apa yang menjadikan kompetensi guru, nilai guru penggerak dan peran guru penggerak dapat terpenuhi demi mewujudkan tujuan pendidikan yang lebih baik.

Peran guru dalam pembelajaran era digital memiliki beberapa peranan yaitu :

1. Guru sebagai sumber belajar berkaitan dengan kemampuan guru dalam menguasai materi pelajaran.

2. Guru sebagai fasilitator dimana guru dalam memberikan pelayanan kepada siswa untuk dapat memudahkan siswa menerima materi pelajaran. Sehingga pembelajaran menjadi efektif dan efisien.

3. Guru sebagai pengelola dalam proses pembelajaran yang memegang kendali penuh atas suasana pembelajaran. Artinya guru harus dapat menciptakan suasana kelas yang nyaman dan kondusif agar siswa dapat menerima pembelajaran dengan nyaman.

4. Guru sebagai demonstrator yang mampu berperan untuk menunjukkan sikap-sikap yang akan menginspirasi siswa untuk melakukan hal yang sama, bahkan lebih baik.

5. Guru sebagai pembimbing yang dapat mengarahkan kepada siswa untuk menjadi seperti yang diinginkannya.

6. Guru sebagai motivator yang mampu memberikan semangat belajar kepada siswa.

7. Guru sebagai elevator yang melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan maupun hasil atas yang diperoleh siswa.

D. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Pada era digital dalam proses pembelajaran jarak jauh, yang harus dilakukan sebagai guru penggerak adalah sebagai berikut :

a. Memberikan materi pembelajaran yang bersifat inovatif, kreatif, dalam menemukan informasi yang diperlukan.

b. Memberikan solusi bagi siswa yang belum memiliki fasilitas media telekomunikasi dan internet sebagai media belajar

c. Memberikan pemahaman kepada siswa terhadap dampak positif dan negatif atas konten yang terdapat pada dunia internet.

d. Menjadikan diri sendiri sebagai motivator bagi guru yang lain dengan memberikan pemahaman tentang makna merdeka belajar.

2. Saran

Dalam meningkatkan kemampuan guru baik dalam literasi maupun teknologi informasi, guru penggerak haru selalu mengikuti perkembangan dibidang informasi dari berbagai sumber. Sebagai guru di era digital, guru penggerak harus memberikan keleluasaan terhadap siswa dalam mencari informasi dari beberbagai sumber, dan guru tidak harus menggunakan kurikulum yang baku dan kaku.

Guru selalu menuangkan tulisan berupa artikel, jurnal, maupun literasi melalui media internet agar dapat diadopsi oleh guru yang lain. Dengan memberikan artikel, jurnal maupun literasi yang lain, secara tidak langsung guru tersebut sudah menambah pengetahuan dengan melakukan pencarian informasi dari berbagai sumber.

E. DAFTAR PUSTAKA

Guru Penggerak. Website Online Kemendikbud.

https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/faq/ diakses pada tanggal 20-11-2021Merdeka Belajar Menuju Pendidikan Ideal. (2019, Desember 18). Media Indonesia. Diakses dari https://mediaindonesia.com/read/detail/278427-merdeka-belajar-menuju-pendidikanideal.

Ramadhan, Arief. 2005. Internet dan Aplikasinya. Jakarta. PT Elek Media Komputindo.

Rachmawati, T.S (2018). Media Elektronik di Perpustakaan (E.S.Pawit M.Yusuf(ed); pp. 26-27)

Sanjaya, Wina (2012). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Paparan yang keren Bu Sulastri, salam kenal dan salam literasi, Barokallah

04 Dec
Balas

Terimakasih bapak..salam kenal juga Bapak Ahmad Syaihu, salam literasi

04 Dec

Paparan yang keren Bu Sulastri, salam kenal dan salam literasi, Barokallah

04 Dec
Balas

Terimakasih bapak..salam kenal juga bapak Ahmad Syaihu, salam literasi

04 Dec

Teimksh ulasannya Bunda. Salam kenal dan salam literasi.

04 Dec
Balas

Terimakasih kembali bunda..Salam kenal juga untuk bunda Rina Lisnaningsih, salam literasi

04 Dec

Mantap bun semoga nominasi juara ya

05 Dec
Balas

Terimakasih bunda..tapi Alhamdulillah masih belum dapat juara, masih harus banyak belajar lagi Bun, sukses njih bunda Andi Alnillah

05 Dec

Semoga masuk juara. Paparannya sangat apik. Sukses selalu sahabat Mari SKSS

05 Dec
Balas

Terimakasih bapak Muhammad Sultan... Alhamdulillah hanya dapat sertifikat, masih belajar bapak

05 Dec

Terimakasih bapak Muhammad Sultan... Alhamdulillah hanya dapat sertifikat, masih belajar bapak

05 Dec

mantap keren cadas... paparan keren menewen mencerahkan... salam literasi sehat sukses selalu mbak Lastri

04 Dec
Balas

Terimakasih bapak..sukses dan sehat juga untuk bapak Sugiharto Bunyamin, salam literasi

04 Dec

Terimakasih bapak..sukses dan sehat juga untuk bapak Sugiharto Bunyamin, salam literasi

04 Dec

Mantap sekali. Salam sukses Bu Sulastri

05 Dec
Balas

Terimakasih Bapak So'im. Semoga sukses bapak

05 Dec

Tulisan yang keren. Sukses selalu dan salam literasi

04 Dec
Balas

Terimakasih bapak Syamsul Arifin..sehat selalu njih bapak, salam literasi.

04 Dec



search

New Post