Rasa Yang Salah
Terlihat samar dari balik kaca
Senyum yang begitu sendu
Mengarah pada tubuhku
Sebab hati tak mungkin ingkar
Angin membisikkan
Dia hadir melintas
Senja itu menjadi saksi
Meski hanya sekilas
Membuka kembali
Aura rasa tergantung yang pernah hadir
Hanya sesaat
Namun hadirmu pernah menjadi warna hidupku
Sampai akhirnya aku mengalah
Tangispun pecah
Waktu kita saling mengungkapkan rasa kemarin
Tanpa sebuah keputusan
Maafkan
Jika aku salah mengartikan semuanya
Aku hanya tak sabar menunggu ucapmu
Jalan yang sudah kuambil
Tak mungkin ku berbalik arah
Jika akhirnya Tuhan berkehendak lain
Biarlah kusimpan semua sesal
Kan selalu kuingat
Kau pernah hadir dalam hidupku
meski hanya sebentar
Tapi bisa menguatkan
Terimakasih untuk semuanya
untuk hari-hari manis itu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ok deh sudah di maafkan ya bun
Alhamdulillah sampun bunda Andi Alnillah...sehat selalu njih bunda
Alhamdulillah sampun bunda Andi Alnillah...sehat selalu njih bundaIjin follow bunda
Alhamdulillah sampun bunda Andi Alnillah...sehat selalu njih bundaIjin follow bunda
waw puisi yang sangat keren dan bernas serta diksi yang indah memukau sehat selalu bunda Sulastri.
Terimakasih bapak..doa yang sama untuk bapak Hustanil Abu njih.
Terimakasih bapak..doa yang sama untuk bapak Hustanil Abu njih.